Batu pilek adalah penyakit yang wajar dialami oleh semua anak. Dengan alasan itu, gejala-gejala awal flu dan pilek sering disepelekan oleh orangtua.

Nah, jika dibiarkan, bisa saja rasa badan “sumeng” itu gejala awal penyakit lebih serius daripada pilek sederhana.

Itulah yang dialami oleh Mom Amalina di CeritaMom kali ini. Yang awalnya dikira flu biasa ternyata adalah penyakit bronkopneumonia.

Mom Amalina berharap dengan berbagi CeritaMom ini, Mom lain tidak akan menyepelekan gejala-gejala flu dan pilek yang biasanya dialami anak-anak.

Dilansir dari penjelasan dr. Citra Amelinda, Sp.A, M.Kes, IBCLC, bronkopneumonia adalah sebuah peradangan di jaringan paru-paru. Kantong udara pada paru-paru (alveoli) terisi dengan cairan dan nanah. Alhasil, pernapasan menjadi semakin sulit.

Biasanya, penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri. Untuk membaca lebih lanjut ulasan dr Citra Amelinda, mohon klik tautan di bawah ini ya:

Baca juga: Bronkopenumonia pada Anak: Gejala, Penyebab & Cara Mengatasi

Ada baiknya mengenali gejala-gejala bronkopneumonia untuk mengantisipasinya. Jangan sampai anak Mom harus dirawat di rumah sakit. Yuk simak pengalaman Mom Amalina!

Pengalaman Mom Amalina Menghadapi Bronkopneumonia pada Anaknya

Jadi saat itu, anak pertamaku terlihat mulai batuk-batuk disertai demam ringan atau biasa disebut “sumeng”.

Anakku sudah beberapa kali pernah terkena flu, jadi aku tidak terlalu khawatir dan mulai menyiapkan vitamin dan air putih untuknya sebagai persiapan melawan flu yang sepertinya akan segera datang.

Tetapi pada keesokan hari, keadaan justru memburuk. Anakku demam tinggi, dan demamnya tidak turun-turun meskipun sudah diberikan obat penurun panas sesuai dosis yang tertera.

Semakin sore, nafasnya semakin berat dan anakku semakin lemas, tidak mau minum apalagi makan.

Puncaknya adalah ketika anakku hanya bisa berbicara sepatah demi sepatah kata, terbata-bata karena nafas kian berat.

Akhirnya kami putuskan membawanya ke IGD rumah sakit terdekat.

Setelah melalui beberapa rangkaian pemeriksaan, dokter yang menangani anak kami menjelaskan bahwa ia terkena bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang ternyata kerap menyerang anak di bawah usia dua tahun.

Saat itu, aku langsung mencari berbagai informasi tentang penyakit tersebut di internet, sambil menemani anakku.

Akhirnya, dia harus menginap di kamar perawatan rumah sakit karena kondisinya cukup lemah dan harus dalam pantauan dokter.

Dari informasi yang aku temukan di internet, bronkopneumonia adalah penyakit yang terjadi karena kantung udara paru-paru terisi dengan nanah ataupun cairan lainnya.

Oleh karena itu, kondisi ini mengakibatkan oksigen sulit mencapai aliran darah.

Berbahaya gak sih? Tergantung, apabila cepat ditangani dan mendapat perawatan yang tepat, kemungkinan bronkopneumonia tidak akan menjadi terlalu parah.

Tapi kalau tidak segera ditangani dan diberikan perawatan yang sesuai, bronkopneumonia juga bisa memburuk bahkan menimbulkan komplikasi lho Mom…

Apalagi, setiap anak atau bayi mempunyai kondisi kesehatan berbeda.

Terus bagaimana cara mendeteksi Bronkopneumonia?

Ada beberapa gejala bronkopneumonia yang perlu Mom waspadai ketika anak mulai menunjukkan gejala batuk pilek.

Pertama, jantung berdetak lebih cepat dan nafas menjadi lebih cepat dan dalam. Anak jadi sulit tidur dan rewel, tidak mau makan dan minum, serta kadar oksigen menurun.

Nah, kalau ada tanda-tanda tersebut ada baiknya Mom langsung bawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat, ya! Supaya si kecil bisa mendapatkan penanganan yang sesuai.

Balik ke pengalaman anakku, selama menjalani perawatan di Rumah sakit, anakku diberikan obat-obatan dan terapi menggunakan nebulizer untuk membuka saluran pernapasannya yang tersumbat.

Tak ketinggalan pun cairan infus, dan asupan sehat untuk menunjang kebutuhan cairannya agar tidak dehidrasi. Setelah menjalani perawatan selama 3 hari, anakku diizinkan pulang.

Nah, jadi itulah pengalamanku mengenal bronkopneumonia yang menyerang anakku Mom. Semoga bermanfaat dan bisa jadi pelajaran untuk kita semua agar lebih siap dan sigap andai situasi tersebut datang.

Di atas merupakan pengalaman Mom Amalina dan anaknnya menghadapi bronkopneumonia. Setelah sekian lama di RS, anaknya pun sembuh dari penyakit ini. Selalu waspada ya, Mom!

Baca juga: CeritaMom: Pengalaman Mom Uli Menyapih saat Hamil Anak Kedua