Upaya Si Kecil untuk beradaptasi dengan lingkungannya akan semakin terlihat pada usia ini, Mom. Ketika berada di tempat umum, anak 15 bulan akan semakin menempel kepada Mom, Dad, atau pengasuhnya.

Jadi jangan heran jika Mom mengajak Si Kecil berkumpul dengan teman-teman di warung kopi dan dia bertingkah selalu ingin dipangku, diajak main, dan digendong.

Jika Mom acuh, maka tak jarang si Kecil langsung mengamuk, menangis, menggigit, menjerit, bahkan mengeluarkan reaksi fisik seperti menendang dan memukul.

Kenapa begitu ya? Bagi anak 15 bulan, menatap wajah orang yang menurutnya asing adalah menakutkan dan bisa mengganggu rasa amannya. Ketakutan terhadap orang asing ini biasanya muncul sejak 6 bulan dan puncaknya terjadi pada 18-24 bulan.

Dalam fase tersebut, penting bagi Mom dan Dad untuk mengenalkan si Kecil pada lingkungan yang lebih luas. Beri pengertian dan tunjukkan jika orang-orang yang Mom dan Dad kenal tidak akan menyakitinya.

Selain itu, Mom dan Dad juga perlu memberikan waktu beradaptasi bagi si Kecil dengan orang dan lingkungan barunya. Mom bisa mulai mengawasi anak dengan jarak yang cukup jauh saat sedang bermain di taman.

Di sisi lain, dilihat dari segi pertumbuhan ukuran badan, anak 15 bulan rata-ratanya memiliki berat antara 7,6-11,5 kilogram. Sedangkan untuk rata-rata tingginya adalah 74,1-81,7 cm.

Adapun informasi lengkap lainnya tentang perkembangan anak 15 bulan antara lain:

Perkembangan anak 15 bulan: Perkembangan fisik

Gerak fisik anak 15 bulan akan semakin membuat Mom dan Dad kewalahan. Pada beberapa anak, kemampuan berjalannya sudah nyaris sempurna. Bagi yang belum, jangan khawatir Mom, terus bantu si Kecil dengan memandunya berjalan setiap saat.

Genggaman anak 15 bulan semakin kuat. Si Kecil sudah bisa meraih dan memegang sesuatu. Jika terbiasa dengan pensil atau spidol, maka si Kecil bakal mulai mengeksplorasi sekitarnya dengan mencoret-coret.

Jika tak ingin tembok rumah menjadi kanvas pribadinya, maka Mom bisa mengajarkan anak 15 bulan untuk mencoret-coret di atas kertas.

Kemampuan menggenggamnya ini bisa menjadi momentum emas bagi Mom untuk mengajarkannya mandiri dengan makan sendiri. Oleh karena itu, biarkan anak 15 bulan mengacak-acak piring makannya sampai dia nantinya akan terbiasa untuk menghabiskan makanannya sendiri.

Perkembangan anak 15 bulan: Perkembangan motorik

Keseimbangan anak mulai terlatih pada tahapan ini. Selain anak bisa berjalan tanpa bantuan, kemampuan jongkok dan bangun sendiri juga makin terasah.

Anak juga mampu mengambil botol minumnya sendiri. Penting bagi Mom untuk memberikan botol minum dengan tutup yang tidak sulit dibuka oleh si Kecil.

Pada segi kemampuan motorik halusnya, anak akan belajar untuk membuka lembaran buku sendiri. Dampingi anak ketika melalui fase-fase ini agar si Kecil semakin lincah bertumbuh.

Perkembangan anak 15 bulan: Perkembangan kognitif

Pada tahapan ini anak 15 bulan sudah mulai memahami dan mengikuti perintah sederhana. Oleh karenanya, pada fase ini Mom dan Dad bisa membiasakan anak untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah kecil yang akan melekat menjadi tanggung jawabnya hingga dewasa nanti.

Misal dengan mengingatkan anak untuk selalu merapikan mainannya sendiri. Anak juga bisa dibiasakan untuk membuang sampah pada tempatnya. Jangan ragu juga meminta anak merapikan bantal saat dia bangun dari tidur.

Anak 15 bulan juga mulai menyukai permainan yang melibatkan pemecahan masalah sederhana seperti puzzle atau balok susun.

Berikan kebebasan kepada anak untuk memecahkan masalahnya itu sendiri. Meski terkadang lama untuk menyusun sebuah puzzle kecil, namun jika dibiasakan secara rutin, anak akan belajar memahami pola penyelesaian untuk puzzle yang lebih besar lagi.

Perkembangan anak 15 bulan: Kehidupan sosial

Perkembangan emosi anak 15 bulan memang tak kalah melelahkan dari aktivitas fisiknya. Pada fase ini, anak akan lebih mengenal emosinya sendiri. Sehingga dia bereaksi apabila keinginannya tidak terpenuhi.

Menangis, menjerit, dan memukul bisa jadi makanan sehari-hari Mom dan Dad. Namun, fase ini adalah bagian normal dari perkembangannya. Maka, coba alihkan perhatiannya jika anak mulai mengalami tantrum.

Jika Mom sedang benar-benar kelelahan menghadapi tingkah si Kecil, maka bertukar peran lah dengan Dad atau pengasuh di rumah untuk sesaat hingga emosi mereda.

Rajin membacakan buku cerita bergambar adalah salah satu cara untuk meredakan tantrum anak 15 bulan. Pilih cerita dengan gambar-gambar yang menarik agar perhatian anak tertuju pada Mom.

Tidak ada yang salah dengan membacakan buku yang sama secara berulang-ulang. Sebab, pengulangan membantu mereka belajar memahami kata-kata dan terbiasa dengan cerita.

Pada satu titik, si Kecil bisa jadi berbalik menceritakan isi buku tersebut kepada Mom dan Dad, loh!

Perkembangan anak 15 bulan: Kondisi ibu

Ketika berada di lingkungan yang menurutnya familiar, anak 15 bulan akan lebih senang mengeksplorasikan kemampuan-kemampuannya sendiri.

Saat-saat tersebut bisa menjadi waktu yang tepat untuk Mom melakukan perawatan diri atau berolahraga demi menurunkan berat badan setelah melahirkan. Mom juga bisa lebih fokus untuk mengerjakan pekerjaan sampingan di rumah.

Tapi tetap diingat untuk selalu mengawasi si Kecil meski dari jarak jauh.

Perkembangan anak 15 bulan: Vaksinasi

Masih sama seperti bulan sebelumnya, Mom. Anak di usia 15 bulan belum memiliki jadwal khusus untuk vaksinasi. Periode waktu ini pun bisa dimanfaatkan untuk melengkapi riwayat vaksinasi yang belum lengkap.

Misalnya selain untuk melengkapi vaksinasi sebelumnya yang terlewat (contoh: PCV-4 dan Varisela), di usia ini anak juga sudah terjadwal untuk mendapatkan vaksinasi Hib-4 dan MMR.

Pastikan anak berada dalam kondisi tubuh yang sehat sebelum memberikan vaksinasi. Diskusikan dulu mengenai catatan riwayat vaksinasi anak dengan dokter agar lebih aman.

Perkembangan anak 15 bulan: Kunjungan dokter

Anak 15 bulan perlu mendapatkan perhatian khusus ketika tidak tampak keinginan untuk mencoba berjalan. Selain itu, Mom perlu segera berkonsultasi dengan dokter apabila si Kecil terlalu sering terjatuh, bahkan tanpa sebab sekali pun.

Baca juga: Perkembangan Anak 16 Bulan: Semakin Pintar Bermain dengan Imajinasinya