Apakah si kecil pernah bersin-bersin atau gatal?

Yup, kedua ini adalah gejala alergi yang paling umum dialami oleh anak-anak.

Ini dikarenakan anak kecil, balita, dan bayi memiliki sistem imun yang belum sempurna. Oleh sebab itu, risiko alergi akan semakin tinggi.

Lantas bagaimana caranya mengatasi alergi pada anak? Yuk baca lebih lanjut artikel ini!

Mengapa Alergi bisa Terjadi pada Anak?

Alergi merupakan suatu ketidakseimbangan sistem imunitas dalam tubuh.

Jika terdapat ancaman terhadap tubuh misalnya virus atau bakteri, tubuh akan mengaktifkan sistem imunitas untuk melindungi diri dari bahaya.

Akan tetapi pada alergi, sistem imunitas tubuh terlalu aktif berlebihan sehingga keliru menyerang hal yang sebenarnya tidak membahayakan seperti debu, lumut atau serbuk bunga dan menimbulkan reaksi alergi.

Pada umumnya, alergen adalah suatu zat pemicu alergi yang dapat berupa macam macam hal seperti:

  1. Alergi makanan paling sering adalah protein susu sapi, kedelai, ikan dan seafood.
  2. Alergi musiman misalnya debu, serbuk bunga, di musim kemarau dan alergi terhadap cuaca dingin di musim hujan.
  3. Alergi debu terutama yang bersarang di boneka, karpet, korden dan AC di dalam rumah
  4. Alergi bulu hewan terhadap bulu binatang peliharaan

Dengan itu, tubuh anak dengan alergi akan mengenali alergen ini sebagai sesuatu yang berbahaya bagi tubuh. Saat tubuh mendeteksi adanya alergen, maka tubuh akan mengeluarkan suatu zat antibodi yang disebut sebagai imunoglobulin E (IgE) yang kelak akan berikatan dengan sel mast.

Jenis sel tersebut memiliki fungsi untuk menyebarkan dan menyuapkan makanan kepada sel di sekitarnya.

Ketika terjadi reaksi alergi maka sel mast ini akan mengeluarkan histamin dan zat kimia lain yang akan menimbulkan gejala (keluhan) alergi sesuai dengan organ tubuh yang terdampak.

Jika di hidung, gejalanya dapat berupa pilek dan bersin, di paru dapat berupa gejala asma, dan apabila di kulit dapat berupa kaligata (bentol-bentol). Bahkan, reaksi alergi bisa menyerang seluruh tubuh sehingga menimbulkan dampak menyeluruh.

Cara Mendiagnosa Alergi

Alergi dapat menyerang semua orang, anak akan lebih rentan mengalaminya jika salah satu orangtua atau saudara sekandung juga memiliki alergi, walau jenis alerginya bisa berbeda.

Jika kedua orangtua memiliki riwayat alergi, risiko anak memiliki alergi adalah 40-60%.

Lalu, jika salah satu orangtua memiliki alergi, risiko pada anak adalah 20-40%, dan apabila salah satu saudara kandung memiliki alergi, risiko anak memiliki alergi adalah 25-30%.

Beberapa pemeriksaan yang umum dilakukan untuk menguji alergi pada anak yaitu:

  1. Uji tusuk kulit. Tes ini dilakukan dengan mengoleskan alergen di atas kulit lalu ditusuk menggunakan jarum tumpul. Bila alergi akan timbul bentol.
  2. Pemeriksaan darah. Memeriksa peningkatan kadar IgE terhadap berbagai alergen dari sampel darah.Bila anak memiliki alergi, kadar antibodi lgE akan lebih tinggi dari biasa.
  3. Elimination diet. Anak akan diminta untuk menghindari makanan yang diduga sebagai alergen (misal produk dairy) dalam periode waktu tertentu dan memantau perbaikan gejala alergi
  4. Food challenge test. Anak mengkonsumsi makanan yang diduga sebagai alergen dalam pengawasan dokter untuk melihat kemungkinan munculnya gejala alergi.

Cara Mencegah Alergi

Menghindari alergen merupakan cara paling efektif untuk mencegah terjadinya alergi. Dengan itu, hal yang dapat dilakukan untuk mencegah alergi yaitu:

  1. Menjaga kebersihan rumah dari debu: tidak memasang karpet, menghindari mainan bulu, mencuci AC setiap 3 bulan sekali, menggunakan korden dengan bahan yang tidak mudah berdebu,, rajin mengepel dan melap perabotan di kamar anak, dllnya

  2. Rajin memakai masker (anak usia diatas tahun) jika bepergian keluar rumah, terutama jika sedang musim kemarau (banyak debu dan serbuk bunga/rumput)

  3. Menjaga kesehatan hewan peliharaan atau tidak membawa hewan peliharaan ke dalam kamar anak

  4. Menghindari produk dairy dan keturunannya (jika terbukti alergi)

Cara Mengatasi Alergi

Cara terbaik mengatasi alergi bergantung terhadap berat ringan gejala, usia, dan status kesehatan secara umum. Obat obatan yang umumnya digunakan untuk mengatasi alergi antara lain:

  1. Antihistamin
  2. Spray hidung
  3. Dekongestan (tidak untuk anak usia dibawah tahun)
  4. Obat asma
  5. Obat alergi suntik (allergy immunotherapy)
  6. Obat alergi bawah lidah (sublingual immunotherapy)

Jadi itulah penyebab, jenis, dan caranya mengatasi alergi pada anak.

Jika si kecil sudah memiliki riwayat alergi, Mom harus lebih jaga-jaga, agar tidak kambuh lagi.

Lalu, apabila si kecil mengalami alergi, jangan lupa untuk konsultasi dengan dokter dahulu sebelum memberinya obat.

Semoga artikel ini bermanfaat!

Sumber: Cedars Sinai, Verywell Family, WebMD

Ditulis oleh: dr. Citra Amelinda, Sp.A, M.Kes, IBCLC