Semua orang pasti akan mengalami rasa cemas sebelum menghadapi peristiwa penting, seperti ujian atau kencan pertama.

Perasaan itu memang wajar, Namun, apabila perasaan itu kerap terjadi dan mengganggu kegiatan sehari-hari, bisa jadi Mom mengalami gangguan kecemasan.

Gangguan kecemasan atau anxiety disorder adalah sebuah gangguan mental yang bisa menyebabkan rasa kecemasan dan takut berlebih.

Selanjutnya, rasa cemas yang disebabkan akan sangat intens dengan jangka waktu yang panjang. Untuk menanganinya, pasien bisa diberi obat penenang atau juga jalani terapi rutin.

Di CeritaMom kali ini, Mom Prima menceritakan bagaimana dia hidup dengan sebuah gangguan kecemasan.

Setelah pengalaman melahirkan yang cukup trauma, Mom Prima jadi mudah mengalami panic attack yang bisa di-trigger oleh berbagai macam hal.

Apakah caranya mengatasi gangguan kecemasan?

Untuk mengetahuinya mari kita simak CeritaMom di bawah ini!

Pengalaman Mom Prima dengan Gangguan Kecemasan

Hallo aku Prima, aku mau bercerita terkait pengalaman aku sebagai ibu yang menderita Gangguan Cemas Keseluruhan atau General Anxiety Disorder (GAD).

Awalnya aku nggak tahu kalau aku ada masalah mental separah ini. Aku mulai menyadarinya saat jelang persalinan, aku resah karena sudah pembukaan 1 selama 2 minggu namun belum bertambah.

Pula tambah keluarga aku yang sering ngerecokin aku untuk mencari pinjaman buat dia.

Aku mulai cemas yang berlebih ditandai dengan leher yang terasa seperti dicekik, panas dingin, dada berdebar-debar, disertai tangan gemetar, dan kepala yang penuh sekali seperti mau pecah.

aku pikir aku kambuh hanya sekali itu saja. Tapi ternyata saat persalinan tiba aku kambuh dua kali lagi, yang pertama saat diberi tahu harus induksi, yang kedua saat rahim aku harus dibersihkan karena pendarahan setelah persalinan sedangkan aku habis dijahit tanpa bius dan jahitan aku masih basah. aku kambuh sampai aku kejang dan tiga bidan panik menangani aku.

Setelah persalinan, ternyata ASIku tidak keluar dan aku harus pijat laktasi. Alhasil, aku mulai kambuh lagi seperti ciri2 yang aku sebutkan di awal hingga aku kejang kembali.

Semenjak itu, kondisi aku semakin parah mental, semakin tidak stabil dan aku mengalami baby blues.

Setiap saat aku merasa cemas. bahkan saat tidur aku selalu bermimpi buruk yang terkait dengan kematian. Aku habis lahiran harusnya merasa senang tapi ini tidak karena aku selalu resah dan cemas.

Akhirnya, aku dibawa ke puskesmas dan ke bagian psikolog. Katanya, aku sudah cukup parah, jadi aku dirujuk ke rumah sakit untuk ditangani dokter kejiwaan.

Sampai hari, ini aku masih sering kambuh meskipun aku hanya berdua dengan bayi aku saat ditinggal kerja suami, paling parahnya aku selalu kambuh saat aku harus pumping ASI untuk bayi aku. Semoga bisa melewati semuanya dengan baik deh.

Sekarang aku masih berjuang untuk sembuh dari penyakit aku, aku rutin konsumsi obat dan harus bolak balik ke puskesmas dan Rumah Sakit untuk terapi.

Walaupun begitu aku tetap semangat mengurus bayi aku dan tetap berjuang menjadi ibu yang baik untuknya.

Terimakasih telah membaca cerita aku, doakan aku ya agar selalu kuat melewati semuanya.

It’s okay Mom. Jangan pernah ragu untuk mencari bantuan professional.

Sampai jumpa di CeritaMom selanjutnya.