Tidak ada orang tua yang tidak ingin memberikan yang terbaik untuk buah hatinya, termasuk calon orang tua yang baru merencanakan kehamilan. Apakah Mom juga salah satunya yang sedang merencanakan kehadiran Si Kecil di tengah-tengah keluarga? Maka, Mom perlu mempertimbangkan ada tidaknya dana darurat dalam finansial Mom bersama pasangan dengan keputusan untuk segera hamil. Jika belum memiliki dana darurat, maka Mom bisa mulai dari sekarang. Ketahui caranya melalui artikel berikut ini.

Apa itu dana darurat?

Seperti namanya, dana darurat merupakan simpanan atau tabungan yang disisihkan khusus untuk menghadapi hal-hal tidak terduga atau kondisi darurat. Dana darurat sendiri biasanya digunakan untuk keadaan yang tidak mungkin teratasi dengan anggaran tetap atau anggaran keseharian. Keberadaan dana darurat ini sangat penting karena Mom tidak dapat memprediksikan apa yang terjadi dalam kehidupan besok.

Banyak keadaan darurat yang bisa terjadi dan kemudian teratasi dengan dana darurat. Beberapa keadaan darurat tersebut misalnya saja PHK, bencana alam, kecelakaan, dan lain sebagainya. Jadi, bagaimana caranya menyisihkan pendapatan untuk dana darurat?

Penyisihan pendapatan untuk dana darurat

Tidak seperti jenis simpanan atau tabungan lainnya, dana darurat memang benar-benar hanya akan digunakan ketika terjadi keadaan-keadaan darurat saja. Oleh karena itu, dana ini boleh disimpan dalam bentuk non-tunai. Namun, akan lebih bijak jika Mom memisahkan dana darurat sendiri, terpisah dari simpanan untuk tujuan lain dalam rekening tabungan khusus. Selain agar tidak tercampur dengan simpanan lain, Mom juga bisa lebih fokus dalam menabung.

Menyimpan dana darurat dalam tabungan juga memiliki keuntungannya sendiri. Beberapa keuntungan yang Mom dapat adalah fleksibilitas untuk melakukan tarik tunai. Selain itu, Mom juga bisa mendapatkan bunga kompetitif menyesuaikan jenis tabungan yang Mom pilih untuk menyimpan dana darurat.

Berapa yang harus dipersiapkan untuk dana darurat?

Dana darurat yang dibutuhkan oleh setiap orang berbeda-beda bergantung dengan kebutuhan masing-masing individu. Kebutuhan tersebut pun juga bisa bergantung pada status masing-masing, apakah masih lajang, menikah, atau menikah namun memiliki anak.

Untuk yang masih lajang, maka dana darurat yang ideal adalah 6 kali lebih besar dari jumlah pengeluaran per bulan. Berbeda dengan status lajang, dana darurat untuk Mom yang sudah menikah pun lebih besar, yakni 9 kali dari pengeluaran rumah tangga. Nah, bagi Mom yang akan merencanakan kehamilan, maka dana darurat menjadi lebih besar lagi. Mom harus mampu menyiapkan dana darurat 12 kali lebih besar dari jumlah pengeluaran bulanan rumah tangga.

Apakah bisa dicicil?

Menyediakan dana darurat memang bukan hal yang mudah jika Mom hanya mengandalkan sumber pendapatan utama. Apalagi jika Mom merencanakan kehamilan dalam waktu dekat. Namun, Mom tidak perlu begitu khawatir, karena Mom bisa mengakalinya dengan cara mencicil. Meskipun bisa dikumpulkan dengan cara mencicil, terdapat tantangan lain yang cukup sulit untuk dilewati ketika mengumpulkan dana darurat, yakni konsistensi tiap bulannya.

Banyak orang yang menunda-nunda mempersiapkan dana darurat karena dana darurat memang hanya dibutuhkan pada saat-saat tertentu. Oleh karena itu, dibutuhkan komitmen besar agar dana darurat Mom terkumpul. Untuk memudahkan pengumpulan dana tersebut, Mom bisa menghitung dahulu besaran pengeluaran per bulan. Dengan mengetahuinya, maka Mom bisa menghitung dengan pasti besaran target dana darurat.

Setelah mengetahui berapa besaran dana tersebut, maka Mom kemudian bisa menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan agar besaran dana tersebut dapat terpenuhi. Langkah selanjutnya yang perlu Mom lakukan adalah mengalokasikan penghasilan untuk dana darurat agar bisa memenuhi tenggat waktu yang Mom tentukan. Untuk langkah terakhir, Mom perlu memperketat masuk keluarnya keuangan agar dana darurat lebih cepat terpenuhi.

Setelah mengetahui apa itu dana darurat dan bagaimana cara mendapatkannya, apakah Mom sudah siap dengan kehadiran Si Kecil di tengah-tengah keluarga? Sebelum merencanakan kehamilan, sebaiknya Mom mempertimbangkan berbagai hal terlebih dahulu seperti ada tidaknya dana darurat tersebut. Meskipun, kehadiran Si Kecil merupakan anugrah besar, tapi kehadirannya pun membutuhkan yang terbaik dari keluarga.