Mom, sudah tahukah kalau usia janin dan usia kehamilan itu berbeda? Tidak masalah jika Mom belum tahu, karena memang masih banyak ibu hamil lain yang mengira bahwa usia janin sama saja dengan usia kehamilan. Pada kenyataannya, usia janin bisa lebih besar atau lebih kecil daripada usia kehamilan. Apakah hal ini membuat Mom bingung? Tak masalah karena kali ini akan dibahas bagaimana cara menghitung usia janin dan usia kehamilan!

Usia janin

Menghitung usia janin sebenarnya tidak bisa dilakukan secara tepat. Pasalnya, usia janin dihitung sejak terjadinya pembuahan sel telur oleh sperma di dalam rahim. Hal ini tidak bisa dilihat atau diketahui karena memang terjadi di dalam tubuh, sedangkan tidak ada tanda-tanda yang bisa menunjukkan secara tepat kapan pembuahan terjadi. Kecuali jika Mom melakukan proses bayi tabung, di mana dokter yang melakukan sendiri proses pembuahannya sehingga tahu usia janin secara tepat.

Maka dari itu, seringnya dilakukan tes USG untuk menghitung usia janin. Dokter akan melihat pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam kandungan dan melakukan prediksi berapa usianya. Pada usia tertentu, janin akan mengalami perkembangan yang berbeda-beda dan terus meningkat seiring dengan usianya yang bertambah. Inilah yang digunakan oleh dokter untuk memprediksi usia janin. Dokter akan melakukan pengukuran pada panjang tubuh, diameter kepala, pertumbuhan lengan, kaki, dan organ vital janin untuk tahu usianya.

Usia kehamilan

Jika menghitung usia janin dilakukan berdasar perkembangannya di dalam rahim, maka menghitung usia kehamilan bisa dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT). Usia kehamilan inilah yang dijadikan patokan oleh ibu hamil ketika ditanya sudah hamil berapa bulan. Jawaban seperti empat bulan, enam bulan, dan delapan bulan adalah jawaban yang menunjukkan usia kehamilan.

Namun, perlu diketahui bahwa usia kehamilan berbeda dengan usia janin, bukan hanya dari cara perhitungannya saja, tetapi juga dari usia yang sebenarnya. Saat HPHT, Mom sudah mulai bisa menghitung usia kehamilan, tapi belum bisa mulai menghitung usia janin karena saat HPHT belum terjadi pembuahan. Pembuahan baru terjadi sekitar kurang lebih sepuluh hingga tujuh belas hari setelahnya. Jadi, normalnya usia kehamilan memang lebih besar daripada usia janin. Meski begitu, ada juga beberapa kasus di mana usia janin lebih besar daripada usia kehamilan karena terpengaruh oleh nutrisi yang diberikan ibu hamil pada janin.

Hal yang harus dikhawatirkan dari perbedaan usia janin dan usia kehamilan

Setelah mengetahui bahwa usia janin dan usia kehamilan memang akan selalu berbeda, bukan berarti Mom bisa tenang-tenang saja dengan perbedaan yang ada jika keduanya terpaut jauh. Dua minggu merupakan jarak perbedaan usia janin dan kehamilan yang aman. Jika usia janin lebih besar dua minggu daripada usia kehamilan, maupun sebaliknya, maka Mom harus berkonsultasi pada dokter dan mengikuti saran yang diberikan.

Usia janin yang terpaut jauh lebih kecil dari usia kehamilan dikhawatirkan bisa menyebabkan keguguran di trimester pertama atau kekurangan nutrisi jika itu terjadi di trimester kedua. Sedangkan jika usia janin terpaut jauh lebih besar, bisa jadi ada masalah kesehatan pada ibu hamil di trimester kedua. Bila berlanjut sampai trimester ketiga, maka dokter akan menyarankan beberapa tindakan.

Intinya, setelah mengetahui ini, semoga Mom tidak akan salah lagi tentang cara menghitung usia janin dan usia kehamilan. Dengan mengetahui perbedaan dan cara menghitung keduanya, Mom bisa melakukan pengecekan pribadi apakah kehamilan berjalan dengan yang seharusnya atau tidak. Tetap semangat, Mom!