Bagi orang tua yang baru pertama kali memiliki anak, keinginan untuk menggendong pasti membuat penasaran. Namun kurangnya literasi dan tidak mencari tahu sebelumnya dapat membuat keputusan menggendong bayi berakibat fatal.

Jangan anggap sepele ya Mom. Meski terlihat cara menggendong telah nyaman, belum tentu aman bagi si kecil. Terutama pada bayi yang baru lahir, menggendong tubuhnya dengan cara yang salah dapat akibatkan cedera ringan sampai berat dan dapat berakibat seumur hidup mereka.

Cedera akibat cara menggendong bayi yang salah

Akibat kesalahan teknik gendongan, bayi berisiko terpapar cedera. Karena tulang mereka masih rawan, maka cedera tulang mulai dari keseleo, patah hingga kelainan tulang dapat terjadi. Beberapa cedera umum yang bisa mengintai bayi antara lain :

  • Skoliosis, karena tulang belakang harus bertumpu secara benar. Maka saat kesalahan menggendong tulang-tulang dapat bersusun secara melengkung atau hanya tersusun bertumpu pada satu sisi saja.

  • Hips displasia, ini biasanya akibat gendongan menggunakan kai yang terlalu ketat. Akibatnya bagian panggul dan kaki bayi tertekan dalam kurun waktu tertentu dan akibatkan kelainan pada persendian pangkal paha.

  • Spondylosis, kondisi ini umum terjadi karena ada cedera tulang belakang. Hal ini memberi guncangan berulang pada syaraf di sekeliling tulang dan memicunya terdorong ke arah luar tulang.

Nah Mom, ayo cari tahu beberapa hal yang salah saat menggendong bayi. Hindari dan jadikan edukasi kepada Mom lainnya agar hal yang tidak diinginkan dapat diminimalkan.

1. Mengguncang bayi

Mungkin dengan maksud mengajak bercanda, kebiasaan mengguncang-guncangkan bayi saat digendong ternyata berbahaya Mom. Risiko terjadi perdarahan otak hingga kematian mengintai dan dikenal juga dengan sindrom shaken baby syndrome (SBS) akibat cara menggendong bayi yang salah.

Usia rawan adalah 0-8 minggu, namun anak berusia 5 tahun pun dianggap masih rentan terkena risiko ini. Melemparkan bayi, atau menjatuhkan tubuh bayi juga menjadi kesalahan lain yang kerap dilakukan.

2. Cara menggendong bayi yang salah: Tanpa menyangga tulang belakang

Beberapa orang tua merasa nyaman saat menggendong bayi yang baru lahir dengan hanya menopang leher dan bokongnya saja. Cara ini tidak disarankan. Seperti diketahui, tulang belakang bayi pada usia ini masih rentan cedera. Sebaiknya tetap menggendong dengan menopang seluruh badan bayi dengan nyaman.

Risiko terjadi cidera tulang belakang, pinggul dan gerakan bayi yang tiba-tiba dapat mengakibatkan Mom kaget dan pegangan terlepas.

3. Cara menggendong bayi yang salah: Memegang ketiak dan kaki

Ada kalanya orang tua mungkin menganggap bayi sudah cukup kuat, sehingga menggendong hanya dengan mengangkat bagian ketiak dan kakinya saja. Atau dalam kondisi apapun, hindari teknik mengangkat atau menggendong bayi dengan cara ini ya Mom.

Risiko cedera seperti terkilir, memar hingga risiko terlepas dari pegangan akan membahayakan bayi. Paling buruk, karena persendian dan tulang bayi masih rawan adalah terjadi cedera dislokasi atau pergeseran ruas persendian.

4. Cara menggendong bayi yang salah: Menggendong dengan satu tangan

Ini juga sering terjadi, Mom menggendong hanya dengan satu tangan dan tangan lain sibuk memegang telepon atau remote televisi. Duh, sebaiknya jangan ya Mom. Meski sudah terbiasa dan bayi cukup dalam gendongan, menggendong cara ini rentan mencelakai bayi.

Kemungkinan terpecah konsentrasi sangat besar sehingga perhatian Mom tidak akan fokus pada gendongan, keselamatan dan kenyamanan bayi. Kemungkinan bayi terjatuh, tercekik, terkilir atau terlepas dari pegangan dapat terjadi. Usahakan selalu menggendong bayi dengan kedua tangan dan mendekap nyaman dalam jangkauan lengan ya, Mom.