Menikah merupakan fase hidup paling menyenangkan dalam kehidupan. Sayangnya, menikah tidak hanya mendatangkan kesenangan saja, tapi juga berbagai tantangan yang harus bisa dilewati bersama oleh pasangan. Terlebih pada pasangan yang baru saja menikah, salah satu tantangan pernikahan yang mesti dilalui ialah munculnya konflik rumah tangga. Agar tantangan-tantangan tersebut dapat dilewati dengan mudah, sebaiknya Mom mengetahui terlebih dulu apa saja penyebab pertengkaran dalam rumah tangga berikut ini. Yuk, simak artikel ini hingga usai!

1. Masalah keuangan

Pernikahan membutuhkan cinta, tapi cinta saja tidak cukup untuk menghidupi selamanya. Oleh karena itu, masalah rumah tangga ini secara langsung maupun tidak sangat mempengaruhi kedamaian dalam berumah tangga. Terlebih jika Mom adalah pengantin baru, maka akan lebih sulit rasanya untuk menyesuaikan kondisi keuangan bersama.

Pasalnya, dalam rumah tangga, keuangan suami dan istri sering kali bercampur, berbeda saat pasangan belum menikah. Pencampuran pendapatan yang tidak dikelola dengan baik bisa juga jadi penyebab pertengkaran dalam rumah tangga. Oleh karena itu, sebaiknya rencana keuangan dalam satu atap disusun terlebih dahulu sebelum pernikahan agar tidak terjadi pertengkaran suami istri. Pada akhirnya, pasangan dalam rumah tangga merupakan partner dalam hidup keduanya, sehingga kerja sama akan pemenuhan finansial pun perlu direncanakan dengan baik oleh suami dan istri.

2. Anak

Selain masalah keuangan, anak sering menjadi penyebab pertengkaran dalam rumah tangga. Terlebih jika pasangan rumah tangga sebenarnya masih belum siap dan cukup komitmen dalam mempunyai anak. Maka, bukan sesuatu yang mengherankan jika pasangan bertengkar karena anak. Penyebab pertengkaran dalam rumah tangga pun bermacam-macam, mulai dari cara asuh, diet anak, mendisiplinkan anak, sekolah yang dipilih dan masih banyak lagi.

Untuk menghindari masalah ini, sebaiknya pasangan sudah memiliki keputusan serta pandangan yang sama mengenai anak sebelum memutuskan untuk mempunyai anak. Sebaiknya diskusikan rencana memiliki anak dengan detail agar terhindar dari pertengkaran suami istri. Jika hal ini terlanjur menjadi masalah, maka jalan satu-satunya adalah dengan duduk berbicara dengan pasangan untuk mencari jalan keluarnya. Anak merupakan tanggung jawab yang luar biasa dalam pernikahan, sehingga harus direncanakan dengan baik dan matang bersama-sama.

3. Seks

Hubungan seksual dengan pasangan merupakan sebuah kenikmatan tersendiri dalam berumah tangga. Namun, kenikmatan tersebut hanya bisa tercapai ketika pasangan mempunyai pandangan yang sama terhadap seks itu sendiri. Frekuensi, jumlah, hingga variasi dalam berhubungan seksual sudah seharusnya menjadi bahan diskusi bersama oleh pasangan. Jika tidak, maka hubungan seksual berpotensi memunculkan konflik rumah tangga.

4. Pekerjaan rumah

Suami bertanggung jawab dalam berumah tangga untuk menafkahi, sedangkan istri bertanggung jawab untuk membesarkan anak, menyelesaikan pekerjaan rumah, hingga memenuhi kebutuhan suami. Namun, pandangan tersebut sudah tidak lagi berlaku. Suami dan istri merupakan partner dalam kehidupan sehingga semuanya pun perlu diselesaikan dengan kerja sama. Baik persoalan nafkah, membesarkan anak, maupun pekerjaan rumah seperti menyapu dan mengepel.

Sayangnya, banyak pasangan yang tidak memiliki pandangan seperti itu. Padahal, memiliki pandangan yang sama bisa mengurangi potensi adanya pertengkaran dalam rumah tangga. Pekerjaan rumah merupakan sesuatu yang sepele, tapi jika pasangan tidak memiliki pandangan yang sama terhadap pekerjaan rumah, bukan tidak mungkin hal tersebut menjadi sumber pertengkaran.

5. Kebiasaan

Saat berumah tangga, maka Mom akan menjalani segala hal mulai dari yang besar hingga hal paling kecil sekalipun bersama pasangan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri, terutama jika kebiasaan pasangan dalam menjalani hal-hal tersebut bertolak belakang dengan kebiasaan Mom sendiri. Untuk menghindari persoalan ini, maka Mom dan pasangan harus belajar untuk berkompromi agar tidak terjadi konflik rumah tangga.

6. Opini anggota keluarga

Pernikahan tidak hanya menggabungkan hidup pasangan, tapi juga hidup kedua keluarganya. Maka tidak jarang jika kehidupan rumah tangga saudara hingga mertua terkadang menjadi sumber penyebab pertengkaran dalam rumah tangga. Terkadang opini saudara hingga mertua bisa menyakiti hati pasangan. Namun, dibandingkan dengan hal tersebut, yang sering kali menjadi sumber pertengkaran itu sendiri adalah sikap Mom dalam menghadapi opini yang ditujukan ke pasangan tersebut.

Hampir tidak ada keluarga yang bebas dari konflik rumah tangga. Keharmonisan rumah tangga bergantung pada bagaimana “kerja sama” pasangan dalam menghadapi masalah yang ada. Apapun penyebab pertengkaran dalam rumah tangga Mom, tanpa kerja sama dari pasangan, kecil kemungkinan pertengkaran tersebut dapat terselesaikan.