Semua impian wanita adalah mampu melakukan persalinan normal. Persalinan normal merupakan proses persalinan yang keluar lewat vagina pada saat usia kehamilan 40 minggu. Pada saat usia kehamilan telah mencapai usia trimester, dokter atau bidan akan memberikan informasi mengenai tanda-tanda persalinan. Agar Anda lebih mengenal tanda-tanda persalinan, simak tandanya berikut ini: - Posisi bayi dalam rahim akan berubah dan memutar dirinya untuk memposisikan kepalanya ke jalan keluar leher rahim. Bayi yang telah memutar posisinya telah siap untuk dilahirkan. Posisi ini juga membuat Mom lebih mudah bernapas karena rongga dada tidak lagi terdorong oleh kepala janin. Namun, posisi yang berganti ini membuat Mom lebih sering buang air kecil dibandingkan sebelumnya.

  • Pada saat memasuki trimester 3 kehamilan, leher rahim akan lebih meregang dan menipis. Tanda ini merupakan cara rahim mempersiapkan diri untuk persalinan normal. Rahim yang bagian lehernya semakin tipis akan membuka jalan bayi untuk lahir menjadi semakin lebar dan membesar. Dengan demikian, proses melahirkan melalui vagina menjadi lebih lancar.

  • Pada saat akan bersalin, air ketuban akan pecah. Air ketuban yang pecah bisa berupa seperti keluar urin akan tetapi tidak memiliki bau. Saat air ketuban pecah, keluarnya bisa berupa tetesan air yang konstan atau tiba-tiba menyembur. Jika tanda ini muncul, sebaiknya Mom segera mengeceknya ke dokter atau memanggil dokter agar bisa ditangani lebih cepat.

  • Saat akan bersalin, Mom akan merasakan kontraksi yang kuat dan teratur. Kontraksi yang dirasakan memiliki pola yang tidak teratur yang timbul dan hilang. Kontraksi yang terjadi membuat perut terasa keras. Namun, setiap wanita memiliki tanda kontraksi yang berbeda- beda. Ada yang merasakan sakit di bagian punggung dan perut bagian bawah, atau merasakan tekanan di bagian panggul. Pada saat kontraksi, biasanya Mom akan merasakan seperti kram saat menstruasi dengan tingkatan yang jauh lebih kuat dan besar.

Persalinan normal di rumah bisa Mom lakukan untuk mendapatkan kenyamanan dan keamanan yang diinginkan. Namun, agar persalinan normal di rumah berjalan aman untuk Mom dan janin, Mom sebaiknya memperhatikan hal-hal di bawah ini.

1. Lakukanlah Riset

Agar persalinan normal di rumah memungkinkan untuk terjadi, sebaiknya Mom ketahui tiga faktor penting yang menentukan persalinan normal atau persalinan Caesar yang harus Mom jalani. Agar bisa tahu ketiga faktor tersebut, pemeriksaan melalui USG dan konsultasi dengan dokter ahli kandungan sangat diperlukan sebelum masa persalinan datang atau di saat kehamilan memasuki usia trimester ketiga.

Tiga faktor itu adalah passageway, power, dan passenger atau 3P. Passageway adalah mengetahui kondisi panggul dan jalan lahir yang bagus untuk melakukan persalinan normal. Power adalah kontraksi yang muncul berupa kekuatan mulas agar jalan lahir membuka dengan sempurna. Passenger adalah kondisi bayi apakah terlalu besar dan letak bayi apakah melintang atau sunsang atau terlilit tali pusar atau tidak.

2. Pelajari Risikonya

Sebelum memutuskan untuk melakukan persalinan normal di rumah, Mom sebaiknya mengetahui bahwa ada risiko yang akan muncul setelah melahirkan normal di rumah. Bahkan ketika Mom telah memiliki rencana darurat yang baik, melakukan perjalanan ke rumah sakit setelah melahirkan sangatlah berisiko bagi tubuh Mom.

Selain itu, terdapat risiko pendarahan postpartum yang merupakan pendarahan yang terjadi secara berlebihan hingga lebih dari pendarahan postpartum primer sebanyak paling tidak 500 ml darah dalam 24 jam setelah melahirkan. Jika pendarahan postpartum terjadi tanpa ditangani dengan baik, risiko kehilangan banyak darah akan sangat berbahaya bagi tubuh Mom.

Risiko persalinan yang lebih lambat akan menimbulkan kelelahan yang membuat tubuh Mom melemah dan tidak kuat untuk mengejan saat bayi akan keluar. Persalinan normal memakan waktu 12 hingga 18 jam pada proses persalinan bayi pertama dan beberapa jam lebih cepat untuk kelahiran anak selanjutnya. Persalinan yang lebih lambat juga berisiko untuk bayi mengalami gawat janin, cedera, dan infeksi jika tidak ditangani oleh dokter ahli kandungan.

3. Persiapkan untuk Keadaan Darurat

Jika Mom dan pasangan tetap memilih persalinan normal di rumah setelah mempelajari risiko dan riset mengenai persalinan normal, Mom dan pasangan wajib menyiapkan keadaan darurat dengan memilih praktisi yang membantu proses persalinan normal di rumah yang siap dengan peralatan medis dan sesuai prosedur persalinan yang tepat jika terjadi pendarahan, terjadi robek vagina pasca melahirkan, mempersiapkan cairan infus, tangki oksigen dengan masker seukuran Mom dan bayi.

Dengan memperhatikan ketiga hal di atas, persalinan normal di rumah bisa memungkinkan terjadi dengan risiko yang tidak terlalu besar bagi Mom dan janin. Selain itu, memeriksakan kondisi kandungan, serta kesehatan Mom dan janin sangat penting agar persalinan normal di rumah tidak berisiko terlalu besar dan berbahaya. Semoga membantu!