Produk unit link banyak diminati karena menawarkan imbal (return) jauh di atas tabungan atau deposito. Namun, sebelum Mom memutuskan untuk menjadi calon nasabah, ada baiknya memahami bahwa dalam unit link, risiko ditanggung oleh pemilik polis, bukan oleh perusahaan asuransi, atau pun agen.

Asuransi Unit Link adalah produk perusahaan asuransi jiwa yang mengawinkan fungsi proteksi dan investasi.

Ada banyak tawaran dan pilihan investasi dengan potensi return yang bervariasi, dari rendah sampai tinggi. Di dalamnya terdapat banyak instrumen, seperti saham, obligasi, campuran dan pasar uang.

Ada beberapa perusahaan asuransi jiwa di Indonesia yang menjual unit link, di antaranya Prudential, AXA Mandiri, Allianz, Sequis Life dan Manulife. Belakangan ini perusahaan asuransi berlomba-lomba menawarkan unit link dan perlahan akan meninggalkan asuransi jiwa tradisional.

Risiko Asuransi Unit Link

Dalam investasi selalu ada resiko, Mom bisa untung atau bahkan juga bisa buntung. Jika investasi di unit link untung, maka Mom sebagai pemegang asuransi unit link bisa lega, bahkan pembayaran premi bisa dihentikan.

Misalnya, masuk ke tahun-10 seperti yang biasanya dijanjikan agen, karena return investasi cukup membayari biaya asuransi, namun Mom tetap harus membayar biaya asuransi supaya proteksi tetap berjalan.

Namun bagaimana jika kinerja investasi buntung atau anjlok? Hal ini berarti return investasi tidak bisa membayari biaya asuransi, maka supaya proteksi tetap berjalan, Mom harus membayar tambahan premi (top-up) dan Mom juga tidak bisa menghentikan pembayaran premi di tahun ke-10, karena jika berhenti bayar proteksi asuransi akan hilang.

Di samping itu, saat investasi turun, hasil investasi Mom otomatis ikut turun, makanya uang yang bisa ditarik pun akan berkurang drastis, dan ini jauh dari nilai premi yang sudah dibayarkan.

Risiko investasi dalam asuransi unit link ini yang sebaiknya dipahami oleh calon pembeli asuransi unit link. Sebelum memutuskan membeli produk asuransi unit link, ada baiknya Mom mempertimbangkan hal-hal berikut ini:

  • menetapkan tujuan keuangan

  • mengukur kapasitas keuangan keluarga

  • memahami aturan main dalam asuransi unit link, berapa yang dialokasikan untuk premi dan berapa yang dialokasikan untuk investasi

  • mengetahui biaya apa saja yang timbul

  • memahami kinerja dana investasi (reksadana pasar uang, pendapatan tetap, campuran, saham)

  • memperhitungkan waktu yang tepat untuk menarik dana.