Orang tua pasti ingin memberi pendidikan terbaik untuk anak. Salah satu caranya ialah dengan memasukkan anak ke lembaga pendidikan yang berkualitas. Belakangan ini, fenomena munculnya sekolah internasional kian menjamur, terutama di kota-kota besar.

Membawa embel-embel “internasional”, sekolah internasional menawarkan fasilitas yang bermacam-macam, mulai dari kurikulum yang berkiblat pada standar internasional tertentu sampai tenaga pengajar yang berasal dari berbagai negara.

Sekolah standar nasional mencakup sekolah negeri dan swasta. Keduanya pun punya kualitas yang tak kalah bagusnya.

Mengacu pada standar pendidikan nasional (SNP) yang telah ditetapkan oleh pemerintah, sekolah standar nasional menawarkan biaya yang cenderung lebih murah.

Lalu mana yang paling cocok untuk anak? Mari simak ulasan tentang perbedaan sekolah internasional dan sekolah nasional berikut.

Kurikulum sekolah internasional dan nasional

Sekolah bertaraf internasional biasanya berkiblat pada kurikulum internasional tertentu, seperti Cambridge International Examination (CIE) atau International Baccalaureate (IB) di mana apabila sekolah ingin menerapkan kurikulum ini, harus memperoleh sertifikasi secara resmi dari lembaga yang bersangkutan.

Termasuk tenaga pengajar serta sarana prasarana sekolah, harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Pengajaran pada sekolah standar nasional mengacu pada kurikulum yang telah dirumuskan oleh Kemendikbud, di mana isinya mencakup 3 aspek yakni afektif (sikap), psikomotorik (keterampilan) dan kognitif (pengetahuan).

Sistem pembelajaran di tiap sekolah internasional pun berbeda. Ada yang sejak awal membebaskan siswa memilih mata pelajaran sesuai minat dan kemampuannya, ada juga yang mewajibkan siswa untuk memiliki 1 mapel natural science dan 1 mapel social science.

Sementara sekolah standar nasional mewajibkan siswa untuk menempuh satu paket mata pelajaran yang fokus pada jurusan tertentu. Akan tetapi, kurikulum terbaru memfasilitasi siswa untuk bisa memilih mata pelajaran di luar jurusannya.

Baik sekolah internasional maupun nasional, keduanya sama-sama baik. Mom hanya perlu mencari yang paling cocok dengan anak, dari segi kemampuan, kecocokan lingkungan, budaya, dan aspek-aspek lainnya.

Guru dan bahasa pengantar

Dalam kegiatan pembelajaran, sekolah internasional umumnya menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.

Ini didukung dengan guru-guru di sana yang banyak berasal dari luar negeri, sehingga keterampilan berbahasa Inggris anak berpotensi meningkat berkat bimbingan dari native speaker (penutur asli)nya.

Meski begitu, tidak semua guru di sekolah internasional adalah guru asing. Tetap ada guru asal Indonesia. Bahasa Indonesia pun tetap dipakai, tetapi hanya sebagai bahasa kedua.

Sementara di sekolah standar nasional, bahasa pengantarnya ialah bahasa Indonesia. Bahasa Inggris diajarkan sebagai mata pelajaran biasa. Jadi, anak diajarkan untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar selayaknya native speaker.

Selain itu, kurikulum standar nasional juga mengajarkan bahasa daerah sebagai mata pelajaran muatan lokal. Jadi, anak tidak hanya dituntut untuk mampu berbahasa Indonesia dan bahasa asing, tapi ia juga mampu melestarikan bahasa daerah.

Sarana prasarana

Sarana prasarana di sekolah internasional sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, meliputi ruangan kelas yang dilengkapi dengan pendingin ruangan, berbagai laboratorium, beragam koleksi perpustakaan, lapangan olahraga, kantin, dan media pembelajaran yang berbasis multimedia.

Di sekolah standar nasional pun juga sama. Standar-standar pokok seperti perpustakaan, kantin, lapangan olahraga, ruang kelas, juga merupakan fasilitas standar yang disediakan pemerintah.

Sarana prasarana sekolah standar nasional ditanggung pemerintah melalui anggaran dana pendidikan.

Meski bukan fasilitas eksklusif berupa ruangan kelas ber-AC, tetapi sarana prasarana ini telah disediakan dengan layak. Ini berakibat pada biaya sekolah anak yang cenderung lebih murah daripada biaya sekolah internasional.

Tipe ujian

Di sekolah standar nasional, setidaknya anak harus mengikuti dua jenis ujian, yakni ketika tengah semester dan di akhir semester. Sementara di sekolah internasional, anak juga mesti mengikuti ujian lainnya, yaitu ujian resmi sesuai kurikulum internasional yang diterapkan.

Selain itu, jika di sekolah standar nasional umumnya soal-soal ujian berupa pilihan ganda dan beberapa uraian, di sekolah bertaraf internasional soal ujian berupa makalah dan jawabannya berupa esai.

Penampilan

Dari segi penampilan, di sekolah nasional ada aturan tentang seragam sekolah dan larangan-larangan tertentu, misalnya larangan mewarnai rambut dan semacamnya.

Sementara di sekolah internasional, aturan tentang penampilan tergantung pada sistem yang dianut sekolah. Ada yang membebaskan siswa dalam hal berpakaian dan berpenampilan, tapi ada juga yang sampai mengatur pergaulan siswa putra dan siswa putri, misalnya di sekolah Islam internasional.

Memilih sekolah untuk anak tidak bisa sembarangan mengingat sekolah layaknya rumah kedua bagi anak. Bagaimanapun, Mom dan keluarga perlu mempertimbangkan secara matang sebelum memutuskan untuk memasukkan anak di sekolah tertentu. Mulai dari ketersediaan dana, transportasi pulang dan pergi, sampai kenyamanan lingkungan sekolah.

Ajaklah anak berkomunikasi, seperti apa lingkungan sekolah yang dikehendakinya. Selain itu, pilihlah sekolah yang sesuai dengan kemampuan kognitif anak. Bahkan, jika perlu Mom dan ayah juga mesti mencari tahu bagaimana sistem, budaya, dan karakteristik sekolah yang diincar agar memperoleh gambaran jelas sebelum mendaftarkan anak ke sana. Semoga berhasil.

Baca Juga: Yang Harus Diketahui tentang Sekolah Ramah Anak