Pernahkah Mom atau Dad mengalami rasa kecewa, down, hingga putus asa saat berhenti bekerja? Hati-hati, bisa jadi itu pertanda bahwa Anda mengalami gejala post power syndrome. Namun, apa itu post power syndrome?

Post power syndrome adalah situasi yang biasanya dialami oleh orang yang kena PHK, pasca pensiun, maupun seorang yang popularitasnya menurun. Lantas apa saja tanda seseorang mengalami sindrom post power ini? Nah, agar Mom atau Dad dapat mengatasinya dengan tepat, simak ulasan berikut ini, ya.

Apa itu post power syndrome?

Post power syndrome adalah kondisi gangguan mental ringan yang biasa terjadi pada orang yang dulu memiliki jabatan namun sekarang telah berhenti bekerja atau dengan kata lain tidak punya jabatan di tempat kerjanya.

Orang yang mengalami sindrom ini masih dibayang-bayangi kekuasaan yang ia miliki dulu dan merasa berat untuk melepaskannya.

Sebenarnya sindrom post power bukanlah gangguan kejiwaan yang serius, namun alangkah baiknya segera diatasi agar tidak berlarut-larut hingga mengganggu kesehatan Anda.

Penyebab post power syndrome

Sebenarnya penyebab post power syndrome ini belum diketahui secara jelas dan pasti, namun kasus yang terjadi kebanyakan dipengaruhi oleh faktor lingkungan, kurangnya kegiatan, dan tidak memiliki kekuasaan seperti sebelumnya. Akibatnya, seseorang akan merasakan shock, minder, kecil, dan tidak berharga.

Orang yang dulu menjabat pasti sangat sibuk hingga memiliki sedikit waktu untuk dirinya sendiri. Setelah purna dari tugasnya, tiba-tiba ia mempunyai banyak waktu luang dan aktivitas yang sedikit.

Nah, gambaran di atas merupakan penyebab umum dari sindrom ini, Mom. Orang yang mengidap power syndrome membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan kegiatan yang tak lagi sesibuk dulu.

Gejala post power syndrome

Orang yang mengalami sindrom ini biasanya akan menunjukkan hal-hal menonjol. Berikut beberapa gejala post power syndrome yang bisa Mom amati.

  • Tidak semangat menjalani hari setelah pensiun
  • Menjadi lone wolf atau menarik diri dari pergaulan
  • Mudah tersinggung
  • Tidak mau mengalah
  • Sering menceritakan kehebatannya di masa lalu
  • Enggan mendengar pendapat orang lain
  • Mencari celah untuk mengkritik orang lain

Dampak yang ditimbulkan dari post power syndrome

Selain berpengaruh ke mental, sindrom ini juga mungkin akan memberikan beberapa dampak berikut.

  • Gangguan fisik, seperti mudah jatuh sakit karena imunnya menurun. Jika mental penderita lemah, maka imun tubuh ikut melemah.

  • Gangguan emosional, seperti mudah tersinggung. Ia akan berusaha mencari celah untuk mengkritik orang lain. Sementara itu, ia mudah tersinggung jika ada kata-kata yang kurang pas di hatinya walaupun lawan bicara tidak bermaksud buruk.

  • Gangguan perilaku, seperti menjadi lebih diam dan menarik diri dari pergaulan. Penderita mungkin merasa tidak ingin berkomunikasi dengan orang lain saat mengalami sindrom ini karena merasa minder.

Baca juga: 20 Rekomendasi Film Kartun Anak yang Mendidik dan Seru

Cara mengatasi post power syndrome

Orang yang mengalami masalah ini memang banyak mengeluarkan sifat negatif, Mom. Untuk itu, Anda bisa membantu mereka dengan beberapa cara berikut.

1. Mencari kesibukan baru

Cara mengatasi post power syndrome yang pertama adalah bantu mencari kesibukan baru. Apabila ada anggota keluarga mengalami gangguan ini, sebaiknya berikan referensi aktivitas untuknya. Anda bisa menyarankannya membuka toko online yang tidak membutuhkan energi fisik banyak.

Mom juga dapat menyarankannya untuk membuka usaha seperti toko kelontong ataupun cafe dan restoran.

2. Olahraga secara rutin

Selain baik untuk kesehatan, olahraga rupanya juga bisa dijadikan sebagai cara mengatasi post power syndrome.

