Infertilitas merupakan kondisi yang menunjukkan adanya gangguan pada kesuburan yang terbagi menjadi dua keadaan. Keadaan tersebut yakni infertilitas primer dan sekunder. Namun, adakah penanganan infertilitas yang bisa dilakukan untuk persiapan program hamil? Berikut ringkasannya untuk Anda.

Penanganan Infertilitas pada Pria

Beberapa langkah yang menjadi alternatif untuk penanganan infertilitas pada pria, antara lain:

1. Terapi Hormon

Pelaksanaan terapi hormon umumnya dilakukan pada pria yang mengalami masalah hormonal. Hal ini dapat berupa rendahnya produksi hormon, kelebihan hormon, atau terjadinya masalah pada penggunaan hormon dalam tubuh.

Dalam terapi hormon, seringkali obat-obatan juga menjadi pendamping untuk menyokong perawatan hormon pada pria. Tentunya penggunaan obat-obatan tersebut bertujuan untuk menyeimbangkan produksi hormon sehingga memberikan hasil sperma yang sehat dan menjadi salah satu cara mencegah infertilitas.

2. Operasi Vasoepididymostomy

Cara mengatasi infertilitas berikutnya adalah melalui pembedahan vas deferens atau operasi vasoepididymostomy. Langkah ini melalui serangkaian proses pembedahan pada bagian vas deferens, penghilangan sumbatan, dan penghubungan ujung pada saluran tersebut.

Selain itu, prosedur dari operasi ini tidak hanya bertujuan untuk menghilangkan sumbatan pada bagian vas deferens. Tetapi juga memperbaiki saluran apabila terjadi infeksi atau cedera melalui proses pembedahan.

3. Pengambilan Sperma (Biopsi Testis)

Biopsi testis merupakan langkah yang memiliki prosedur yakni mengambil sampel dari jaringan testis. Prosedur ini menjadi langkah lanjutan yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya masalah pada produksi sperma.

Umumnya, pelaksanaan penanganan infertilitas melalui biopsi testis bersamaan dengan prosedur pengumpulan atau pengambilan sperma (TESE) untuk kriopreservasi. Pelaksanaan prosedur ini untuk pasien azoospermia non obstruktif.

4. Injeksi Sperma Intracytoplasmic

Langkah lanjutan dari pengumpulan sperma berupa injeksi sperma intracytoplasmic. Langkah ini memiliki proses yakni melakukan penyuntikan sperma secara fisik ke dalam sel telur.

Umumnya prosedur ini menjadi alternatif yang efektif dalam mengatasi masalah infertilitas pada pria dalam kondisi ringan hingga parah. Dalam dunia medis, cara mengatasi infertilitas ini mampu menolong 90% pria yang memiliki tingkat kesuburan rendah bahkan yang tidak subur sekalipun untuk memiliki keturunan.

Penanganan Infertilitas pada Wanita

Dalam kasus infertilitas, tidak hanya terjadi pada golongan pria saja. Tetapi masalah ini juga dapat terjadi dari sisi wanita. Berikut beberapa langkah yang dapat menjadi alternatif untuk menangani masalah infertilitas pada wanita:

1. Penanganan dengan Obat

Masalah infertilitas yang terjadi pada wanita seringkali terjadi karena adanya gangguan pada proses ovulasi. Penanganan masalah tersebut dapat Anda lakukan melalui terapi obat-obatan yang berfungsi dalam memperbaiki adanya gangguan ovulasi.

Jenis obat-obatan pilihan yang Anda peroleh tersebut bekerja dalam memberikan rangsangan sehingga terjadi ovulasi.

Dalam hal ini, obat tersebut berperan sebagai hormon alami yang tidak hanya merangsang terjadinya proses ovulasi. Namun, obat tersebut juga berfungsi dalam memberikan rangsangan supaya sel telur memiliki kualitas yang baik.

Terdapat beberapa jenis obat yang menjadi alternatif dalam mengatasi masalah kesuburan, antara lain gonadotropin, klomifen (clomiphene citrate), metformin, letrozole, dan bromokriptin.

2. Skrining Rahim

Cara mengatasi infertilitas selanjutnya adalah skrining rahim sebagai langkah pemeriksaan kesehatan organ tubuh wanita tersebut. Dalam prosedur ini, pemeriksaan bertujuan untuk mengetahui apakah ada infeksi atau penyakit yang menghambat terjadinya kehamilan.

Selain itu, prosedur ini juga menjadi salah satu tips promil awal yang bisa Anda lakukan jika hendak punya momongan.

