Setiap wanita pada umumnya memiliki posisi rahim yang menghadap ke bawah dan ke arah anus. Akan tetapi, tahukah Mom bahwa ada beberapa kasus dimana rahim mengalami ketidaknormalan . Salah satunya yaitu rahim tidak terletak pada posisi semestinya. Banyak wanita bahkan tidak menyadari bahwa mereka mengalami kondisi ini yang dikenal sebagai rahim terbalik atau retrofleksi.

Lalu, apa sebenarnya rahim retrofleksi ini, apa penyebabnya dan bagaimanakah cara perawatannya? Simak ulasan berikut ini ya, Mom.

Pengertian Rahim Retrofleksi

Rahim terbalik adalah kondisi dimana rahim menghadap ke belakang membelakangi anus. Tidak seperti rahim normal yang terletak menghadap ke depan. Pada rahim retrofleksi, bagian uterus terletak melekat pada usus. Anatomi tubuh seperti ini bisa ditemui dengan rasio satu banding empat wanita dan sebenarnya cukup normal.

Dokter di masa lalu menyebut bahwa kondisi ini dapat menyebabkan kemandulan, akan tetapi setelah dilakukan penelitian lebih lanjut, sebenarnya hal ini tidaklah benar. Rahim retrofleksi tidak akan mempengaruhi proses sperma untuk mencapai sel telur. Kondisi rahim seperti ini juga bisa terjadi ketika ada bagian sel tissue yang muncul dan terbentuk karena adanya gangguan seperti endometriosis, infeksi atau operasi tertentu yang pernah dilakukan sebelumnya.

Penyebab Rahim Retrofleksi

Penyebab utama yang bisa menyebabkan kondisi rahim retrofleksi adalah faktor genetik yang diturunkan oleh generasi sebelumnya. Akan tetapi, ada pula beberapa kondisi yang dapat menyebabkan rahim retrofleksi yaitu tumor jinak yang ada pada rahim dan penyakit Pelvic Inflammatory Disease (PID) atau radang panggul yang tidak ditangani dengan baik.

Apabila Mom pernah merasakan kondisi saat ligamen menjadi melar di kehamilan sebelumnya, hal ini juga dapat menyebabkan rahim retrofleksi.

Gejala Rahim Retrofleksi

Gejala rahim retrofleksi adalah tulang belakang serta vagina terasa nyeri setiap berhubungan intim. Selain itu, panggul akan terasa sakit setiap menstruasi. Mom yang mengalami rahim retrofeleksi biasanya juga akan merasakan infeksi saluran kemih dan sering buang air kecil karena kandung kemih akan tertekan. Mom juga akan kesulitan untuk memasang tampon dan merasakan sakit serta kram di abdomen bagian bawah.

Perawatan Rahim Retrofleksi

Sebenarnya, rahim retrofleksi termasuk kondisi normal dan dapat kembali secara alami saat kehamilan trimester pertama. Akan tetapi, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengembalikan rahim ke keadaan normal tanpa terbalik. Salah satunya yaitu dengan melakukan senam Kegel, yakni dengan mengencangkan otot panggul bagian bawah layaknya sedang menahan kencing. Gerakan ini bisa diulangi 4-5 kali dan ditahan selama 5 detik.

Latihan selanjutnya yang bisa dilakukan yakni berbaring telentang, posisi badan dan tangan lurus menempel ke lantai, kemudian panggul diangkat keatas perlahan sembari mengambil napas. Kemudian, turunkan posisi pinggul secara perlahan seraya menghela napas dan ulangi sebanyak 10 hingga 15 kali.

Pengobatan Rahim Retrofleksi

Langkah paling mudah yang bisa dilakukan agar rahim kembali normal ke tempat semula adalah dengan melakukan operasi, terutama jika keadaan rahim dapat membahayakan janin. Biasanya, operasi dilakukan dengan prosedur laparoskopi yakni operasi dengan membuat sayatan di dinding perut dan dilakukan dengan tabung laparoskopi. Akan tetapi, jika kondisi Mom sudah sangat serius dan memerlukan penanganan yang lebih, maka biasanya dokter akan melakukan prosedur histerektomi yakni pengangkatan rahim.

Itulah penjelasan tentang rahim terbalik atau retrofleksi yang banyak dialami oleh wanita. Jika Mom mengalami gejala rahim terbalik, tidak ada salahnya untuk memeriksakan diri. Jangan khawatir, kondisi ini pada umumnya tidak mempengaruhi kesuburan dan rahim akan berubah ke posisi normal saat trimester pertama kehamilan.