Reksa dana boleh jadi adalah jenis instrumen investasi yang cocok untuk Mom. Sebab, investasi reksa dana dirancang untuk investor dengan modal kecil serta tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Reksa dana secara umum bisa diartikan sebagai wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari investor/pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.

Dengan kata lain, uang yang ada dalam reksa dana merupakan milik bersama para pemodal, sementara manajer investasi adalah pihak yang dipercaya untuk mengelola dana tersebut.

Cara kerjanya seperti ini, Mom menaruh sejumlah uang untuk membeli reksa dana dan memilih jenis rekening yang diinginkan, lalu manajer investasinya yang akan mengelola investasi tersebut.

Modal untuk investasi reksa dana

Seperti yang disampaikan di awal, reksa dana bisa menjadi pilihan untuk Mom memulai berinvestasi karena harganya yang sangat terjangkau.

Beberapa layanan jual beli online seperti Bukalapak dan Tokopedia bahkan menyediakan investasi awal untuk reksa dana dengan modal hanya Rp10.000 saja, Mom.

Pada platform lain, reksa dana ada yang dijual dimulai dengan harga Rp100.000 per unitnya.

Mom tak perlu khawatir. Besar atau kecilnya modal awal yang ditanam untung reksa dana, tidak akan memengaruhi persentase dari return atau keuntungan yang akan didapat pada akhir periode investasi.

Sebab, faktor penentu perubahan harga reksa dana bukan ditentukan dari berapa besar modal awalnya, melainkan sebaik dan sesukses apa manajer investasi mengelola modal Mom. Tentu saja dengan ditambah kondisi harga pasar dari saham dan obligasi, serta faktor lainnya seperti kondisi fundamental perekonomian Indonesia.

Jadi untuk memulai reksa dana, Mom perlu benar-benar melihat seluruh track record dari kinerja reksa dana berikut dan manajer investasinya. Penting juga bagi Mom untuk mengetahui prospek investasi yang Mom pilih untuk ke depannya.

Jenis-jenis reksa dana

Berdasarkan alokasi investasinya, reksa dana bisa dibagi dalam beberapa jenis, yakni:

1. Reksa dana pasar uang

Alokasi reksa dana pasar uang seluruhnya akan ditempatkan pada instrumen pasar uang seperti deposito berjangka, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dan obligasi.

Keunggulan dari reksa dana pasar uang adalah risikonya yang relatif rendah dari sisi default. Selain itu, investasi ini bisa dimulai dengan modal dari Rp100.000 dan bisa dicairkan kapan saja tanpa pinalti atau potongan bahkan sebelum jatuh tempo.

Imbal baliknya lebih besar dibandingkan deposito bank. Jenis reksa dana ini cocok untuk investasi jangka pendek.

2. Reksa dana pendapatan tetap

Reksa dana pendapatan menempatkan dana pemodal pada efek utang atau obligasi dengan komposisi minimal 80 persen. Surat utang atau obligasi bisa berupa obligasi pemerintah atau korporasi (perusahaan).

Keunggulan dari instrumen ini adalah tingkat pengembaliannya yang stabil karena aset surat utang memberikan keuntungan berupa kupon secara rutin.

Modal awal reksa dana pendapatan tetap bisa dimulai dari Rp100.000, namun imbal hasilnya bisa lebih tinggi hingga 10 persen per tahun dibanding reksa dana pasar uang.

3. Reksa dana campuran

Alokasi dana pada investasi jenis ini diletakkan pada berbagai instrumen sekaligus, bisa dari deposito, surat utang (obligasi), pasar uang hingga saham.

Pencampurannya bisa dibagi melalui beberapa porsi. Pertama, reksa dana campuran defensif dengan profil risiko yang lebih rendah karena komposisi penempatannya sebesar 70-80 persen pada obligasi dan instrumen pasar uang.

Kedua, reksa dana campuran berimbang dengan profil risiko lebih tinggi karena penempatan dananya 50 persen untuk saham dan obligasi, misalnya. Namun, potensi pengembaliannya bisa jadi lebih tinggi.

Ketiga, reksa dana campuran dinamis dengan profil risiko yang lebih dinamis karena porsinya bergantung pada strategi manajer investasi yang merujuk berbagai faktor.

4. Reksa dana saham

Reksa dana saham menempatkan dananya minimal 80 persen ke berbagai efek saham dan sisanya dialokasikan ke pasar uang. reksa dana jenis ini bisa dimulai dengan modal sangat murah yakni Rp10.000 di Tokopedia atau Bukalapak.

Imbal hasilnya paling tinggi dibanding jenis reksa dana lainnya, tapi risikonya juga paling tinggi. Maka sebaiknya instrumen ini dipilih untuk Mom yang akan berinvestasi jangka panjang sehingga keuntungannya bisa lebih terasa.

Cara memulai investasi reksa dana

1. Tentukan tujuannya

Sebelum membeli reksa dana, Mom harus menyusun rencana yang matang terkait tujuan penggunaan hasil investasi reksa dananya.

Misal, Mom berencana mengumpulkan dana untuk biaya pendidikan si buah hati masuk ke sekolah dasar nanti. Maka, selanjutnya Mom bisa menghitung jangka waktu investasi reksa dana dari mulai pertama kali menabung hingga sebelum si buah hati masuk sekolah.

2. Menentukan platform reksa dana

Perkembangan digital yang ada saat ini memudahkan Mom untuk mencari platform investasi secara daring. Saat ini, beragam pilihan reksa dana telah disediakan oleh sejumlah layanan jual beli online seperti: Bareksa, Ipotfund (PT Indo Premier Securities), Bukalapak dan Tokopedia.

Sebelum Mom memilih produk reksa dana yang diinginkan, Mom perlu melihat rekam jejak keuntungannya selama tiga tahun terakhir. Mom perlu memastikan bahwa produk tersebut memiliki keuntungan yang konsisten, sehingga potensi Mom mengalami kerugian dapat diminimalisasi.

3. Tentukan jangka waktunya

Dalam reksa dana, perhitungan jangka waktu disesuaikan dengan kebutuhan Mom atas dana yang dihasilkan dari reksa dana tersebut. Namun perlu diingat, tiap-tiap jenis investasi reksa dana memiliki jangka waktu yang ideal.

Untuk jangka waktu kurang dari setahun, Mom bisa memilih reksa dana pasar uang. Untuk investasi 1-3 tahun, Mom bisa memilih reksa dana pendapatan tetap.

Jangka waktu 3-5 tahun, Mom bisa berinvestasi pada reksa dana campuran. Sementara untuk Mom yang menginginkan investasi lebih dari 5 tahun, maka jenis paling direkomendasikan adalah reksa dana saham.

4. Pastikan memiliki izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Mom berhak untuk mengecek perizinan dari produk reksa dana serta manajer investasi yang dipilih. Mom perlu ekstra waspada, karena investasi bodong memiliki banyak bentuk dan ada di mana-mana.

Salah satu ciri utama investasi reksa dana bodong biasanya menawarkan keuntungan yang sangat besar. Tentu saja, semakin tinggi keuntungan yang ditawarkan, maka risikonya juga akan semakin besar.