Mom dapat mengajaknya berolahraga secara rutin. Olahraga diketahui dapat meningkatkan hormon endorfin yang bisa membuat penderita sindrom menjadi pribadi yang lebih positif.

3. Mendalami hobi

Mendalami hobi seperti fotografi, bersepeda ataupun mendaki gunung bisa menjadi pilihan cara mengatasi post power syndrome yang paling tepat. Dengan begitu, bisa jadi skill mereka justru akan meningkat.

4. Latihan pernafasan

Diafragma breathing diketahui dapat menenangkan hati Mom atau orang yang mengidap sindrom ini. Dengan mengatur nafas, penderita akan lebih rileks dan beban di pikiran berkurang.

Cara melakukan pernafasan ini adalah menarik nafas secara dalam lewat hidung sebanyak 4-6 kali lalu mengeluarkannya perlahan lewat mulut. Penderita bisa melakukan ini 3-4 kali dalam sehari di pagi hari.

5. Ajak untuk berbicara

Tahukah Anda bahwa mengajak penderita berbicara juga termasuk ke dalam salah satu cara mengatasi post power syndrome?

Orang yang mengidap sindrom post power memang menjadi lebih menjengkelkan dari biasanya. Namun, mengajaknya berbicara tentang apa yang dirasakan bisa membantu meringankan gejala sindrom ini lho, Mom.

Ajak ia duduk santai di teras sambil menyeduh teh atau kopi sambil membicarakan masalah yang ia hadapi sekarang. Jika ia terbuka pada Mom, maka ia bisa mulai mensyukuri apa yang dimilikinya sekarang.

6. Minta bantuan orang ketiga

Cara mengatasi post power syndrome selanjutnya adalah meminta bantuan pihak ketiga. Jika Mom mengalami kesulitan dalam menghadapi orang yang mengidap sindrom post power, gunakanlah jasa perawat, dokter, ataupun orang terdekat yang ia percaya.

7. Mendekatkan diri dengan Tuhan

Cara mengatasi post power syndrome yang boleh Anda coba selanjutnya adalah dengan mendekatkan diri kepada Tuhan.

Kita harus selalu ingat pada Tuhan kapanpun, baik saat senang maupun sedih. Nah, jika Mom atau kerabat mengalami masalah tersebut, maka langkah berikut tak boleh dilewatkan.

Hal ini bisa dimulai dari membiasakan diri berdoa di pagi hari saat baru bangun dan malam hari saat akan tidur. Jika beragama Islam, Mom juga dapat mengajaknya melakukan amalan sunnah seperti shalat dhuha ataupun tahajud.

8. Mengikuti organisasi

Mengikuti organisasi adalah cara mengatasi post power syndrome selanjutnya. Untuk menyibukkan diri, Mom atau anggota keluarga dapat mengikuti organisasi di sekitar rumah atau sesuai minat masing-masing.

Contoh organisasi yang bisa diikuti antara lain menjadi takmir masjid, komunitas hobi seperti fotografi atau melukis, dan mengikuti kelompok reuni sekolah.

Dengan berkomunikasi dengan orang lain, penderita sindrom akan menemukan makna baru dalam hidupnya dan bukan hanya memikirkan tentang pekerjaannya terdahulu.

9. Dukungan keluarga

Ketika ada kerabat yang mengalami sindrom ini, ada baiknya Mom dan keluarga tidak langsung menjauhinya, ya. Ajaklah ia berbicara tentang masalah yang dihadapi agar ia tidak merasa sendiri. Jadilah support system yang baik untuknya. Sebab dukungan keluarga adalah salah satu cara mengatasi post power syndrome paling ampuh.

10. Ajak berlibur

Penderita sindrom ini umumnya akan mengeluarkan energi negatif karena ia merasa tertekan. Nah, cara mengatasi post power syndrome satu ini yaitu dengan mengajaknya sekedar liburan santai keliling kota ataupun melakukan staycation.

Sekarang Anda sudah paham bukan tentang post power syndrome ini? Jadi, jika Anda menemukan gejalanya pada kerabat atau merasakan tanda-tandanya di diri sendiri, jangan malu untuk menyampaikannya kepada orang terdekat, ya. Semangat!

Baca juga: 20 Rekomendasi Film Kartun Anak yang Mendidik dan Seru