Bagaimana tips membeli rumah sebelum menikah? Apa yang perlu disiapkan? Apakah cukup dengan hanya menabung saja?

Pertanyaan seperti ini tentu bisa muncul di benak Anda. Membayangkan jika saat menikah, kemudian memiliki anak, tentu saja dana yang perlu disiapkan tidak sedikit. Jika belum memiliki rumah, hal ini tentu tentu bisa menjadi risiko yang tak bisa diabaikan.

Faktanya, dewasa ini membeli rumah bukan perkara yang mudah. Sebabnya memang bisa dipicu berbagai faktor. Salah satunya, generasi muda saat ini harus menghadapi rintangan berupa meningkatnya harga rumah di pasaran, berbanding terbalik dengan jumlah unit rumah tersedia yang justru menyusut.

Sebuah survei yang dilakukan oleh Urban Institute juga mengemukakan, kalau tingkat kepemilikan rumah generasi terkini masih lebih rendah dibanding generasi sebelumnya. Padahal rumah merupakan kebutuhan dasar manusia untuk memberikan perlindungan diri dan rasa aman bagi penghuninya.

Dengan kondisi harga rumah sangat tinggi, tentu perlu persiapan, siasat dan usaha untuk bisa membeli rumah. Termasuk bagi Anda yang berencana untuk membeli rumah sebelum menikah.

Metta Anggriani selaku certified financial Planner menjelaskan hasil survei Bank Indonesia pada triwulan III 2019 mengindikasikan bahwa 76% konsumen membeli rumah menggunakan KPR. Hal ini memang terkait dengan tingkat penghasilan dan harga rumah yang tidak sebanding.

Oleh karena itu, ia mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan diperhitungkan jika ingin membeli rumah pertama.

Apa saja?

Dalam hal ini, ia mengingatkan kalau Uang Muka (DP) untuk beli rumah, umumnya sebesar 10% dari harga rumah yang ingin dibeli. Artinya, semakin besar jumlah DP, semakin baik karena bisa mengurangi jumlah utang atau memperpendek periode berhutang.

“Nah, besarnya cicilan bulanan untuk melunasi rumah tersebut dalam jangka panjang tentu saja perlu dihitung dulu. Sesuai atau tidak dengan kemampuan. Umumnya bank akan memperhitungkan besaran cicilan bulanan ini tidak lebih dari 30% penghasilan,” ujarnya di awal pembicaraan dengan Ruangmom.

Kapan rencana membeli rumah pertama?

Metta mengatakan, mengingat kebutuhan hidup yang belum terlalu tinggi, idealnya membeli rumah memang bisa dilakukan sejak awal. Bahkan sebelum menikah.

“Kalau memang baru menikah dan belum punya tanggungan, sangat baik bila tabungan rumah ini didahulukan. Karena selain jumlahnya besar, harga rumah tidak akan turun sepanjang masa. Semakin ditunda, bisa semakin tidak terbeli rumahnya,” ujarnya.

Baca juga: Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

Tip membeli rumah sebelum menikah

Menurut Metta, ada beberapa hal yang perlu dilakukan.

1. Siapkan dulu tabungan buat DP rumah.

Untuk menentukan besarnya tergantung pada 2 hal:

  1. Kemampuan menabung dari penghasilan. Misalnya, sisihkan 10% dari gaji bulanan untuk tabungan DP rumah.

  2. Target harga rumah idaman. Misalnya, ingin beli rumah seharga Rp 500 juta, maka harus menyiapkan DP sebesar Rp 50 juta.

Dari 2 langkah ini, maka bisa menghitung kira-kira kapan DP rumah ini akan terkumpul.

“Atau mungkin perlu perhitungan lebih realistis lagi, apakah harus menabung lebih banyak, atau menyesuaikan tipe rumah idaman, dan hal lainnya.”

2. Tentukan kendaraan investasi yang akan digunakan

Selanjutnya, untuk mencapai tujuan finansial membeli rumah, perlu tahu bagaimana cara uang yang dibutuhkan bisa terkumpul.

“Harus ditabung di mana, nih? Kadang ini jadi pertanyaan. Kalau ada rencana beli rumah dalam waktu 1-3 tahun ke depan, kamu bisa menyiapkan DP rumah dengan berinvestasi di Reksadana Pendapatan Tetap setiap bulannya. Nanti bisa siapkan autodebet dari rekening bank kamu agar tabungan ini berjalan otomatis setiap bulannya,” ujarnya.

Namun, jika rencana beli rumah masih di atas 5 tahun, menurut Metta, bisa berinvestasi di instrumen keuangan yang lebih agresif, seperti di Reksadana Saham atau Reksadana Campuran.

“Sama seperti tadi, tabungan ini dilakukan setiap bulan dan bisa menggunakan fitur autodebet rekening bank ke rekening reksadana.”

Meta mengingatkan, menabung dengan cara seperti ini penting untuk membangun disiplin, sehingga uang DP rumah juga bisa terkumpul lebih cepat. Apalagi nantinya bila KPR telah disetujui, sehingga harus siap bayar cicilan setiap bulannya.

“Jadi dari awal sudah harus terbiasa dengan alokasi pengeluaran bulanan. Nah, masa bayar cicilan rumah ini bisanya cukup panjang, karena utang KPR bisa mencapai 10-15 tahun. Artinya, kamu harus siap konsumsi bulananmu hanya 60-70% penghasilan selama masa berhutang,” tambahnya.

3. Komitmen yang tinggi

Metta mengingatkan, membeli rumah tentu saja jadi sebuah komitmen jangka panjang. Maka dari itu, perlu diperhitungkan dengan matang. Apalagi jika ingin dilakukan sebelum menikah.

Pada saat orang lain bisa membeli produk yang diinginkan seperti gadget atau produk fashion yang diinginkan, sering hang out, atau liburan, hal ini bisa tidak bisa dilakukan jika sedang membeli rumah

“Tapi ingat, hasilnya nanti bukan hanya bisa terbentuk keluarga yang sehat dan harmonis, tapi harga rumah tersebut juga akan terus meningkat sehingga nilai asetmu akan bertambah.”

Tak hanya itu, Metta juga menggaris bawahi tips membeli rumah sebelum menikah yang perlu diperhatikan lainnya tentu saja perlu realistis. Maksudnya, membeli rumah perlu disesuaikan dengan kemampuan finansial. Jangan sampai karena memaksakan diri, pada akhirnya cicilan rumah tidak bisa dipenuhi.

Konten ini merupakan kerjasama Ruangmom dengan Prospeku. Prospeku adalah aplikasi real estate agent untuk mengelola customer lebih baik dan memasarkan properti lebih mudah. Dengan Prospekukelola prospek penjualan properti dari awal hingga akhir. Hubungi kami untuk info lebih lanjut WhatsApp Prospeku!