Sistem imun dapat melindungi tubuh dari infeksi atau cedera. Tapi bila mengalami penyakit autoimun seperti lupus, sistem imun malah bekerja sebaliknya. Mereka menyerang sel, jaringan dan organ tubuh yang sehat.

Penyakit lupus adalah penyakit autoimun kronis yang dapat menyebabkan peradangan di beberapa bagian tubuh. Lupus bisa dialami siapa saja, termasuk anak-anak.

Lupus juga lebih banyak menyerang anak perempuan daripada anak laki-laki. Hal ini kemungkinan dikaitkan dengan kondisi gen dan hormon tertentu di dalam tubuh.

Penyebab penyakit lupus pada anak

Sampai saat ini belum diketahui penyebab penyakit lupus pada anak dengan pasti. Namun secara umum dapat dibedakan karena beberapa faktor yaitu:

  • Hormonal, dugaan kandungan estrogen dalam tubuh memicu penyakit ini.

  • Genetika, orang tua dengan lupus dapat menurunkan risiko kepada anak-anaknya.

  • Lingkungan, paparan bahan kimia dan asap rokok, debu silica berpotensi memicu lupus.

  • Infeksi penyakit, dalam penelitian ada indikasi antara penyakit infeksi virus seperti cytomegalovirus, Epstein-Barr, dan hepatitis C memicu lupus.

Penyakit lupus pada anak digolongkan menjadi beberapa kategori, sesuai dengan organ yang dirusak dan pemicunya, sebagai berikut:

  • Lupus eritematosus systemic (SLE) termasuk jenis lupus yang umum terjadi menyerang bagian kulit, sendi dan organ ginjal.

  • Lupus erythematosus cutaneous (CLE) jenis penyakit lupus yang hanya menyerang kulit.

  • Lupus eritematosus neonatal (NLE) penyakit ini biasanya terjadi pada bayi-bayi yang baru lahir.

  • Lupus akibat obat (DLE) terjadi akibat penggunaan obat tertentu dalam waktu lama, namun jenis lupus ini biasanya hanya bersifat sementara.

Gejala penyakit lupus pada anak

Sebagian besar penderita lupus pada anak berada pada rentang usia 9-15 tahun atau biasanya saat memasuki usia pubertas.

Mom harus waspada ketika anak-anak menunjukkan gejala di bawah ini:

  1. Demam lama tanpa diketahui sebabnya. Lama dalam hal ini lebih dari seminggu ya Mom, atau beberapa kasus sampai berbulan-bulan dengan kondisi demam datang dan pergi.

  2. Mudah letih. Bila si kecil awalnya aktif dan bersemangat lalu mendadak enggan melakukan aktivitas kesukaannya, sebaiknya waspada.

  3. Ruam pada kulit yang berbentuk bulat-bulat dapat muncul di beberapa bagian tubuh seperti leher, persendian. Sementara ada juga yang mendapat bercak ruam seperti bentuk sayap kupu-kupu.

  4. Bengkak pada kelopak mata dan tungkai kaki, dapat juga menjadi gejala awal penyakit ini. Bisa juga disertai dengan volume urin lebih sedikit dari biasanya.

  5. Kulit sensitif pada sinar matahari. Jika kulit si kecil mengalami bercak kemerahan setelah berjemur, Mom sebaiknya jangan abaikan gejala ini.

  6. Sesak nafas dan nyeri di area dada, bisa menjadi tanda lupus menyerang organ paru-paru dan jantung.

  7. Rontok rambut secara tidak normal.

Efek penyakit lupus pada anak

Karena berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh, akibat serangan lupus dapat merusak organ-organ vital dan menyebabkan komplikasi misalnya:

  • Gagal ginjal

  • Stroke dan tekanan darah tinggi

  • Penyakit jantung

  • Masalah pada paru-paru seperti radang selaput paru dan pneumonia

  • Gangguan ingatan

  • Kanker

  • Vaskulitis atau peradangan pembuluh darah

Cara mengobati penyakit lupus pada anak

Hal yang dapat Mom lakukan untuk memulai pengobatan awal yaitu dengan berkonsultasi dengan dokter spesialis alergi dan imunologi anak.

Selain mengecek riwayat kesehatan keluarga, beberapa pemeriksaan lanjutan akan dilakukan dokter.

  • Tes darah dan urin. Biasanya untuk memeriksa fungsi hati dan ginjal yang umum diserang oleh imun tubuh. Juga untuk mengetahui jumlah sel darah putih dan merah serta mendeteksi anemia yang umum diderita pasien lupus. Juga dilakukan tes ANA untuk memeriksa antibodi tertentu yang terkandung dalam darah.

  • Pemeriksaan rontgen, untuk melihat sejauh mana kerusakan organ yang diserang oleh lupus. Misal terjadi penumpukan cairan pada paru.

  • Ekokardiografi juga mungkin dilakukan untuk melihat kelainan yang mungkin dialami oleh jantung akibat lupus.

  • Biopsi, dokter akan mengambil sampel jaringan ginjal dan atau kulit untuk kemudian diperiksa di laboratorium.

Baca juga: Pengobatan Lupus Pada Anak Secara Medis dan Alami