Jangan sedih berlebihan saat mengandung. Apalagi sampai merasa stress dan depresi hingga Mom tidak bisa menahan untuk menangis. Pasalnya ada beragam reaksi janin saat ibu menangis.

Anya, adalah salah satu gambaran calon ibu yang mengalami banyak gejolak emosi saat hamil. Kepada RuangMom, ia mengaku sering merasa sedih hingga membuatnya menangis secara tiba-tiba. Sebenarnya, ia cukup memahami jika salah satu reaksi janin saat ibu menangis juga bisa merasakan kesedihan yang sama.

“Iya, saya tahu kalau saat hamil nggak boleh terlalu sedih. Jangan sering menangis karena janin bisa merasa hal yang sama. Tapi bagaimana, entah mengapa saat hamil muda seperti ini, semuanya terasa lebih berat sehingga saya sering menangis secara tiba-tiba,” paparnya.

Perubahan hormon yang dirasakan oleh ibu hamil memang bisa menyebabkan ketidakstabilan emosi. Hal ini wajar saja jika ibu hamil merasakannya. Belum lagi dengan kondisi yang membuat seorang ibu hamil merasa tertekan karena lelah dengan proses kehamilan atau karena diliputi rasa khawatir akan berbagai hal. Maka tak jarang pula ketidakstabilan emosi ini diakhiri dengan menangis.

Jika Mom tidak bisa mengendalikannya, apa apa yang terjadi pada janin ketika ibu menangis?

Faktanya, sebuah penelitian dari Association for Psychological Science menemukan bahwa janin yang berumur enam bulan bisa merasakan dampak dari emosi yang dirasakan Mom saat hamil.

Pada saat Mom menangis karena stres, nyatanya janin pun bisa ikut merasakannya. Janin akan mengalami kecemasan yang luar biasa. Bahkan, perilakunya jika bisa memperlihatkan dirinya stress, misalnya dengan mengusap wajahnya seperti orang dewasa yang sedang mengalami stres.

Mengapa hal ini terjadi?

Hal ini tidak terlepas karena pada saat Mom merasa sedih dan tertekan, tubuh akan menghasilkan hormon stres yang akan disalurkan ke janin melalui plasenta. Jika Mom tidak bisa mengendalikannya, dan sering stres, maka akan banyak hormon stres yang dihasilkan dan semakin banyak pula hormon yang akan dialirkan kepada janin.

Bisa membayangkan apa yang akan dirasakan oleh janin? Tentu saja akan merasakan kesedihan yang sama.

Fakta penting lain yang perlu diketahui, jika Mom merasa stres yang pada saat trimester kedua, perasaan ini bisa ‘menular’ ke janin. Kondisi ini tentu saja bisa berisiko dan berlanjut pada saat ia besar nanti Para pakar menyebutkan, beberapa dampak adala anak jadi gampang stres dan kurang tangguh.

Hal ini diketahui lewat penelitian yang dilakukan peneliti di University of California, San Francisco. Mereka menilai 151 Mom dan bayinya.

151 Mom tersebut memiliki penghasilan menengah ke bawah yang usia kehamilannya antara 12 hingga 24 minggu.

Peneliti memantau sejak kehamilan trimester hingga akhir. Setelah melahirkan, bayinya juga dipantau selama enam bulan. Saat itu, jantung bayi dicek untuk mengukur reaksi stres.

Para peneliti menemukan bahwa para Mom yang memiliki tingkat stres tinggi memiliki anak yang jauh lebih reaktif. Berbeda dengan bayi dari 22 ibu yang memiliki tingkat stres rendah. Stres yang dirasakan ternyata bersumber dari berbagai macam faktor. Mulai dari masalah rumah, masalah hukum, adanya konflik dengan keluarga, termasuk dengan suami.

Tak berbeda jauh dengan penelitian ini, riset lain dalam Clinical Obstetrics Gynecology juga memperlihatkan kalau stres yang berkepanjangan pada Mom yang sedang hamil juga bisa meningkatkan risiko autisme, depresi, dan gangguan kognitif anak.

Dikutip dari laman pregnancyrelated.com, ada beberapa hal yang dilakukan untuk mencegah stress saat hamil.

  1. Konsumsi makanan sehat agar tidak stres saat hamil

  2. Melakukan pola hidup sehat, misalnya dengan memastikan tercukupinya waktu istirahat dan melakukan olahraga rutin

  3. Lakukan me time agar Mom bisa lebih bahagia

  4. Memiliki support system yang bisa mendukung dan membantu Mom menjalani proses kehamilan

  5. Temukan apa saja yang menjadi pemicu stress

  6. Meditasi

  7. Bercerita dengan orang lain

  8. Gali informasi terkait dengan kehamilan, proses melahirkan ataupun terkait dengan gaya parenting. Hal ini bisa meningkatkan rasa percaya diri

  9. Rencanakan keuangan yang matang bersama suami

  10. Jika stress berkepanjangan jangan ragu untuk meminta bantuan dari ahli

3 Tanda Janin Stress

Penting Mom ketahui setidaknya ada 3 tanda yang bisa menandakan janin sedang merasa stress. Apa saja?

1. Gerakan janin yang berkurang

Kondisi ini jelas wajib diwaspadai sebab bisa menyebabkan stillbirth atau bayi lahir mati. Untuk itu, pastikan Mom memahami bagaimana menghitung gerakan janin untuk memastikan kondisinya.

2. Pendarahan

Ada kalanya pendarahan merupakan tanda janin mengalami stres. Meski tak selamanya membahayakan, tetap saja pendarahan saat hamil perlu diwaspadai.

3. Detak jantung yang menurun

Mom, salah satu tanda janin mengalami stress bisa dilihat dari penurunan detak jantung. Umumnya angka normal detak jantung janin adalah 120 sampai 160 setiap menitnya. Namun, jika ditemukan angkanya lebih tinggi atau lebih rendah, tentu bisa menimbulkan kekhawatiran.

Jika hal ini Mom alami, jangan ragu untuk segera melakukan konsultasi dengan dokter kandungan, ya.

Baca juga: Kondisi Janin yang Bisa Mom Ketahui dari USG Kehamilan Trimester 3