Menjelang persalinan, perasaan Mom pasti begitu campur aduk. Di satu sisi, Mom tentu senang akan segera bertemu si kecil. Namun, di sisi lain, tidak dapat dipungkiri kalau Mom merawa khawatir dan mungkin takut. Apalagi jika ini merupakan persalinan pertama Mom. Untuk mempersiapkan diri, Mom pun berusaha untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin, tetapi Mom justru mendengar beberapa mitos persalinan yang didapat dari artikel maupun omongan orang lain.

Jangan langsung menelan mitos-mitos persalinan tersebut secara mentah-mentah ya, Mom. Ketahui dulu apakah mitos tersebut merupakan fakta atau hanyalah mitos belaka. Yuk, cari tahu penjelasannya di bawah ini!

Mitos: Air ketuban pecah menandakan Mom akan segera lahiran

Saat menonton film, Mom pasti pernah menemui adegan seperti ini: seorang wanita yang sudah hamil besar mengalami ketuban pecah. Ia lalu segera dibawa ke rumah sakit dan tidak lama kemudian melakukan persalinan. Apakah ini berarti air ketuban pecah selalu menandakan bahwa Mom akan segera melahirkan?

Ternyata jawabannya tidak, Mom. Ketuban pecah tidak selalu menandakan Mom akan bersalin dalam waktu dekat. Anggapan ini hanyalah mitos. Berdasarkan riset, sebanyak kurang lebih 85% wanita memang langsung melakukan persalinan dalam waktu 24 jam setelah air ketuban pecah. Namun, 15% lainnya justru baru melahirkan 4-5 hari setelah air ketuban pecah.

Mitos: Mom yang memiliki panggul besar bisa melahirkan lebih mudah

Kemungkinan besar Mom sudah tidak asing dengan mitos persalinan satu ini. Banyak orang mengatakan bahwa wanita yang memiliki panggul besar akan lebih mudah menjalani persalinan, dalam artian bayi bisa keluar lebih cepat. Padahal hal ini pun ternyata merupakan mitos, Mom. Pasalnya, panggul yang secara fisik terlihat besar dari luar tidak selamanya sesuai dengan lebar panggul sebenarnya. Ada juga wanita yang dari luar terlihat punya panggul besar, tapi sebetulnya panggulnya kecil.

Mitos: Pemberian induksi akan mempercepat persalinan

Setiap wanita mengalami proses persalinan yang berbeda-beda. Ada yang bisa melahirkan dalam waktu cepat, ada juga yang membutuhkan waktu berjam-jam. Muncul mitos bahwa pemberian induksi bisa membantu Mom untuk mempercepat persalinan, terutama bagi Mom yang tahap pembukaannya tidak kunjung meningkat.

Namun, mitos terkait pemberian induksi ini ternyata tidak sepenuhnya benar, Mom. Setiap wanita memiliki respon yang berbeda terhadap induksi. Misalnya, pada wanita hamil yang mengalami pelebaran dan penipisan serviks, mereka bisa menerima respon induksi lebih cepat sehingga membantu mempercepat proses persalinan. Walau begitu, ada juga yang proses persalinannya tetap memakan waktu lama karena respon tubuhnya berbeda terhadap pemberian induksi.

Mitos: Makan makanan pedas bisa mempercepat persalinan

Siapa, sih, yang tidak mau menjalani proses persalinan secara cepat? Ada cukup banyak mitos persalinan terkait hal satu ini, Mom. Salah satu yang paling sering beredar adalah makan makanan pedas bisa mempercepat persalinan. Hal ini ternyata hanya mitos belaka. Faktanya, tidak ada hubungan antara makanan yang tersimpan dalam lambung dengan kerja otot rahim dalam berkontraksi. Bukannya mempercepat kelahiran, bisa-bisa nanti kondisi pencernaan Mom yang justru terganggu!

Sekarang Mom sudah tahu, kan, fakta di balik berbagai mitos persalinan tersebut? Saat menemukan mitos, baik dari artikel maupun orang lain, penting bagi Mom untuk mencari tahu kebenarannya. Kalau perlu, tanyakan kepada dokter saat Mom melakukan konsultasi kehamilan. Jangan sampai mitos yang beredar justru mengancam kesehatan Mom dan si kecil dalam kandungan!