Setiap orang tua pasti menginginkan hal-hal yang ideal untuk buah hatinya, mulai dari urusan pendidikan, kesehatan, makanan, pakaian, hingga mainan. Tak jarang, orang tua menjadi sibuk berhitung anggaran untuk mempersiapkan aneka macam kebutuhan tersebut.

Tapi, pernah kah orang tua berpikir berapa banyak anggaran yang harus disiapkan untuk anak laki-laki dan anak perempuan? Mana biaya yang lebih besar?

Sebuah survei yang dilakukan MoneyTips kepada 500 orang tua di Amerika Serikat dengan bulat menyimpulkan bahwa biaya untuk anak perempuan akan jauh lebih tinggi ketimbang anak laki-laki.

Lalu, apa yang membuat biaya untuk anak perempuan bisa lebih mahal ya? Berikut ulasannya.

1. Ragam pakaian anak perempuan

Alasan utama mengapa para responden survey MoneyTips menyebut biaya untuk anak perempuan lebih tinggi adalah orang tua kerap membeli pakaian yang lebih banyak untuk anak perempuan.

Pasalnya, harga baju untuk anak-anak perempuan dibanderol 4 persen lebih mahal dari anak laki-laki. Selain itu, pakaian anak perempuan memiliki ragam jenis: mulai dari baju kasual, dress, dan seterusnya. Belum lagi aksesoris penunjangnya.

Bahkan, untuk pakaian wanita dewasa umumnya memiliki harga 15 persen lebih mahal ketimbang pria—meski memiliki model dan warna yang sama.

Kalau di Amerika, harga baju perempuan yang lebih mahal umumnya lantaran dikenai pink tax atau pajak gender.

Baca juga: Walaupun Sedang Hamil, Mom Masih Bisa Berhemat Lho!

Mengutip buku The Costs Being a Female Consumer, pink tax diartikan sebagai fenomena yang sering dikaitkan sebagai bentuk diskriminasi harga berdasarkan gender. Kebijakan ini yang kemudian menyebabkan harga baju perempuan bisa lebih mahal ketimbang laki-laki.

Indonesia tidak memiliki kebijakan pink tax ini, Mom. Tapi, memang tak bisa dimungkiri bahwa baju anak perempuan di Indonesia kerap lebih mahal karena memiliki kompleksitas bahan dan model yang berbeda dari anak laki-laki.

2. Mainan perempuan

Sama halnya dengan pakaian, mainan untuk anak-anak perempuan umumnya juga lebih mahal 11 persen ketimbang anak laki-laki.

Misalkan saja untuk mainan barbie atau action figure karakter Disney Princess. Pada karakter-karakter tersebut dibutuhkan aksesoris penunjang seperti dress yang terbuat dari bahan yang lebih kompleks maupun istana mainannya.

Hal itu cukup menjelaskan mengapa biaya untuk anak perempuan jadi lebih mahal.

Begitu pula untuk mainan masak-masakan, misalnya. Pada satu paket mainan tersebut, biasanya dilengkapi dengan banyak aksesoris pendukungnya. Maka tak heran, harga mainan anak perempuan bisa lebih mahal ketimbang anak laki-laki.

3. Perawatan dari ujung kaki hingga ujung rambut

Bayi mungkin belum memerlukan perawatan kecantikan. Tapi, tak jarang orang tua yang memiliki anak perempuan lebih memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan kulit si buah hati.

Begitu pula dengan perawatan rambut sang buah hati agar hitam, tebal, lembut, dan panjang. Kalau ada target itu, orang tua biasanya mengeluarkan ongkos lebih untuk membeli shampoo, conditioner, hair lotion, minyak ketumbar, dan lainnya.

Untuk diketahui, biaya potong rambut untuk perempuan dan laki-laki juga berbeda lho, Mom! Ini tentu berkaitan dengan model rambut perempuan yang lebih bermacam-macam dibandingkan laki-laki yang cenderung lebih ringkas.

Jangan lupa, orang tua dengan anak perempuan biasanya lebih memikirkan kesehatan kulit sang buah hati. Penggunaan sunblock atau sunscreen biasanya tak pernah terlewat ketika anak melakukan aktivitas di bawah sinar matahari langsung.

4. Cadangan untuk masa depan

Dalam sistem budaya patriarki seperti di Indonesia, memiliki anak perempuan pasti dibutuhkan kehati-hatian yang lebih dibanding laki-laki. Banyak orang tua melihat anak perempuan lebih rentan untuk dilindungi.

Maka, bagi orang tua yang punya uang berlebih bakal menyiapkan pengawasan ekstra untuk anak perempuannya seperti sopir pribadi.

Ketika beranjak besar, anak perempuan cenderung menginginkan perayaan hari ulang tahunnya dengan meriah, mengikuti tema-tema tertentu. Di sini orang tua juga harus menyisihkan biaya ekstra demi memenuhi keinginan anak.

Orang tua juga harus ingat, ketika menikah nanti, keluarga dari pihak perempuan biasanya lebih banyak mengeluarkan biaya untuk melangsungkan pesta pernikahan maupun seremoni-seremoni pendukung lainnya.

Baca juga: Tips Berinvestasi Melalui Perlengkapan dan Mainan Si Kecil

Selalu ada solusi untuk berhemat

Urusan biaya ini pasti membuat pusing orang tua dan bahkan calon orang tua. Tapi, patut diingat, bisa melihat buah hati kita hidup dengan layak adalah sebuah kebanggaan yang luar biasa dalam diri orang tua.

Sebagai orang tua, Mom masih dapat mencari solusi dengan cara berhemat. Ada beberapa tips yang bisa dilakukan Mom dan Dad untuk menghemat kebutuhan anak berikut ini:

1. Pakaian tidak harus selalu baru.

Baik itu anak pertama atau kedua, tidak ada kewajiban yang mengharuskan bahwa pakaian itu harus selalu baru. Selama masih layak untuk dipakai, tidak ada salahnya untuk mengenakan pakaian “warisan” dari anggota keluarga lainnya. Yang terpenting, Mom harus pastikan kebersihan pakaian itu, ya!

2. Mainan bisa diinvestasikan.

Wajar bagi orang tua baru untuk membeli mainan baru untuk buah hatinya. Tapi saat ini banyak pilihan buat Mom menyewa mainan untuk anak. Pasalnya, mainan biasanya hanya akan bertahan sesaat. Ketika anak bosan atau sudah beranjak besar, mainan tersebut akan ditinggalkan.

Hal lainnya adalah Mom juga bisa ikut menyewakan atau menjual lagi mainan-mainan anak yang sudah tidak terpakai ya.

3. Bijak dengan keinginan belanja.

Anak bertumbuh dengan cepat, seringnya tanpa kita sadari. Ada baiknya Mom dan Dad bijak dalam mengeluarkan anggaran untuk anak. Pertimbangkan kebutuhan yang benar-benar mendesak dengan yang bersifat sekunder.

Hal lain yang lebih penting adalah anak hanya akan memilih untuk mengingat momen-momen menyenangkan semasa hidupnya. Pastikan masa-masa menyenangkan itu adalah bersama Mom dan Dad ya, bukan dengan materi semata.