(Foto dekorasi pernikahan, sumber: Unsplash)

Melakukan pernikahan outdoor atau di luar ruangan dengan konsep taman atau garden party bisa jadi merupakan impian bagi sebagian orang. Suasana yang asri dan pemandangan yang indah pastinya akan menambah suasana hangat dan keindahan momen pernikahan.

Sayangnya, melangsungkan pernikahan outdoor memiliki banyak risiko, seperti hujan, atau angin kencang. Bila siang terik para tamu undangan bisa merasa kepanasan, sebaliknya, bila pestanya berlangsung sampai malam, serangan nyamuk dan serangga malam juga harus diwaspadai.

Lalu, apakah ada bulan yang tepat untuk menikah secara outdoor?

Berikut ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan jika ingin merayakan pernikahan outdoor:

1. Faktor cuaca

Sebelum memutuskan untuk menikah secara outdoor, pastikan Anda sudah tahu prakiraan cuaca yang akan terjadi. Antisipasi cuaca di musim tertentu yang baik untuk melakukan kegiatan di luar ruangan.

Bulan tepat untuk menikah outdoor biasanya berkisar pada periode Juni-September yang telah memasuki musim panas atau musim kemarau.

Hindari mengadakan pernikahan pada periode Desember-Februari, karena di bulan-bulan tersebut telah masuk musim dingin atau musim hujan yang curah airnya tinggi serta bisa terjadi setiap hari.

Selain memerhatikan tanggal dan bulan pernikahan, ada baiknya tempat yang dijadikan venue menikah juga bersifat semi outdoor. Jadi, walaupun di luar ruangan, tetap ada tenda atau tempat beratap yang bisa dijadikan tempat berlindung kalau-kalau hujan datang tanpa permisi.

Di samping mengantisipasi datangnya hujan, memilih venue yang semi outdoor juga bisa membantu para tamu undangan berteduh jika cuaca terlalu terik bagi mereka.

2. Menentukan waktu acara yang tepat

Setiap waktu yang dipilih memiliki tantangan tersendiri. Misalnya bila Anda memilih waktu siang hari, tidak perlu mengeluarkan biaya untuk lighting, namun pastikan make up pengantin menggunakan riasan yang tahan air agar tidak luntur walau terkena keringat. Karena pastinya siang hari cuaca yang panas akan membuat tubuh gerah dan banyak berkeringat.

Jangan lupa untuk menggunakan kipas angin yang bisa menyemburkan air untuk menyegarkan para tamu.

Bila resepsi dilakukan pada malam hari, Anda tak perlu khawatir dengan riasan wajah. Namun tentunya harus mengeluarkan bujet lebih untuk pencahayaan. Pastinya Anda tak mau foto-foto jadi buram karena kurang cahaya, kan?

3. Pemilihan gaun dan sepatu yang sesuai untuk acara outdoor

Pastikan gaun dan sepatu yang Anda kenakan sesuai dengan konsep acara di luar ruangan.

Gaun dengan banyak lapisan dan ekor yang panjang pastinya akan menyulitkan Anda bergerak. Pilih gaun berbahan ringan dan tidak terlalu panjang agar Anda mudah bergerak.

Hindari pula memakai sepatu berhak tinggi yang runcing, mungkin akan membuat Anda sulit berjalan karena heels-nya tertanam di dalam tanah. Pilih wedges atau flat shoes agar memudahkan Anda berjalan ke sana ke mari menemui para tamu undangan.

Baca juga: Terpikir untuk Menikah di Outdoor? Pertimbangkan Dulu 5 Hal Berikut

Selain ketiga hal di atas, ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan saat mengadakan acara di luar ruangan. Seperti dekorasi yang menyesuaikan tempat acara, sound system yang mungkin harus lebih banyak karena suaranya akan pecah dan tak terpusat, serta serangga yang banyak berkeliaran seperti nyamuk sehingga disarankan untuk memakai anti nyamuk dulu sebelum ke tempat acara.

Sekarang sudah tahu kan, bahwa bulan yang tepat untuk menikah di luar ruangan adalah antara bulan Juni-September, karena di bulan-bulan tersebut cuaca sedang hangat. Selain konsep garden party, Anda juga bisa melakukan pernikahan outdoor di pinggir pantai, atau venue dengan latar belakang pemandangan perbukitan dan gunung. Wah, pasti indah sekali ya.

Tapi ingat, sesuaikan dengan budget yang Anda miliki, dan kemudahan akses para tamu undangan ke tempat acara tersebut.

Itulah informasi mengenai bulan yang tepat untuk melakukan pernikahan outdoor, serta tips yang bisa Anda gunakan.

Semoga bermanfaat.