Apakah Mom tahu kalau seni kreasi origami kertas bukan hanya keterampilan tangan belaka? Ada sejarah panjang di balik bentuk-bentuk indah yang bisa dibuat dari kertas berwarna-warni. Origami adalah bentuk kesenian melipat kertas. Permainan anak murah ini patut dicoba karena selain mudah dicari sekaligus juga salah satu cara melatih kreativitas anak.

Pada awalnya origami merupakan teknik lipatan menggunakan kain maupun kertas. Keterampilan tangan ini membutuhkan ketelitian dan fokus yang bagus.

Hingga saat ini, kreasi origami telah berkembang bermacam-macam. Selain bentuknya terlihat indah, melatih anak untuk bermain origami juga bermanfaat untuk perkembangan otak anak lho Moms. Berikut 6 manfaat permainan origami untuk anak.

1. Origami membentuk imajinasi, konsentrasi dan kepekaan estetika

Belajar melipat kertas dan membuat kreasi origami dalam prosesnya mengharuskan anak untuk berfikir bagaimana caranya mencapai hasil akhir. Nah, untuk membayangkan hasil yang mereka inginkan, anak harus menggunakan imajinasinya.

Dalam setiap lipatan origami yang dibuat, anak harus tetap fokus pada tujuan bentuk akhir sesuai keinginan sejak awal.

Pada proses pembuatan kreasi origami, anak akan menggunakan ujung jarinya untuk menarik garis dan melipat sesuai titik.

Gerakan Ini dapat membantu meningkatkan konsentrasi. Membiasakan anak untuk berkonsentrasi tingkat tinggi ketika melakukan hal kecil seperti membentuk kertas juga meningkatkan kecerdasan spasial atau estetika.

2. Mengembangkan keterampilan motorik halus dan menstimulasi perkembangan otak

Origami adalah bentuk kreasi di mana anak akan menggunakan jarinya untuk melipat dan membuat bentuk khusus dari selembar kertas.

Kemampuan anak untuk menggerakkan anggota tubuhnya, seperti jari dengan gerakan halus nan terampil untuk menghasilkan sebuah karya yang indah adalah salah satu bentuk pembelajaran untuk mengasah perkembangan otak anak.

Mom harus tahu bahwa salah satu saraf perifer terdapat di ujung jari, dan sering disebut sebagai “otak kedua”.

Ketika anak menggunakan ujung jari mereka untuk membuat origami, gerakan ini mengirimkan sinyal ke otak dan membuatnya lebih aktif di motorik halus, menjadikan aktivitas ini sebagai bentuk permainan yang baik bagi perkembangan otak anak.

Dalam pembelajaran langsung, di mana anak ikut serta membuat kreasi origami, keterampilan visualisasi spasialnya akan semakin terasah.

Anak-anak yang memiliki keterampilan semacam ini akan lebih mudah memahami, mengkarakterisasi, dan membangun konsep pemahaman terhadap di dunia sekitar mereka.

3. Origami mengenalkan konsep pembagian

Ketika satu kertas utuh dilipat menjadi beberapa bagian berbeda, anak akan menyaksikan secara langsung konsep pembagian yang selama ini hanya mereka kenal dalam matematika.

Misalnya, untuk mendapat bentuk persegi kecil, anak perlu melipat kertas di bagian tengah hingga kertas terbagi menjadi dua, lalu lipat lagi di garis tengah hingga menghasilkan bentuk persegi.

Dalam ranah yang lebih jauh, Mom juga bisa mengajarkan pada anak bahwa melipat selembar kertas menjadi dua dan seterusnya ini juga bisa digunakan untuk menunjukkan konsep tak terbatas.

4. Anak belajar menyelesaikan persoalan

Melipat dan membuat bentuk dengan origami akan memberi anak kesempatan untuk menyelesaikan persoalan.

Contohnya, berilah satu bentuk hasil akhir kreasi origami dan mintalah anak untuk membuatnya.

Tentu mereka akan berusaha menemukan solusi dan cara hingga berhasil membuat bentuk tersebut dengan cara mereka.

5. Kreasi origami adalah ilmu sains yang menyenangkan

Bermain origami adalah cara yang menyenangkan bagi anak untuk belajar dasar konsep fisika. Satu lembar kertas tipis mungkin tidak terlalu kuat, tetapi jika dilipat menjadi suatu bentuk, maka akan jadi kokoh.

Selain itu, origami juga merupakan cara yang menyenangkan untuk menjelaskan macam-macam bentuk, warna, dan binatang. Beberapa bentuk yang mudah yaitu kapal terbang, kapal laut, dan kodok.

Baca Juga: Golden Age (Masa Emas Anak), Periode Pertumbuhan Krusial

6. Bermain origami mengasah akurasi dan presisi

Ketika bermain origami, melipat sesuai garis dengan panjang dan lebar yang presisi akan meningkatkan kemampuan anak dalam memahami detail. Akurasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan bentuk yang sempurna dalam origami akan sangat membantu anak jauh lebih teliti.

Selain itu, origami juga mengajarkan anak untuk lebih sabar ketika ingin mencapai suatu hasil akhir. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui sebelum akhirnya mendapat bentuk yang diinginkan.

Kesimpulan

Bermain origami mungkin terlihat sangat sederhana bagi orang dewasa. Tapi siapa sangka, ternyata memiliki efek yang bagus terhadap pembentukan pribadi dan otak anak.

Sebagai bentuk pembelajaran langsung yang mengasah keterampilan, origami juga mengenalkan konsep estetika bagi anak. Bahkan dari pembelajaran sains dan matematika pun, origami mengajarkan konsep pembagian dan fisika dasar.

Kesempatan meningkatkan kemampuan anak melalui cara yang menyenangkan ini bisa menjadi solusi bagi orang tua sekaligus kegiatan edukasi.

Baca Juga: Berpikir Kritis, Begini 10 Cara Ajarkannya pada Anak