Keputihan adalah kondisi yang wajar terjadi pada vagina.

Pada dasarnya, cairan vagina tersebut memiliki manfaat yakni untuk menjaga kebersihan, kelembaban, dan melindungi vagina dari infeksi.

Namun, gejala keputihan abnormal seperti gatal-gatal dan bau tidak sedap kerap membuat para Mom sembarang mencari obat untuk cepat mengatasinya.

Di situs-situs e-commerce, Mom bisa menemukan ratusan obat, herbal dan jamu yang diklaim mampu mengatasi kondisi tersebut. Namun, tidak semuanya sudah melewati uji klinis laboratorium.

Namun, apakah obat dan jamu tersebut aman untuk digunakan, dan apakah pengobatan yang benar untuk keputihan?

Ketahui jawabannya di artikel ini!

Kalkulator Masa Subur

Membedakan Keputihan Normal dan Abnormal

Mom dapat menilai keputihan normal dan tidak berdasarkan karakteristik tekstur, warna, bau, serta volume.

Tekstur

Keputihan yang normal memiliki tekstur cair hingga kental. Hal ini disebabkan oleh karena hormon pada tubuh.

Namun, apabila sudah ada faktor seperti infeksi, maka terjadi perubahan dari konsistensinya, menjadi tebal, berbusa, dan disertai dengan sensasi gatal.

Warna

Keputihan yang normal berwarna bening atau sedikit keputihan, sedangkan keputihan yang tidak normal memiliki warna kuning, cokelat, hijau, atau abu-abu.

Setiap warna tersebut bisa menandakan penyebab dari keputihan yang Mom alami.

Pertama, warna putih yang disertai dengan tekstur yang lebih tebal dan adanya sensasi gatal bisa menjadi tanda dari infeksi jamur.

Lalu, warna kuning, hijau, atau abu-abu menunjukan adanya infeksi bakteri atau infeksi menular seksual.

Selain itu, warna coklat atau merah berkaitan dengan menstruasi yang tidak teratur atau adanya flek.

Apabila menemukan warna yang tidak normal seperti yang telah disebutkan, Mom disarankan untuk segera memeriksakan diri ke Dokter.

Bau

Keputihan normal memiliki bau khas, namun tidak menyengat. Berkaitan dengan itu, bau yang tidak normal ialah apabila Mom menjumpai bau yang amis.

Volume

Ada beberapa kondisi dimana keputihan dapat berjumlah lebih banyak daripada biasanya yaitu ketika sedang hamil, menggunakan kontrasepsi hormonal, atau mengalami ovulasi.

Jika Mom menemukan jumlah keputihan yang secara tiba-tiba bertambah banyak dibandingkan biasanya, sebaiknya Mom lebih berwaspada dan mengamati ada atau tidaknya gejala lainnya.

Penyebab Keputihan Abnormal

Pada umumnya, keputihan abnormal disebabkan oleh beberapa hal ini:

Infeksi Jamur

Keputihan yang terbentuk berwarna putih seperti keju dan kental.

Dengan itu, Mom bisa merasakan sensasi gatal dan bengkak pada vagina. Pada saat berhubungan badan, Mom bisa merasa sakit.

Infeksi Bakteri

Infeksi bakteri dapat ditularkan melalui hubungan seksual dan bisa juga tidak.

Pada umumnya, infeksi yang disebabkan karena bakteri menjadi penyebab terbanyak keputihan dan tidak jarang terjadi infeksi yang berulang.

Untuk mengenalinya, Mom bisa melihat warna dan bau keputihannya.

Secara penampilan, warna dari keputihan infeksi bakteri bisa putih atau abu-abu, berbau busuk dan amis.

Infeksi Parasit

Parasit Trichomoniasis merupakan parasit yang penularannya melalui hubungan seksual.

Untuk infeksi tersebut, keputihan yang Mom alami bisa berwarna hijau, kuning atau abu-abu dengan buih atau busa.

Infeksi Klamidia dan Gonorrhea

Kedua infeksi ini termasuk ke dalam infeksi menular seksual yang sering terjadi dengan warna keputihan yang keruh, kuning, atau hijau.

Penegakan Diagnosis

Diagnosis bisa ditegakkan berdasarkan gejala klinis yang Mom miliki, pemeriksaan fisik dan didukung dengan pemeriksaan penunjang.

Selain itu, Keputihan juga dapat disertai dengan gejala penyerta lainnya seperti demam, gatal pada kemaluan, nyeri saat berhubungan atau buang air kecil.

Faktor Risiko

Faktor-faktor berikut ini bisa meningkatkan risiko keputihan:

  • Riwayat hubungan seksual: Kebiasaan berganti pasangan menjadi salah satu faktor resiko timbulnya keputihan yang tidak normal.
  • Riwayat penggunaan KB hormonal dapat membuat jumlah keputihan lebih banyak.
  • Riwayat penyakit dengan penurunan sistem imun.
  • Riwayat penggunaan antibiotik.

Risiko Menggunakan Obat Keputihan Sembarangan

Apabila Mom menggunakan obat keputihan sembarangan, ada kemungkinan terjadinya efek samping berbahaya, terlebih lagi apabila obat tersebut belum melalui uji klinis BPOM.

Selain itu, apabila infeksi tidak ditangani hingga sembuh, ada juga kemungkinan infeksi menyebar hingga ke organ reproduksi lainnya, sehingga bisa menimbulkan penyakit radang panggul.

Penyakit radang panggul ini bisa menimbulkan komplikasi jangka panjang seperti infertilitas (gangguan kesuburan), kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan). dan nyeri pada panggul berkepanjangan.

Baca juga: Radang Panggul - Gejala, Penyebab, Cara Mengobati

Cara Memilih Obat Keputihan

Dengan gambaran di atas, diharapkan Mom telah mengetahui karakteristik dari keputihan normal dan tidak normal.

Apabila Mom mengalami keputihan yang tidak normal, sebaiknya segera berkunjung ke Dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Berhubung dengan fakta tersebut, pemberian obat keputihan harus didasarkan pada penyebabnya.

Keputihan yang disebabkan karena jamur memerlukan pengobatan yang berbeda dengan keputihan yang disebabkan oleh parasit atau bakteri.

Cara Menjaga Kebersihan Vagina

Perawatan daerah vagina merupakan aspek yang penting diperhatikan dalam menunjang keberhasilan pengobatan keputihan.

Mom dapat mengusahakan hal berikut ini dalam merawat vagina :

  • Menggunakan air bersih untuk membersihkan vagina dari depan ke belakang.
  • Membersihkan vagina terlebih dahulu sebelum membersihkan anus.
  • Menghindari penggunaan sabun yang dapat mengganggu flora normal vagina.
  • Mengajak pasangan untuk diperiksa ketika mengalami keputihan yang tidak normal.
  • Menghindari hubungan seksual selama pengobatan.
  • Tidak berganti-ganti pasangan seksual.
  • Membiasakan buang air kecil setelah berhubungan seksual.
  • Menghindari penggunaan pakaian dalam yang ketat atau basah untuk jangka waktu yang lama.

Nah, sekarang ini Mom telah mengenali cara yang benar untuk mengatasi keputihan yang tidak normal.

Apabila Mom sedang mengalami gejala-gejala tersebut, jangan ragukan diri untuk ke dokter! Semoga informasi yang Ruangmom berikan bermanfaat bagi Mom!

Sumber: American College of Obstetricians and Gynecologists, Cleveland Clinic, National Health Service UK, National Center of Biotechnology Information.

Ditulis oleh: dr. Florencia Adeline