Salah satu tanda gigi bayi akan tumbuh adalah dia mulai sering memasukkan aneka benda ke mulutnya, termasuk sering menggigit puting Mom saat menyusui.

Tahapan ini umumnya terjadi pada usia 4-6 bulan, jelang pemberian makanan pendamping ASI alias MPASI.

Tumbuh gigi pada bayi biasanya menimbulkan rasa tak nyaman, makanya dia ingin selalu menggigit. Daripada puting Mom menjadi korban, pemberian teether bayi bisa jadi solusinya.

Sebelum mengenal teether bayi lebih jauh, berikut ciri-ciri fisik yang menyertai awal pertumbuhan gigi pada bayi:

  • Air liur lebih banyak, bayi sering mengeces.

  • Sering menangis, mungkin karena demam yang menyertai pertumbuhan gigi.

  • Gusi mengalami pembengkakan.

  • Mulai suka menggigit benda-benda di sekeliling mereka.

  • Sering menarik-narik daun telinga atau menggaruk area pipi.

  • Sulit tidur di malam hari.

  • Sering memasukan tangan ke dalam mulut.

Jenis-jenis teether bayi

Sebelum memberikan teether bayi, Mom sebaiknya memperhatikan bentuk dan bahan sesuai usia bayi.

Pilih jenis teether yang telah bebas BPA, bebas dari pewarna buatan, latex, cadmium, PVC dan phthalates. Teether bayi yang bagus biasanya tahan suhu hingga 40 derajat Celsius.

Hati-hati memilih teether bayi yang berisi air karena mudah bocor jika bahannya kurang bagus. Pastikan bahan teether cukup kuat saat digigit bayi. Karena jika tertelan, tentu akan berbahaya bagi mereka.

Sebelum memilih teether bayi, Mom juga perlu nih mengetahui jenis teether yang sesuai masa tumbuh kembang bayi.

  • Transition teether, diberikan saat gigi bayi belum tumbuh benar.

  • Soothing teether, diberikan saat beberapa gigi bayi mulai tumbuh. Untuk membantu merangsang pertumbuhan gigi lainnya.

  • Massaging teether, bertekstur kasar, melatih kekuatan gigitan.

  • Ergonomic teether, berfungsi meredakan rasa gatal pada gusi dan menstimulasi otot mulutnya untuk mengunyah.

Tahapan pemberian teether bayi

Adapun pemberian teether dapat dibagi dalam beberapa tahapan, seperti di bawah ini:

  • Tahap 1, untuk bayi usia 4 bulan dengan manfaat membantu merangsang pertumbuhan gigi bayi. Biasanya terbuat dari bahan lateks bening dan berisi gel atau air. Mom bisa menemukan dalam bentuk bulat atau segitiga. Saran, jangan memberikan teether berukuran besar, karena di usia 4 bulan bayi sedang belajar menggenggam.

  • Tahap 2, untuk bayi usia 6 bulan dengan bentuk yang lebih padat. Tujuannya merangsang pertumbuhan gigi tahap lanjutan dan kekuatannya. Teether dari bahan kayu yang padat namun lembut saat digigit cocok pada fase ini.

  • Tahap 3, teether bayi yang lebih padat namun lembut saat digigit cocok untuk bayi yang sudah memiliki dua gigi pada gusi bagian depan atas. Jenis ini berfungsi meredakan rasa gatal pada gusi dan menstimulasi otot mulutnya untuk mengunyah.

  • Tahap 4, teether bayi yang lebih keras dengan tekstur bervariasi bisa diberikan pada bayi yang mulai lengkap pertumbuhan giginya. Teether bayi jenis ini memiliki fungsi untuk melatih otot rahang dan gerakan mengunyah.

Aturan pemakaian teether bayi

  1. Usahakan tidak memberi teether bayi lebih dari 20 menit. Ini untuk menjaga kesehatan dan kebersihan mulut dari bakteri yang menempel pada teether saat dimainkan bayi.

  2. Sebelum dipakai, teether bayi wajib dicuci dengan air panas matang. Ingat! jangan merebus teether bayi, ya Mom!Usai pemakaian dapat kembali direndam air hangat matang lalu keringkan dengan kain bersih dan simpan dalam wadah tertutup.

  3. Menyimpan teether berbahan lateks di dalam kulkas juga bisa dilakukan untuk memberi sensasi rasa dingin saat dimainkan bayi. Masa pakai teether bayi adalah 1 tahun setelah itu sebaiknya dibuang dan tidak diberikan pada bayi lain.

Baca juga: Usia Berapa Bayi Tumbuh Gigi dan Apa Saja Tandanya?