Belum berakhirnya pandemi Covid-19 membuat semua pihak resah dan takut untuk beraktivitas di luar, tak terkecuali ibu hamil dan menyusui. Sejak vaksin corona ditemukan, belum ada konfirmasi terkait diperbolehkannya ibu hamil mendapatkan vaksin ini. Namun kini informasi tersebut diperbarui oleh Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) yang memberikan rekomendasi vaksin covid untuk ibu hamil.

POGI juga menjelaskan bahwa infeksi corona dapat meningkatkan risiko kelahiran bayi prematur dan komplikasi kehamilan lainnya. Sehingga dengan diberikan vaksin covid untuk ibu hamil, diharapkan bisa mencegah gejala yang lebih berat.

Meski begitu, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi bagi seorang bumil sebelum melakukan vaksin. Apa saja syarat tersebut? Nah, agar lebih jelas lagi, yuk baca artikel ini sampai habis. Ruangmom akan membahas secara tuntas mengenai vaksin corona dan hal-hal seputarnya yang tak boleh Anda lewatkan.

Apakah vaksin corona aman?

Vaksin yang diproduksi secara massal telah teruji aman dan mendapat izin resmi dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) sebagai penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA).

Adapun orang Indonesia pertama yang memperoleh vaksinasi adalah Presiden Joko Widodo yang digelar di Istana Presiden hari Rabu, 13 Januari 2021 oleh dokter kepresidenan.

Apakah vaksin corona halal?

Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa halal terhadap salah satu vaksin corona yang digunakan di Indonesia, yaitu Sinovac. Meskipun begitu, vaksin lain seperti AstraZeneca dan Sinopharm diperbolehkan digunakan karena kondisi yang mendesak dan darurat.

Jenis vaksin covid-19 di Indonesia

Beberapa jenis vaksin covid yang telah disetujui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia ada 6, yakni sebagai berikut.

1. Vaksin Sinovac

Salah satu vaksin corona yang dikenal dengan nama vaksin Sinovac adalah jenis vaksin yang dipakai di Indonesia dalam upaya melawan virus corona. Vaksin berikut dibuat dengan harapan mampu membasmi covid-19 dan menyudahi masa pandemi yang telah berlangsung sejak tahun 2020.

Vaksin Sinovac diproduksi oleh China dan telah melebihi standar minimal 50% yang ditetapkan oleh WHO dan FDA. Selain itu vaksin ini juga sudah mendapat izin penggunaan darurat dari BPOM serta bersertifikasi halal dari MUI. Adapun efikasinya adalah 65,3%.

2. Vaksin Oxford-AstraZeneca

Vaksin kedua adalah Oxford-AstraZeneca yang berasal dari Inggris. Vaksin AstraZeneca terbukti aman dan efektif dalam mengurangi risiko terinfeksi virus corona dan terjadinya penyakit yang berat. Efikasi vaksin AstraZeneca hampir sama dengan Sinovac, yakni 75%.

Selain itu, efek samping vaksin covid ini bersifat ringan hingga sedang dan bisa berangsur sembuh dalam beberapa hari. Beberapa gejala yang mungkin dialami yaitu nyeri otot, kemerahan, gatal, demam, lelah, menggigil, sakit kepala, mual, muntah, radang tenggorokan, flu, dan batuk.

3. Vaksin Sinopharm

Sama dengan Sinovac, vaksin Sinopharm berasal dari China yang bekerja dengan memicu sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi terhadap virus corona menggunakan virus yang telah dimatikan.

Efikasi vaksin ini mencapai angka sebesar 79,34% di Uni Emirat Arab, sehingga sejauh ini vaksin Sinopharm aman dan tidak menimbulkan efek samping yang serius.

4. Vaksin Moderna

Vaksin corona berikutnya adalah Moderna. Vaksin Moderna berasal dari Amerika Serikat yang menggunakan salah satu bahan genetik virus (mRNA). Vaksin tersebut bekerja dengan cara memberikan arahan sel tubuh untuk memproduksi protein yang berbentuk sama seperti protein virus corona.

