Karena menjadi momen bersejarah dalam hidup, resepsi pernikahan penting untuk digelar sesuai dengan keinginan. Beberapa orang ingin menggelar acara sekali seumur hidup ini berdasarkan budaya di Indonesia, salah satunya pernikahan adat Jawa.

Acara pernikahan dengan budaya Jawa merupakan salah satu adat yang cukup sakral.

Terdiri dari beberapa ritual tertentu, tata cara pernikahan adat Jawa memang memiliki makna yang dalam.

Apakah Mom dan Dad ingin melangsungkan pernikahan dengan adat Jawa?

Jika iya, ada beberapa hal yang perlu diketahui terlebih dahulu, seperti biaya hingga susunan acaranya.

Oleh karena itu, Anda bisa menyimak ulasan dari Ruangmom mengenai prosesi pernikahan dengan adat Jawa berikut ini!

Download aplikasi ruangmom

Biaya Pernikahan Adat Jawa

Sebenarnya, biaya pasti dari acara pernikahan tidak dapat diketahui secara pasti, mau apapun adat yang digunakan.

Besarnya biaya pernikahan tentu dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jumlah undangan, dekorasi, jenis hiburan, dan lain sebagainya.

Namun, biaya pernikahan adat Jawa dapat diperkirakan berada di kisaran Rp20 juta sampai dengan Rp75 juta untuk 100 orang undangan.

Nominal tersebut sudah termasuk ritual awal hingga resepsi pernikahan berlangsung.

14 Prosesi Pernikahan Adat Jawa dan Maknanya

Dikenal sebagai suatu hal yang sakral, susunan acara pernikahan adat Jawa terdiri dari beberapa rangkaian, mulai dari prosesi hajatan sampai resepsi atau acara puncak.

1. Pemasangan Tratag dan Tarub

Tratag dan tarub adalah dekorasi yang biasa digunakan dalam acara pernikahan berbudaya Jawa.

Tratag (dekorasi tenda) serta tarub (janur dari daun kelapa muda) ini dipajang pada pintu masuk lokasi hajatan.

Makna dari pemasangan dekorasi khas Jawa tersebut yaitu sebagai bentuk doa agar kedua mempelai diberikan berkah dan kemakmuran.

Baca juga: 8 Susunan Acara Pernikahan Adat Sunda dan Maknanya

2. Seserahan

Seserahan pernikahan adat Jawa adalah salah satu hal yang penting. Kegiatan ini dilakukan oleh calon mempelai laki-laki saat lamaran dengan membawa barang-barang tertentu.

Barang yang umumnya terdapat dalam isi seserahan pernikahan adat Jawa di antaranya yaitu perlengkapan ibadah, kain batik, cincin atau perhiasan lain, perlengkapan perawatan diri, makanan tradisional, dan lain-lain.

3. Siraman

Dilangsungkan sebagai bentuk persiapan sebelum akad, siraman menjadi ritual dalam adat Jawa yang memiliki makna untuk membersihkan jiwa calon pengantin.

Ritual siraman ini dilakukan setelah calon pengantin meminta doa restu kepada orang tuanya.

Lalu, siraman dilaksanakan oleh pinisepuh, yaitu orang yang dituakan dalam keluarga.

Kemudian, siraman dilanjutkan oleh kedua orang tua calon pengantin menggunakan air kendi.

4. Ngerik

Setelah ritual siraman, calon mempelai perempuan dan ibunya akan mengerik rambut halus di wajahnya.

Proses tersebut dilakukan oleh ibu sepuh lainnya di kamar calon mempelai perempuan.

Tujuan dari ngerik ini agar wajah calon pengantin terlihat lebih bersih dan bercahaya saat akad berlangsung.

5. Dodol Dawet

Dodol dawet merupakan ritual dalam hajatan sebelum upacara pernikahan berupa menjual dawet dengan ibu calon pengantin wanita sebagai penjual dan sang ayah akan memayunginya.

Para tamu serta saudara yang hadir di ritual tersebut membeli dawetnya menggunakan pecahan genting sebagai uangnya.

Prosesi dodol dawet dimaksudkan agar upacara pernikahan nantinya dikunjungi oleh banyak tamu.

6. Midodareni

Masih dalam prosesi hajatan sebelum upacara pernikahan, midodareni dilangsungkan setelah proses siraman pada malam harinya.

Calon mempelai pria akan mendatangi kediaman calon mempelai wanita untuk mempererat jalinan silaturahmi dalam ritual midodareni ini.

Namun, calon mempelai wanita tidak diperkenankan untuk menemui calon mempelai prianya, melainkan hanya berdiam di kamar dan mendengar nasihat mengenai kehidupan berumah tangga dari tamu wanita.

Baca juga: Ada Berapa Banyak Sih Adat Pernikahan di Indonesia?

7. Akad Nikah

Memasuki upacara pernikahan, akad nikah tersebut dilangsungkan secara keagamaan.

Biasanya, baju pernikahan adat Jawa dalam prosesi acara ini adalah pakaian tradisional Jawa berwarna putih.

Hal tersebut menjadi lambang kesucian yang berarti kehidupan baru kedua pengantin akan dimulai.

8. Upacara Panggih

Kemudian, prosesi pernikahan dilanjutkan dengan upacara panggih.

Kedua mempelai bertemu di ritual ini dan akan melakukan beberapa ritual, di antaranya:

  • Balangan gantal: Mempelai pria melemparkan sirih yang diikat oleh benang putih (gantal) ke dada mempelai wanita yang bermakna telah mengambil hati kekasihnya. Sedangkan, mempelai wanita melemparkan gantal ke lutut mempelai pria sebagai tanda baktinya kepada suami.
  • Nincak endog: Nincak endog dilaksanakan oleh mempelai pria dengan menginjak telur ayam mentah sebagai bentuk harapan agar mendapatkan keturunan kelak. Lalu, mempelai wanita akan membasuh kaki sang suami yang bermakna kasih sayang.
  • Bobot timbang: ayah dari pengantin wanita memangku kedua mempelai, yaitu anak dan menantu. Hal ini dimaksudkan bahwa kasih sayang sang ayah kepada anak dan menantu tidak ada perbedaan.
  • Kacar kucur: pengantin pria “menyirami” sang istri dengan uang logam, beras, serta biji-bijian, sebagai tanda akan bertanggung jawab dengan memberikan nafkah.
  • Sungkeman: seluruh prosesi pernikahan adat Jawa ini diakhiri dengan sungkeman, yaitu kedua mempelai yang berlutut di depan orang tuanya masing-masing.

Itu dia ulasan mengenai prosesi pernikahan adat Jawa yang dapat Ruangmom rangkum.

Pernikahan merupakan salah satu momen penting dalam hidup, jadi menggunakan budaya khas daerah di Indonesia seperti adat Jawa ini bisa menjadi pilihan karena akan menambah maknanya sendiri. Semoga bermanfaat!

Baca juga: Daftar Adat Pernikahan Termahal di Indonesia, Mana yang Jadi Pilihan Anda?