(Foto perempuan sedang menulis, sumber: Unsplash)

Tunjangan Hari Raya atau THR adalah upah finansial pada karyawan di luar gaji bulanan. Besarnya tergantung masa kerja dan gaji yang diterima setiap bulan.

Di masa pandemi, Mom perlu cara mengelola uang THR dengan baik agar bisa menjadi tambahan yang berguna selama masa tak menentu ini.

Di Indonesia, THR adalah bonus yang dibayarkan pada karyawan di hari raya besar keagamaan. Bagi penganut agama Islam, THR-nya akan diberikan menjelang hari raya Idulfitri. Sedangkan bagi penganut Kristen atau Katolik, THR-nya akan dibayarkan menjelang hari Natal.

Di masa pandemi corona yang sedang dialami sekarang ini, beberapa perusahaan ada yang tetap memberikan THR pada karyawannya secara penuh, ada pula yang mencicilnya bahkan menunda pemberian THR ini.

Bagi Mom atau Dad yang masih menerima THR secara penuh, Mom wajib mensyukurinya. Maka dari itu, jangan sia-siakan keberuntungan ini dengan bersikap boros dan menghabiskan uang THR Anda begitu saja tanpa menyisihkannya untuk dana darurat atau tabungan.

Hitungan uang THR setiap karyawan berbeda

Besaran uang THR yang diterima setiap karyawan tentunya berbeda-beda, tergantung besaran gaji yang ia terima setiap bulan, juga masa kerja karyawan tersebut pada perusahaannya.

Sebenarnya, jika Mom ingin tahu besaran uang THR yang akan diterima hal itu cukup mudah. Bila masa kerja sudah lebih dari setahun, maka THR yang akan diterima setara dengan satu bulan gaji.

Akan tetapi, bagi mereka yang belum bekerja selama satu tahun, dia akan tetap menerima THR selam ia telah bekerja lebih dari 3 bulan. Dengan rumus sebagai berikut:

Jumlah masa kerja : 12 bulan x Jumlah gaji 1 bulan = THR yang diterima

Sebagai ilustrasi contoh, Syita bekerja di sebuah perusahaan IT dengan gaji 5 juta rupiah per bulan, dan ia baru bekerja selama 6 bulan di perusahaan tersebut. Maka hitungan THR yang ia terima ialah sebagai berikut:

6 : 12 X 5.000.000 = 2.500.000

Jadi, Syita akan mendapatkan THR sebesar 2,5 juta rupiah dari perusahaannya.

Cara mengatur uang THR agar tidak boros

Agar tidak boros dalam menggunakan uang THR, Anda perlu membuat skala prioritas mana yang benar-benar perlu dibayar dan mana tagihan yang bisa menunggu.

Berikut ini adalah beberapa hal utama yang perlu diprioritaskan saat menerima THR dari tempat Anda bekerja.

1. Melunasi hutang atau tagihan

Hal ini harus jadi prioritas utama Anda. Bayarlah tunggakan hutang atau tagihan seperti pinjaman online, kartu kredit, atau hutang lain yang memiliki bunga tinggi. Jangan ditunda, karena hutang bisa memberatkan Anda di kemudian hari.

2. THR untuk orang yang bekerja di rumah kita

Bila Anda punya supir, asisten rumah tangga dan pekerja di rumah lainnya, dahulukan THR yang menjadi hak mereka sebelum Anda memutuskan untuk belanja.

3. Belanja lebaran

Setelah hutang dan THR pekerja Anda telah dilunasi, maka berikutnya ialah kebutuhan lebaran. Seperti makanan, minuman dan pakaian. Pastikan kebutuhan ini diseleksi dengan cermat agar tidak berlebihan saat pergi berbelanja kebutuhan lebaran.

4. Zakat

Pengeluaran untuk zakat harus menjadi skala prioritas Anda. Anggarkan berapa dana yang harus Anda keluarkan untuk biaya zakat fitrah seluruh keluarga dari pendapatan THR dan pendapatan bulanan.

5. Biaya mudik

Biasanya, anggaran untuk biaya mudik juga menjadi skala prioritas saat menerima THR. Namun tahun ini, dengan adanya kebijakan PSBB dan larangan mudik, maka budget mudik bisa Anda tabung untuk kebutuhan darurat di masa pandemi.

Ingat, jangan karena tidak mudik, maka biaya mudiknya dihabiskan untuk hal lain. Lebih baik ditabung untuk dana darurat.

6. Dana cadangan

Karena THR adalah pemasukan yang hanya didapat setahun sekali, maka harus selalu ada anggaran untuk dimasukkan ke saldo tabungan yang digunakan untuk dana darurat.

Walaupun dana ini sudah mendapatkan tambahan dari anggaran mudik, tetap saja budget ini tidak boleh dikurangi. Karena di masa pandemi seperti ini, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Jadi lebih baik sediakan anggaran lebih untuk jaga-jaga.

Tips cermat mengelola uang THR yang perlu Anda lakukan

1. Buat rencana pengeluaran selama lebaran

Setiap tahun saat ramadhan dan menjelang lebaran, harga bahan pokok biasanya akan naik secara signifikan. Hal ini membuat pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari cenderung melonjak.

Karena itulah, agar uang THR tidak habis begitu saja, buatlah rencana pengeluaran lebaran. Anda bisa membuat rincian daftar belanja harian, apa saja yang dibutuhkan untuk makan seluruh keluarga sehari-hari.

Setelah itu, patuhlah pada rencana pengeluaran tersebut. Jangan tergoda untuk membeli hal lain di luar daftar yang telah disusun.

Jangan sampai karena menuruti nafsu belanja, Anda malah tidak punya dana sama sekali pasca lebaran. Sedangkan dana darurat tidak boleh dipakai jika memang bukan kondisi mendesak seperti kecelakaan atau kena PHK.

2. Investasi

Bila semua hutang telah dilunasi, THR pegawai di rumah sudah diberikan dana darurat sudah diisi, zakat sudah dibayar, dan kebutuhan lebaran dan sehari-hari sudah disiapkan. Sedangkan uang Anda masih berlebih, saatnya melakukan investasi.

Ada banyak pilihan investasi yang bisa Anda lakukan, yang paling aman dan Anda paham mungkin investasi emas. Belilah beberapa gram emas dengan sisa uang THR yang masih dimiliki. Dan simpan dengan baik untuk keperluan tak terduga di masa depan.

Itulah beberapa tips mengelola uang THR agar tidak boros yang bisa Anda ikuti. Semoga informasi ini bermanfaat.

Baca juga: Ingin Memulai Usaha Kue Kering Kiloan? Berikut Langkah yang Bisa Dilakukan