CeritaMom adalah kumpulan cerita asli dari komunitas Ruangmom. Setiap minggu, tim redaksi Ruangmom akan mengumpulkan cerita-cerita dari komunitas Ruangmom mengenai berbagai macam topik, mulai dari pernikahan, gaya hidup, cerita kehamilan, dan lain sebagainya.

Cerita yang terbaik akan kami angkat menjadi CeritaMom. Siapa tahu pengalaman Anda relatable atau berguna bagi Mom lain!

Kali ini, kami menayangkan cerita perselingkuhan suami dengan wanita lain dari Mom Riri (nama asli disamarkan).

Mom Riri berharap, dari cerita ini Anda bisa mengenali tanda-tanda suami selingkuh. Simak dulu yuk pengalamannya Mom Riri.

Trigger Warning: Cerita ini mengandung unsur-unsur KDRT.

Cerita perselingkuhan suami dengan wanita lain dari Mom Riri

Saya menikah pada bulan November 2021. Pada saat itu, saya dan suami baru kenal selama enam bulan. Pada awalnya, calon suami saya merasa terpaksa, namun setelah dirayu, akhirnya dia mau menikahi saya.

Selama pacaran semua baik-baik dan saya merasa bahagia dengannya. Namun, kebahagiaan saya ternyata hanya sampai situ.

Setelah kita menikah di Jawa, saya membiayai hidup kita berdua. Situasi ini berjalan selama dua minggu sampai akhirnya suami saya harus balik ke kampung halamannya, Makassar.

Akhirnya saya memutuskan untuk menyusul dia ke Makassar. Minggu pertama saya di Makassar berjalan dengan baik. Tetapi, sisi gelapnya muncul pada malam tahun baru.

Pada malam itu, suami saya pergi bermain dan pulang pada dini hari. Pada saat itu pula saya sedang mengandung anak kami.

Sore hari itu, setelah suami pulang kerja, tiba-tiba mood-nya berubah.

Kata-kata “anak anjing!” dan “anak Dajjal!” dilontarkan dari mulutnya. Lebih dari mencaci-maki saya, dia juga tidak memberi saya uang makan. Saya harus kuat bertahan demi si kecil, karena pada saat itu orang tua tidak mampu untuk memberi uang sepeser pun.

Sekitar dua minggu setelah itu, kami bertengkar lagi. Saya memarahi dia karena pulang pagi sesudah bermain. Yang membuat kaget adalah ternyata selama ini dia bersama wanita lain di tempat kerjanya. Di tengah perkelahian ini, dia menendang muka saya.

Saya muak, dan akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah ortu di Jawa.

Sakit dan kecewa campur jadi satu, apalagi pada saat itu saya lagi mengandung anak. Dengan mudahnya dia main kemana-mana dengan wanita lain.

Selang berapa bulan saya berpisah dengannya, datanglah seorang wanita. Wanita tersebut mengaku hamil anak suami saya. Saya diminta untuk menceraikan suami. Tetapi dengan kondisi keuangan sekarang, saya tidak mampu. Nggak lama dari itu, ada lagi yang mengaku hamil oleh suami saya.

Di saat itu saya merasa sangat hancur. Saya menyadari bahwa pernikahan yang saya jaga hanya sebuah mainan untuk dia.

Saat saya melahirkan, saya tetap mengabarinya, namun dia tidak peduli. Kontak saya langsung diblokir. Ya, saya pasrah dan mencoba untuk menerima semuanya. Akhirnya saya mengikhlaskan dia.

Tiga minggu setelah kelahiran, mertua menghubungi saya. Mereka ingin bertemu dengan si kecil. Walaupun saya sudah disakiti oleh anak mereka, saya tetap menginginkan mereka bertemu dengan si kecil.

Saat saya kira semua ini sudah lewat, ada wanita lain menghubungi saya. Ternyata dia juga dihamili oleh mantan suami saya. Entah sudah berapa wanita yang disakitinya.

Lebih baik saya move on daripada disakiti lagi, karena mungkin itu adalah rencana Allah.

Demikian kisah nyata perselingkuhan rumah tangga dari Mom Riri. Sungguh sangat miris ya, Mom. Janji suci pernikahan yang harusnya dijaga dengan baik justru malah diingkari oleh sang suami.

Jika Mom membutuhkan bantuan untuk kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, jangan ragu menghubungi KemenPPPA (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) melalui layanan call center Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 dan WhatsApp 08111 129 129; Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan/LBH APIK (021-87797289, WA: 0813-8882-2669, lbh.apik@gmail.com).

Baca juga: 7 Langkah Saat Suami Tak Peduli Perasaan Istri, Pasti Luluh