3. Laparoskopi

Penanganan infertilitas melalui pemeriksaan selanjutnya adalah laparoskopi. Teknik pemeriksaan ini memanfaatkan kamera berukuran kecil untuk memeriksa adanya gangguan yang terjadi di sekitar panggul perut.

Kamera ini nantinya akan dimasukkan melalui sayatan kecil pada bagian perut untuk mengetahui penyebab dari terjadinya infertilitas pada wanita. Laparoskopi mampu mendeteksi beberapa penyebab infertilitas yakni kista ovarium, endometriosis, atau adanya perlengketan akibat dari penyakit yang ada pada tuba falopi dan ovarium.

Pemeriksaan laparoskopi ini juga dapat berperan dalam mendeteksi adanya penyakit radang panggul. Sehingga kemungkinan penyakit yang berhubungan dengan perut dapat terdeteksi melalui prosedur pemeriksaan ini.

4. Histeroskopi

Cara mengatasi infertilitas pada wanita melalui pemeriksaan selanjutnya adalah histeroskopi. Teknik pemeriksaan ini memanfaatkan selang berukuran kecil dengan kamera kecil yang ada pada bagian ujungnya.

Selang dan kamera tersebut akan dimasukkan ke dalam rahim untuk mendeteksi adanya gangguan pada bagian dalam rahim. Selain itu, alat tersebut juga berfungsi dalam mengambil sampel jaringan rahim apabila dibutuhkan saat pemeriksaan.

Histeroskopi juga berperan dalam mendeteksi penyebab pendarahan yang terjadi secara tidak normal pada rahim ketika masa menstruasi atau setelah masa menopause. Selain itu, histeroskopi mampu mendeteksi polip, fibroid, atau kelainan bentuk yang terjadi pada rahim.

5. Operasi Tuba

Prosedur operasi tuba falopi bertujuan untuk mengatasi infertilitas yang berhubungan dengan adanya sumbatan pada bagian tersebut.

Apabila terdapat sumbatan pada bagian tuba falopi yang merupakan saluran atau penghubung sel telur menuju sperma atau sel telur yang terbuahi menuju ke rahim, maka hal tersebut dapat menjadi penyebab dari kegagalan proses fertilisasi./span>

Prosedur operasi ini dapat memanfaatkan bedah mikro selama operasi perut terbuka atau menggunakan teknik laparoskopi.

Penanganan Infertilitas dengan ART (Assisted Reproductive Technology)

Prosedur menggunakan ART dalam mengatasi masalah infertilitas yang terjadi sebagian besar untuk wanita antara lain:

1. Inseminasi Buatan

Penggunaan inseminasi buatan untuk memberikan pertolongan bagi pasangan suami istri yang berada dalam program kehamilan menjadi hal yang umum. Teknik ini merupakan reproduksi secara buatan yang berfungsi untuk membantu sperma supaya mampu mencapai rahim atau indung telur.

Proses tersebut memanfaatkan pemasukan sperma secara langsung untuk menuju ke dalam rahim atau indung telur ketika ovulasi wanita. Umumnya, prosedur tersebut memanfaatkan kateter berukuran kecil yang membantu proses pembuahan hingga terjadi kehamilan.

Setelah pelaksanaan prosedur inseminasi buatan, langkah berikutnya adalah tes kehamilan setelah 2 minggu.

Terdapat beberapa faktor yang mendukung keberhasilan dari prosedur inseminasi buatan ini. Faktor tersebut meliputi usia pasien, kualitas dari sperma, masalah kesuburan yang terjadi pada pasien, penggunaan obat atau alternatif kesuburan, dan beberapa faktor lainnya.

Namun, penerapan pola hidup sehat menjadi salah satu pendukung pada program kehamilan.

2. IVF

Pembuahan in vitro atau IVF menjadi salah satu cara mengatasi infertilitas yang memiliki nama lain sebagai bayi tabung.

Prosedur dari teknik pembuahan ini yakni menggabungkan sperma dengan sel telur yang pelaksanaannya di luar tubuh. Setelah proses pembuahan terjadi, maka hasil dari penggabungan dua sel tersebut dipindahkan ke dalam rahim.

Sudahkah Anda Memahami Penangan Infertilitas?

Dari berbagai prosedur klinis yang menjadi pilihan dalam mengatasi masalah infertilitas, pernahkah Anda menjalani salah satu prosedur tersebut? Setiap prosedur klinis tersebut tentunya memiliki tujuan penggunaan masing-masing. Hal tersebut tergantung pada penyebab dari infertilitas yang terjadi.

Selain itu, terdapat pula beberapa menu makanan untuk promil yang bisa dikonsumsi demi mendukung upaya kehamilan Anda.

Baca juga: Fakta Soal Kesuburan Wanita yang Sering Disalahpahami