Tahukah Mom setiap tanggal 12 November diperingati sebagai hari apa? Benar sekali, World Pneumonia Day atau biasa disebut dengan Hari Pneumonia Sedunia. Pneumonia pada anak disebut-sebut sebagai penyakit pembunuh terbesar di dunia setelah diare. Sekitar 2.200 anak tiap harinya meninggal akibat pneumonia, dan total mencapai sekitar 800 ribu anak di dunia.

Jumlah tersebut jauh lebih banyak jika dibanding dengan meninggalnya 437 ribu balita akibat diare, dan 272 ribu balita yang diakibatkan malaria.

Terdapat lima negara yang menjadi penyumbang terbesar kematian anak akibat pneumonia yaitu Nigeria, India, Pakistan, Kongo, dan Ethiopia.

World Pneumonia Day

World Pneumonia Day diperingati setiap tanggal 12 November setiap tahunnya. World Pneumonia Day diselenggarakan sejak tahun 2009 oleh PBB. Peringatan World Pneumonia Day bertujuan untuk meningkatkan kesadaran seseorang terhadap bahaya penyakit pneumonia meliputi upaya promosi kesehatan, pengobatan dan pencegahan, pembasmian pneumonia.

Pada tahun ini, banyak negara di Afrika, Asia dan Amerika Latin berjuang melawan beban berat kematian akibat COVID-19 dan pneumonia pada anak. Keduanya membutuhkan strategi efektif untuk melawannya.

Dalam situs kampanye stoppneumonia terdapat pesan yang disampaikan mengenai World Pneumonia Day tahun 2020 ini kepada seluruh masyarakat, yaitu “World Pneumonia Day, kami menyerukan kepada pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan adanya upaya besar-besaran untuk berkontribusi mengendalikan pandemi dan mengurangi ‘semua penyebab’ infeksi saluran pernapasan dan kematian di antara anak-anak dan orang dewasa dalam jangka panjang.”

Ini berarti kita semua harus peduli mengenai bahaya pneumonia pada anak saat dalam masa pandemi sekarang ini.

Lalu bagaimana mencegah dan apa saja upaya untuk mengatasi pneumonia? Pertama-tama, mari pahami dulu pengertian pneumonia.

Apa itu pneumonia?

Pneumonia adalah penyakit di mana seseorang mengalami infeksi pernapasan akut yang terjadi pada kantung udara pada paru-paru seseorang. Pneumonia bisa menimbulkan infeksi yang terjadi pada salah satu sisi paru-paru maupun keduanya.

Kantung udara dalam paru-paru yang telah terinfeksi akan terisi oleh cairan dan nanah, menyebabkan pasien mengalami kesulitan bernapas. Di Indonesia penyakit ini lebih populer dengan sebutan paru-paru basah.

Tidak hanya menyerang orang dewasa dan lanjut usia, penyakit ini juga terjadi pada anak-anak dan bayi yang baru lahir.

Penyebab pneumonia

Penyebab utama pneumonia pada anak adalah infeksi bakteri, virus, dan jamur. Yang paling berisiko terkena pneumonia adalah anak-anak dengan sistem imunitas tubuh yang lemah dan tinggal di daerah dengan polusi udaranya yang buruk.

Pneumonia disebabkan beberapa faktor, berdasarkan organisme dan tempat penyebarannya, pneumonia dibedakan menjadi dua. Pertama pneumonia yang penyebarannya terjadi di lingkungan umum dan yang kedua ditularkan di rumah sakit.

Umumnya, pneumonia yang disebarkan di rumah sakit lebih sulit untuk diobati karena organisme yang menjadi penyebabnya berbeda dengan yang ditularkan di lingkungan umum.

Berikut organisme penyebab pneumonia yang dapat ditularkan di tempat umum:

  • Bakteri, yang paling umum yaitu Streptococcus pneumoniae
  • Organisme yang menyerupai bakteri, yaitu Mycoplasma pneumoniae
  • Jamur yang menyerang sistem imun
  • Virus

Pneumonia pada anak bisa terjadi kepada siapa saja, namun ada beberapa orang yang lebih rentan terkena penyakit ini, diantaranya:

  • Anak-anak berusia dibawah 2 tahun
  • Mendapat perawatan di rumah sakit dalam waktu lama
  • Menggunakan ventilator saat di rawat di ruang ICU
  • Memiliki riwayat penyakit kronis atau penyakit jantung
  • Merokok
  • Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh rendah
  • Sedang dalam rangkaian pengobatan kemoterapi

Sebenarnya pneumonia pada anak dapat dicegah melalui beberapa upaya, seperti vaksinasi, menjaga kebersihan diri dengan baik, dan menjaga imunitas tubuh tetap baik dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan rutin berolahraga.

Gejala pneumonia

Gejala dari penyakit ini umumnya menyerupai gejala flu, seperti demam dan batuk. Namun yang sedikit membedakan adalah durasi gejala pneumonia yang lebih lama dibanding dengan flu biasa.

Jika gejala-gejala ringan sudah muncul dan tetap dibiarkan, gejala berat dapat muncul, seperti:

  • Nyeri pada dada saat bernapas atau batuk
  • Sesak napas
  • Batuk berdahak
  • Mudah lelah
  • Demam dan menggigil
  • Mual dan muntah
  • Gangguan kesadaran, terutama pada pasien yang berusia lebih dari 65 tahun
  • Untuk penderita yang berusia lebih dari 65 tahun akan mempunyai gangguan sistem imun, seperti hipotermia.

Baca Juga: Bolehkah Memberikan Obat untuk Bayi Batuk Pilek?

Pada anak-anak dan bayi, gejala pneumonia yang umum terjadi berupa anak tampak selalu kelelahan, susah makan, batuk terus-menerus, sesak napas, demam, dan napas anak menjadi lebih cepat.

Pengobatan pneumonia

Penanganan untuk penyakit pneumonia ini adalah dengan cara mengatasi infeksi yang terjadi dengan memberikan terapi suportif untuk penderitanya.

Jika infeksi disebabkan oleh bakteri, dokter akan memberikan antibiotik yang harus diminum sampai habis. Sedangkan untuk terapi suportifnya, biasanya diberikna berupa:

  • Jika penderita mengalami demam tinggi dan membuat aktivitas terganggu maka akan diberikan obat penurun demam

Baca Juga: Obat Demam Bayi dan Cara Menurunkan Panas Secara Alami

  • Obat batuk agar mengurangi frekuensi batuk dan meluruhkan dahak yang tidak dapat keluar
  • Jika ada pasien yang berusia lebih dari 65 tahun dan kondisinya sudah mengalami gangguan kesadaran, fungsi ginjalnya tidak baik, tekanan darah sangat rendah, napas terlalu cepat, dan suhu tubuh dibawah normal, dokter akan menganjurkan agar pengidap dirawat inap.

Jika Mom atau keluarga mengalami gejala yang disebutkan diatas, segera temui dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut untuk meminimalisir akibat. Dengan begitu, pengobatan bisa segera dilakukan dan penyakit tidak terlanjur parah.

Di momen World Pneumonia Day ini, mari lebih waspada dengan penyakit pneumonia pada anak karena bahayanya yang tidak bisa diremehkan.