Pernahkah Mom mendengar istilah tampek pada bayi? Tampek sendiri merupakan salah satu penyakit yang sering menjangkit bayi. Lantas, tahukah apa itu tampek dan pengobatannya? Simak penjelasannya pada artikel berikut ini!

Kalkulator Dana Darurat

Apa Itu Penyakit Tampek Pada Bayi?

Campak atau tampek pada bayi merupakan infeksi yang terjadi pada sel-sel lapisan tenggorokan dan paru-paru akibat virus. Tampek sendiri memiliki sifat yang menular. Penularan dan penyebaran penyakit ini bisa melalui udara ketika ada seseorang yang terjangkit tampek batuk ataupun bersin.

Melansir dari laman Kids Health, penyakit tampek ini bisa menyebabkan ruam pada kulit di seluruh tubuh. Gejalanya sendiri sangat mirip dengan flu. Meskipun memang virus tampek ini cenderung bisa hilang tanpa adanya perawatan medis. Namun, penanganan yang tepat dan cepat tetap diperlukan agar si kecil bisa cepat sembuh.

Gejala Tampek Pada Bayi

Tanda-tanda tampek pada bayi akan terlihat mulai dari 7 hingga 14 hari setelah si kecil terjangkit virus ini. Agar lebih mengenal virus tampek, silakan kenali gejala-gejalanya pada bayi sejak dini berikut ini:

1. Batuk Pilek

Beberapa anak yang terpapar virus tampek akan mengalami batuk dan pilek. Biasanya, batuk yang dialami adalah tipe batuk kering. Gejala ini biasanya juga disertai dengan hidung meler dan sakit tenggorokan.

2. Demam

Salah satu gejala tampek pada bayi yang paling umum adalah demam. Suhu demam pada si kecil bisa menjadi sangat tinggi, bahkan bisa mencapai 40 derajat celcius. Jika demam tinggi ini terjadi, segera bawa si kecil ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.

3. Ruam Kulit

Perlu Anda ketahui, bahwa 3 sampai 5 hari setelah demam dan batuk pilek, akan mulai muncul ruam pada kulit si kecil.

Biasanya, ruam ini akan mulai terlihat dari bintik merah yang muncul pada bagian garis rambut dan mulai menyebar ke bagian bawah. Mulai dari leher, lengan, badan, kaki, bahkan hingga telapak kakinya.

Selain itu, akan muncul juga benjolan kecil pada setiap bintik merahnya. Nah, bintik-bintik tersebut kemudian akan mulai menyatu ketika sudah menyebar dari kepala hingga ke seluruh anggota tubuh.

4. Mata Berair

Gejala tampek pada bayi selanjutnya adalah mata berair. Ketika anak terpapar virus tampek, mereka akan sering mengeluarkan air mata. Hal tersebut bukan berarti si kecil sedang menangis. Akan tetapi, mata berair ini merupakan gejala yang disebut sebagai konjungtivis.

5. Bintik dalam Mulut

Terakhir, silakan perhatikan bagian dalam mulut si kecil. Apabila terdapat bintik-bintik putih kecil dengan pusat putih kebiruan dan latar belakangnya merah pada lapisan dalam pipinya, maka sudah jelas si kecil terpapar virus tampek.

Cara Mengobati Tampek Pada Bayi

Penyakit tampek pada dasarnya bukan penyakit yang berbahaya. Namun, sebagai orang tua, Mom tetap perlu waspada. Lantas, bagaimana cara mengobati penyakit tampek? Berikut adalah beberapa cara mengatasi tampek yang bisa Anda lakukan sendiri:

1. Perbanyak Istirahat

Bayi harus banyak istirahat untuk meningkatkan kekebalan tubuhnya guna melawan virus dalam tubuh. Karena itu, untuk sementara Mom sebaiknya mengurangi waktu aktivitas fisik atau bermain si kecil dengan cara menyenangkan lainnya. Seperti membacakan dongeng.

2. Cukupi Cairan

Ketika penyakit tampek mulai muncul, maka sangat penting untuk Anda mencukupi kebutuhan cairan harian si kecil dengan tepat. Hal tersebut sangat penting untuk mencegah si kecil mengalami dehidrasi sekaligus mengganti cairan yang hilang saat anak muntah.

Pada bayi berusia kurang dari 6 bulan, Mom bisa mengatasi tampek dengan cara memperbanyak pemberian ASI. Berbeda lagi jika si kecil sudah memasuki usia MPASI. Anda bisa memberikan jus buah, air putih, atau susu formula yang mengandung 9AAE untuk mencukupi cairan dalam tubuh si kecil.

3. Mandikan Secara Rutin

Hingga saat ini, masyarakat Indonesia masih percaya akan mitos yang mengatakan bahwa, jika anak terkena virus tampek, maka tidak boleh sampai terkena air. Sebab, hal tersebut dipercaya bisa membuat ruamnya semakin parah.

Padahal faktanya, jika terjadi tampek pada bayi, Mom boleh memandikannya ketika demamnya sudah turun. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga kebersihan bayi dan mengurangi rasa gatal akibat ruam tersebut.

Jika bayi tidak mandi, maka kulitnya justru akan terasa gatal. Sehingga mereka akan mencoba untuk terus menggaruk kulitnya, bahkan hingga terjadi infeksi. Jadi, Anda hanya perlu mengeringkan tubuh si kecil setelah memandikannya menggunakan kain yang lembut. Setelah itu, Mom bisa memberikan bedak gatal pada badannya.

4. Membatasi Kontak Langsung dengan Lingkungan Sekitar

Terakhir, karena penyakit tampek ini sangat mudah menular, maka untuk sementara waktu si kecil harus Anda isolasi terlebih dahulu.

Batasi kontak langsung dengan lingkungan sekitar untuk menghindari penularan kepada orang lain. Jangan pernah mengajak bayi memiliki kontak langsung dengan orang sekitar hingga demam dan ruamnya hilang.

Jika si kecil memiliki saudara yang belum mendapatkan imunisasi tampek, maka sebaiknya pisahkan terlebih dahulu. Selain itu, pisahkan peralatan mandi dan makan si kecil untuk mencegah penularan melalui kontak tidak langsung.

Baca Juga: Kenali Tanda Alergi pada Anak dan Cara Mengobatinya

Sudah Tahu Apa Itu Tampek pada Bayi?

Itulah pembahasan penting mengenai tampek pada bayi yang perlu Mom ketahui. Jika memang semua cara pengobatan sudah Anda lakukan, namun gejala belum juga mereda, Mom jangan terlalu panik. Anda bisa segera membawa si kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.