Lalu sel-sel tubuh akan menghasilkan antibodi untuk melawan protein tersebut. Efikasi vaksin ini mencapai 94,1%, sedangkan efek samping yang ditimbulkan biasanya berupa kelelahan, sakit kepala, nyeri otot dan sendi. Efek samping vaksin covid Moderna bisa hilang paling lama setelah 2 hari.

5. Vaksin Pfizer-BioNTech

Secara umum, vaksin Pfizer-BioNTech memiliki tingkat keamanan dan efek samping yang cenderung hampir sama dengan Moderna. Vaksin Pfizer-BioNTech berasal dari Amerika Serikat yang menggunakan bahan dasar sama, yakni mRNA. Adapun efikasi vaksin corona ini mencapai angka 95%.

6. Vaksin Novavax

Memiliki efikasi vaksin sekitar 85-89%, vaksin Novavax dibuat khusus untuk meniru protein alami pada virus corona. Setelah disuntikkan ke dalam tubuh, protein tersebut akan memicu reaksi antibodi untuk melawan virus corona dan mencegah infeksi.

Hasil uji klinis awal menunjukkan reaksi antibodi yang kuat pada manusia tanpa menunjukkan efek samping serius. Sementara uji klinis fase 3 dilakukan untuk memastikan keamanan dan keefektifan vaksin Novavax.

7. Vaksin Merah Putih-BioFarma

Vaksin corona berikutnya adalah vaksin Merah Putih-BioFarma yang bekerjasama dengan Lembaga Biomolekuler Eijkman. Vaksin tersebut ditargetkan selesai pada tahun 2021 dan siap didistribusikan pada awal 2022 setelah melalui seluruh uji klinis hingga fase III.

Baca juga: Cara Mendapat Vaksin COVID-19 untuk Lansia, Ini Langkahnya

Siapa saja yang bisa menerima vaksin corona?

Vaksin corona memang bertujuan memerangi virus. Akan tetapi, vaksin korona rupanya hanya bisa diberikan kepada golongan tertentu. Siapa saja itu? Ini syarat maupun kriteria penerima vaksin corona menurut Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit nomor HK.02.02/4/1/2021.

Syarat Penerima Vaksin Covid 19:

  1. Berusia 18-59 tahun
  2. Tidak demam atau suhu tubuh kurang lebih 37,5 derajat Celcius
  3. Tekanan darah kurang dari 14090 mmHg
  4. Pengidap diabetes melitus tipe 2 yang terkontrol dan HbA1C di bawah 58 mmol/mol atau 75%
  5. Penderita HIV dengan angka CD4 tidak melebihi 200
  6. Pengidap penyakit paru-paru (asma,TBC, PPOK) dengan kondisi baik

Kriteria Penerima Vaksin Covid 19:

  1. Tidak pernah terinfeksi Covid-19
  2. Tidak mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang mencakup batuk, pilek, ataupun sesak nafas dalam 7 hari terakhir
  3. Tidak sedang berkontak secara langsung dengan suspek atau pasien korona
  4. Tidak mengidap kelainan darah
  5. Tidak menderita penyakit jantung
  6. Tidak mengidap penyakit autoimun
  7. Tidak menderita penyakit ginjal
  8. Bukan penderita penyakit saluran pencernaan kronis
  9. Bukan penderita penyakit hipotiroid ataupun hipertiroid akibat autoimun
  10. Bukan penderita kanker

Amankah vaksin covid untuk ibu hamil?

Jika dulunya ketika vaksin corona ditemukan ibu hamil dilarang mendapatkan vaksin, maka informasi terbaru dari Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) menyatakan bahwa vaksin covid untuk ibu hamil diperbolehkan. Adapun jenis vaksin covid 19 yang direkomendasikan adalah vaksin Sinovac.

