Pemerintah kini mewajibkan seluruh masyarakat Indonesia untuk menggunakan masker. Baik yang sehat, apalagi yang sedang sakit. Terutama mereka yang bepergian dengan menaiki kendaraan umum.

Lalu, apakah penggunaan masker untuk bayi juga diperlukan? Pada dasarnya, pemakaian masker untuk bayi sama seperti orang dewasa. Hal ini diungkapkan oleh dr. Agnes Tri Harjaningrum, SpA, seorang dokter spesialis anak yang berpraktik di Rumah Sakit Permata Jakarta.

Dia juga menambahkan, bahwa pemakaian masker baik untuk orang dewasa maupun anak-anak dan bayi dilakukan seperlunya saja. Menurutnya, ada pencegahan yang lebih efektif namun sering dilupakan, yakni mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik.

Jenis masker yang diproduksi dan bisa disesuaikan dengan anak adalah masker bedah. Tidak disarankan menggunakan masker N95 untuk anak, karena malah berisiko menyebabkan sesak napas karena kekurangan oksigen.

Tips memakai masker untuk anak-anak:

  1. Orang tua perlu mencuci tangan terlebih dulu dengan air mengalir dan sabun, atau hand sanitizer yang mengandung alkohol 70%.

  2. Ketika memakaikan masker, pastikan benda itu menutupi hidung dan mulut anak.

  3. Cegah anak menyentuh bagian luar masker, ajari ia untuk bersikap normal saat memakai masker.

  4. Hindari memegang bagian luar masker saat hendak melepas dan membuangnya.

  5. Cuci tangan setelah Mom membuang masker.

Perlukah bayi memakai masker? Bagaimana aturan pemakaian masker untuk bayi?

Sementara itu, hal serupa juga disampaikan oleh dr. Kanya Fidzuno, SpA. Spesialis anak yang berpraktik di RS Hermina Jatinegara ini, mengatakan bahwa semua orang dari bayi sampai lansia harus memakai masker dalam kondisi pandemik seperti sekarang ini.

Menurutnya, pemakaian masker bisa mencegah tertular virus corona selain dengan rajin mencuci tangan.

“Umur berapa pun dia harus pakai masker,” tegas dr. Kanya.

Lebih lanjut, dr. Kanya juga menjelaskan bahwa pemakaian masker untuk bayi sebaiknya tidak hanya saat bayi pergi ke tempat umum, namun juga ketika di rumah ada yang sedang sakit atau menjalani masa karantina atau isolasi diri.

Pemakaian masker untuk bayi bisa jadi membuat si kecil merasa tidak nyaman, gerah, dan sebagainya, sehingga dia akan mencoba melepasnya. Tetapi, orang tua perlu tahu bahwa itu tidak boleh dijadikan alasan untuk menolak memakaikan masker pada bayi.

“Bagaimanapun caranya harus dipakaikan masker,” tegas dr. Kanya. Terutama jika ada anggota keluarga yang sakit atau dalam masa karantina di rumah.

Bagi anak yang usianya lebih besar atau balita, Mom bisa mencontohkan cara memakai masker di depannya. Sehingga si kecil akan meniru memakai masker saat keluar rumah atau ketika sakit.

“Orang tua mencontohkan, harapannya anak mau seperti orang tuanya yang memakai masker,” tutur dr. Kanya.

Selain memakai masker, Mom juga perlu menerapkan pola hidup bersih dan sehat pada bayi sejak dini. Misalnya, rajin membersihkan tangan bayi dengan tisu basah, dan sabun serta air.

Saat keluar rumah, usahakan semua bagian tubuh bayi tertutup termasuk wajahnya. Jangan lupa setiap habis keluar rumah langsung buka semua pakaian si kecil dan segera mencucinya.

Nah, sekarang Mom sudah tahu ya bahwa yang perlu pakai masker tidak hanya orang dewasa, tapi juga bayi dan anak-anak. Apalagi belakangan sudah banyak terungkap kasus bayi yang terinfeksi virus corona, bahkan ada yang sampai meninggal.

Demi mencegah hal serupa terjadi pada buah hati kita, tindak pencegahan seperti mencuci tangan dan memakai masker sangatlah diperlukan. Lebih daripada itu, alangkah baiknya kita mengikuti anjuran pemerintah untuk diam di rumah sementara waktu, dan tidak keluar kemanapun sambil membawa bayi.

Semoga informasi ini bermanfaat ya Mom!

Baca juga: Dianggap Paling Rentan, Apa Saja Bahaya Virus Corona pada Bayi?