Saat mengandung, Mom perlu memperhatikan asupan gizi dari makanan yang dikonsumsinya. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya pertumbuhan janin terhambat (PJT). PJT merupakan sebuah gangguan pada janin dimana ukuran dan beratnya lebih kecil dari usia kehamilan yang seharusnya. Jika mengalami PJT, ibu hami harus sigap mengatasinya. Jika tidak, maka janin berpotensi mengalami kematian.

Diagnosis PJT atau yang juga dikenal sebagai Intrauterine Growth Restriction (IUGR) dapat dideteksi pada pemeriksaan kandungan pada trimester kedua atau ketiga. Tanda dari gangguan PJT ini tidak hanya ukuran janin yang tidak sesuai dengan usia kehamilan, ukuran rahim pun mengalami hal yang sama. Oleh karena itu, Mom perlu mengetaui penyebab dan hal apa saja yang dapat memicu gangguan PJT ini pada janin.

Penyebab gangguan pertumbuhan janin terhambat

Seperti yang disebutkan sebelumnya, selama mengandung nutrisi menjadi hal terpenting yang tidak boleh luput dari perhatian. Selain itu, kebiasaan yang Mom miliki juga mempengaruhi pertumbuhan janin. Ada hal-hal lainnya yang juga berdampak pada pertumbuhan janin tetapi Mom tetap menjadi faktor penentunya sebagai pintu masuk bagi segala sesuatu untuk si janin.

Berikut adalah beberapa hal yang menjadi potensi gangguan pertumbuhan janin terhambat untuk Mom perhatikan:

● Malnutrisi

● Kebiasaan merokok serta mengkonsumsi alkohol

● Dampak dari obat-obatan tertentu, seperti obat antikonvulsan untuk gangguan saraf

● Fisik ibu hamil yang kecil dan kenaikan berat badan yang kurang

● Penyakit kronis yang dimiliki ibu hamil seperti diabetes, penyakit ginjal, anemia, penyakit jantung, maupun penyakit paru-paru serta gangguan pembekuan darah pada ibu hamil.

● Ibu terdiagnosis penyakit menular seksual. Penyakit ini bisa berupa penyakit rubella dan sifilis serta toksoplasmosis.

● Hamil anak kembar dua atau lebih

● Kelainan kromosom pada janin

● Ketidaknormalan plasenta

● Penyempitan pembuluh darah pada ibu hamil

● Kelainan bentuk rahim

● Ibu hamil yang tinggal di daerah dataran tinggi. Contohnya pada kawasan perbukitan atau pegunungan

Pengaruh gangguan pertumbuhan janin terhambat pada janin

Janin yang didiagnosa mengalami gangguan PJT memiliki potensi untuk mengalami komplikasi tertentu pada masa kehamilan, saat dilahirkan maupun setelahnya. Potensi komplikasi yang dimiliki tiap bayi berbeda. Hal ini tergantung dari faktor penyebab dan tingkat masalahnya, serta usia dari si janin itu sendiri.

Beberapa risiko yang dapat muncul dari gangguan PJT ini adalah sebagai berikut:

● Bayi lahir prematur

● Bayi terlahir mati (stillbirth)

● Bayi harus dilahirkan secara caesar

● Bayi memiliki gula darah rendah

● Bayi rentan terhadap infeksi

● Bayi sulit mempertahankan suhu tubuh

● Bayi memiliki jumlah sel darah merah sangat tinggi

● Bayi berpotensi mengalami penyakit kuning (jaundice)

● Bayi berpotensi mengalami aspirasi mekonium atau janin menghirup fesesnya sendiri di dalam rahim

● Bayi berpotensi mengalami obesitas di kemudian hari

● Bayi mengalami masalah perkembangan jantung

Pencegahan gangguan pertumbuhan janin terhambat

Jika Mom mengalami gangguan PTJ pada saat usia kehamilan 34 minggu atau lebih, dokter pada umumnya akan merekomendasikan untuk melakukan proses melahirkan lebih cepat dengan cara induksi. Namun, jika kurang dari usia di atas Mom akan disarankan untuk beristirahat sambil terus dipantau oleh dokter sampai memasuki minggu ke-34 atau lebih.

Akan tetapi, daripada mengobati lebih baik mencegah, kan Mom? Berikut ini adalah kita-kita yang dapat Mom lakukan untuk mencegah terjadinya gangguan PTJ pada si buah hati:

● Makan makanan bergizi

● Mengkonsumsi vitamin prenatal

● Berolahraga 30 menit sehari

Sudah mengetahui faktor-faktor penyebab gangguan PJT pada si janin, kan Mom? Tumbuh kembang janin dapat tetap terjaga asalkan Mom terus menjaga asupan nutrisi serta kesehatan Mom sendiri. Selain itu, tidak semua bayi yang berukuran di bawah usianya mengalami gangguan PJT. Untuk memastikan kondisi janin dalam rahim Mom sehat, jangan lupa untuk melakukan USG ke dokter kandungan minimal tiga kali selama masa kehamilan. Semoga Mom dan janin sehat terus, ya!