Salah satu cara untuk mengetahui adanya masalah kesuburan sebelum memulai program kehamilan dengan melalui tes histerosalpingografi (HSG). Tes ini bertujuan untuk mengetahui kondisi rahim dan tabung saluran indung telur atau tuba falopi melalui pemeriksaan radiologi.

Tes HSG ini bisa dilakukan oleh pasangan suami istri yang belum memiliki keturunan atau sedang merencanakan program kehamilan lanjutan.

Untuk hasil maksimal, tes HSG sebaiknya dilakukan pada hari ke-10 sampai ke-12 pada siklus menstruasi Mom. Lalu seperti apa prosedur tes HSG? Apa yang harus disiapkan dan berapa biaya yang diperlukan? Simak penjelasan di bawah ini ya.

Manfaat tes HSG

Tes HSG dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan calon ibu hamil. Selain itu, tes ini juga dilakukan untuk Mom yang memiliki masalah kesuburan misalnya penyumbatan pada tuba fallopi, sering alami keguguran berulang, dan masalah-masalah pada rahim seperti haid yang disertai nyeri hebat.

Tes juga dapat mengetahui adanya benda asing, miom, atau polip di dalam rahim. Selain itu, tes HSG digunakan untuk mendeteksi apakah ada perlengketan rahim atau kelainan bawaan pada rongga rahim.

Peluang kehamilan setelah melakukan tes HSG

Saat ini, pasangan yang mengalami masalah kesuburan dan melakukan tes HSG punya kemungkinan berhasil hamil sekitar 17 persen.

Bagi pasangan yang melakukan tes dengan cairan kontras yang larut dalam minyak, memiliki tingkat keberhasilan meningkat 29-55 persen. Peningkatan ini bertahan selama 3 bulan setelah melakukan tes HSG.

Cairan kontras dianggap dapat memengaruhi perbaikan endometrium sehingga membuat embrio lebih mudah melekat. Kontras juga dihubungkan dengan peningkatan ovulasi sehingga kemungkinan hamil semakin baik.

Prosedur tindakan tes HSG

Dokter akan melihat struktur rahim dan tuba falopi lewat sinar X dengan memasukkan cairan kontras ke rongga rahim dan tuba falopi.

Tes HSG mungkin akan menimbulkan rasa sakit pada sebagian wanita. Utamanya saat pemasangan kateter dan cairan kontras disuntikkan. Mom mungkin akan merasakan kram pada perut seperti saat mengalami menstruasi. Untuk itu, dokter akan memberikan obat penahan nyeri sekitar 1 jam sebelum pelaksanaan tes.

Adanya risiko terjadi sedikit perdarahan dari vagina. Setelah tes, Mom juga mungkin akan diberikan antibiotik yang bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi.

Efek samping tes HSG

Tes ini umumnya cukup aman. Namun demikian ada sedikit kemungkinan efek samping yang timbul seperti pusing, mual dan perdarahan ringan. Sebelum tes dilakukan, dokter akan memeriksa apakah ada alergi terhadap kontras atau alergi lainnya.

Meski kecil, namun risiko komplikasi yang mungkin terjadi biasanya reaksi alergi terhadap zat pewarna (kontras), emboli paru, dan infeksi panggul, seperti endometritis atau salpingitis. Infeksi panggul dapat menimbulkan gejala berupa pusing, muntah, demam, keputihan, nyeri perut dan kram hebat, serta perdarahan yang banyak selama 3-4 hari.

Setelah menjalani tes HSG, amat disarankan Mom untuk menjalani istirahat penuh sambil menjaga kebugaran dengan makan aneka makanan bergizi. Hubungi dokter jika Mom mengalami gejala di bawah ini usai melakukan tes HSG.

  • Muntah dan perdarahan hebat dari vagina
  • Keluar cairan berbau tajam dari vagina
  • Demam
  • Pingsan

Persiapan sebelum tes HSG

Beberapa hal ini perlu dilakukan oleh Mom sebelum menjalani tes HSG

  • Mencatat siklus menstruasi, untuk memastikan belum ada kehamilan karena tes ini berbahaya bagi janin.
  • Membawa pembalut, biasanya setelah tes akan timbul bercak dari vagina karena keluarnya cairan kontras dari rahim.
  • Berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mendapat rekomendasi melakukan tes ini.
  • Mencari tahu kisaran biaya tes. Untuk rumah sakit swasta di kota besar Indonesia, biaya tes ini cukup beragam yaitu berkisar Rp600 ribu sampai Rp3 juta. Sementara di klinik swasta mandiri, biaya berkisar Rp1,3 sampai Rp1,6 juta.

Baca juga: 5 Macam Terapi Kesuburan Agar Cepat Hamil