Mom, kondisi tubuh yang berubah karena kehamilan, mungkin membuat badan terasa letih atau pegal di area bahu, pinggang, punggung dan kaki. Pijat dapat menjadi pilihan untuk melegakan kembali badan yang mulai pegal-pegal.

Manfaat pijat

Pijat tidak hanya akan membuat lelah dan pegal hilang. Menurut penelitian, pijat selama kehamilan, bila dilakukan dengan teknik yang benar dan lembut, dapat membantu Mom meredakan ketegangan otot, stres, dan mengurangi rasa tidak nyaman yang dirasakan selama kehamilan.

Manfaat lainnya adalah melancarkan peredaran darah, melenturkan persendian dan otot yang kaku, serta dapat membuat tidur lebih nyaman.

Pijatan dan suasana yang nyaman dapat membantu tubuh menurunkan kadar kortisol, si hormon penyebab stres dan kecemasan. Sebaiknya Mom dipijat di rumah agar kondisi dan suasananya bisa diatur senyaman mungkin. Alunan musik lembut dan cahaya temaram dapat menjadi solusinya.

Usia kehamilan

Namun saat kehamilan, ada beberapa rambu yang harus diperhatikan sebelum memulai pijat pada ibu hamil. Karena tidak semua kondisi kehamilan aman untuk dilakukan pemijatan.

Pertama, perhatikan usia kehamilan. Mom dengan usia kehamilan di bawah 12 minggu sebaiknya tidak dipijat. Demikian juga untuk mereka yang sudah mendekati waktu bersalin, karena dikhawatirkan akan mempercepat dan merangsang kontraksi rahim.

Pijat sebaiknya dilakukan setelah gejala morning sickness seperti mual dan muntah telah reda atau hilang. Kalau Mom memiliki riwayat tekanan darah tinggi, risiko keguguran tinggi, preeklamsia dan komplikasi, sebaiknya lupakan dulu pijat saat kehamilan ya.

Baca juga: Pijat Perut Bisa Membantu Cepat Hamil, Benarkah?

Metode memijat

Untuk memijat area-area tubuh bagi ibu hamil, biasanya ada beberapa metode yang digunakan oleh terapis.

  • Pijat tradisional. Dikenal dengan istilah urut, biasanya menekan otot dan serabutnya dengan sedikit tenaga. Berkhasiat menghilangkan pegal dan sumbatan pada pembuluh darah.

  • Metode California. Menggunakan teknik pijatan lembut dan tekanan kecil di area tubuh yang diminta seperti leher, punggung, atau bahu. Tujuan utama untuk merelaksasi.

  • Pijat Swedia. Hampir sama dengan teknik California. Merelaksasi tubuh dengan sentuhan lembut terapis.

  • Pijat Shiatsu. Mirip dengan metode pijat refleksi yang menyasar titik-titik pada tubuh untuk membangkitkan energi alam

Area yang dipijat

Pemijatan tentu harus dilakukan oleh terapis yang bersertifikat ya Mom. Para terapis bersertifikat itu sudah lebih mengetahui teknik dan area yang bisa dipijat saat kehamilan.

  • Kaki adalah bagian yang paling aman untuk dipijat. Selain karena sering mengalami pegal dan kram karena bertambahnya bobot selama kehamilan, area ini menopang seluruh aktivitas harian.

  • Tangan dan lengan. Melancarkan peredaran darah dan persendian yang kaku. Mom dapat meminta terapis untuk melakukan pijatan dengan sedikit tenaga untuk membuat otot-otot kembali rileks.

  • Lalu bagian punggung dan bahu. Karena bobot dan beban pada perut, area ini juga merasakan dampaknya. Pijat perlahan dan gunakan minyak esensial atau aroma seperti minyak zaitun dan bunga lavender agar suasana menjadi lebih nyaman.

Area yang sebaiknya tidak dipijat selama kehamilan karena dikuatirkan akan menimbulkan kontraksi dan meningkatnya risiko keguguran, adalah:

  • Perut dan panggul,

  • Sekitar pinggang,

  • Dada.

Pantangan sebelum pijat

Hindari terapi pijat yang menggunakan air panas, uap air panas dan sejenisnya, seperti sauna atau kolam air hangat. Selain itu, jika Mom tidak ingin menggunakan minyak aroma, dapat menggantinya dengan baby oil atau minyak esensial lain yang dibawa dari rumah.

Sebelum pijat, beri tahu terapis tentang kondisi kehamilan. Jika selama pemijatan Mom merasa sakit pada bagian tertentu, segera beritahu kepada terapis.