Hal yang melatarbelakangi POGI mengeluarkan pernyataan tersebut adalah tingginya kasus corona sehingga membuat ibu hamil rentan terinfeksi. Selain itu, para dokter peneliti di dunia juga telah mengkaji berbagai manfaat vaksin covid-19 bagi ibu hamil dan menyusui.

Ditambah lagi, CDC (Centers for Disease Control and Prevention) Amerika Serikat menyatakan bahwa ibu hamil akan mengalami kondisi yang lebih parah dibandingkan ibu yang tidak hamil, sehingga direkomendasikan untuk mendapat vaksin Sinovac untuk mengurangi risikonya.

Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi ibu hamil sebelum mendapat vaksin yaitu:

  • Berusia di atas 35 tahun
  • IMT (Indeks Massa Tubuh) tinggi, yakni di atas 40
  • Tidak memiliki komorbid seperti diabetes dan hipertensi
  • Kelompok ibu hamil yang berisiko tinggi terpapar virus corona, terutama nakes

Baca juga: Hati-hati, Ibu Hamil Termasuk Rentan Infeksi Virus Corona

Amankah vaksin covid untuk ibu menyusui?

Pemberian vaksin masih menjadi pertanyaan di berbagai kalangan masyarakat, salah satunya adalah vaksin covid untuk ibu menyusui. Sebenarnya, bolehkah ibu menyusui mendapat vaksin dana apakah akan berdampak pada bayi?

Sebenarnya, tidak mudah bagi para ahli menjelaskan risiko vaksin covid untuk ibu menyusui dan bayi. Namun meski begitu, vaksin jenis mRNA dianggap tidak berisiko terhadap kesehatan bayi. Hal tersebut dikarenakan belum ada laporan risiko kesehatan yang muncul pada bayi setelah sang ibu melakukan vaksin.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) juga mengatakan bahwa ibu menyusui yang mendapat vaksin mRNA mempunyai antibodi dalam ASI sehingga bayi dapat terlindungi, meskipun masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut lagi.

Amankah vaksin corona untuk anak?

Vaksin corona untuk anak masih belum terlaksana. Pasalnya, vaksin korona yang sedang diuji coba di Indonesia hanya diperuntukan bagi orang dewasa berumur 18-59 tahun berkondisi sehat. Oleh sebab itu, anak-anak masih belum masuk ke dalam daftar penerima vaksin corona karena tingkat keamanannya pun belum diteliti lebih jauh.

Meski begitu, saat ini Menteri Kesehatan RI masih melakukan kajian lebih lanjut mengenai pemberian vaksin corona untuk anak dan remaja.

Apa efek samping vaksin covid 19?

Meskipun sudah mendapat izin dari BPOM dan bersertifikat halal MUI, ternyata terdapat beberapa efek samping vaksin covid 19. Apa saja itu? Berikut penjelasan efek samping vaksin covid 19 oleh dokter Julitasari Sundoro atau sekretaris eksekutif Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

Efek samping vaksin covid 19 bersifat lokal:

  • Nyeri, khususnya pada tempat suntikan
  • Bengkak

Efek samping vaksin covid 19 bersifat sistematik:

  • Pegal-pegal
  • Demam ringan

Kepala BPOM, Penny K. Lukito, juga menerangkan bahwa efek samping yang ditimbulkan bukanlah efek samping yang berbahaya. Kondisi tersebut pun akan dapat pulih kembali hanya dalam waktu dekat. Jadi, tak perlu khawatir ya, Mom!

Kesimpulan

Nah, di atas merupakan informasi lengkap seputar vaksin corona untuk ibu hamil, menyusui, dan anak-anak yang patut Anda ketahui. Vaksin covid 19 secara resmi telah mendapat izin dari BPOM dan dinyatakan halal oleh MUI serta direkomendasikan bagi ibu hamil. Jadi, Mom tak perlu lagi takut maupun khawatir perihal keamanan dari vaksin korona ini, ya!

Baca juga: Merencanakan Hamil yang Aman Saat Pandemi COVID-19