Perubahan tubuh ibu hamil yang paling terasa di awal kehamilan bukanlah pada bentuk perut melainkan payudaranya. Setuju tidak Mom? Payudara besar saat hamil merupakan salah satu perubahan fisik yang umum dialami oleh ibu ketika mengandung sang janin.

Namun kabarnya, ibu hamil dengan payudara yang besar disebut-sebut mampu memproduksi lebih banyak ASI dibanding mereka yang berpayudara kecil. Benarkah begitu? Yuk cek fakta lengkapnya di sini.

Mengapa payudara besar saat hamil?

Seperti yang sudah disebutkan di atas, peningkatan ukuran pada payudara ibu hamil ketika mengandung cabang bayi merupakan sesuatu yang lumrah.

Hal berikut ternyata diakibatkan oleh adanya pelepasan hormon tertentu seperti hormon estrogen, hormon progesteron, dan hormon prolaktin yang menjadi pemicu produksi ASI.

Selain itu, pertambahan berat badan juga mempengaruhi besarnya ukuran dada Anda selama kehamilan.

Apakah payudara besar saat hamil memproduksi lebih banyak ASI?

Apakah pertanyaan di atas pernah terlintas dipikiran Anda? Jika iya, maka jawabannya adalah salah, Mom.

Payudara besar saat hamil rupanya tidak berpengaruh dan berimbas kepada hasil ASI yang diproduksi oleh ibu. Pernyataan ini dijelaskan oleh salah satu dokter kandungan dan ahli kebidanan bernama Aruna Kalra.

Ia menerangkan bahwa besar kecilnya payudara bergantung pada jumlah jaringan lemak yang ada di dalamnya. Sedangkan, produksi air susu ibu merupakan tugas dari jaringan kelenjar payudara.

Jaringan kelenjar tersebut, lanjutnya, tidak akan bertambah ataupun berkurang mengikuti ukuran dada. Aruna menegaskan jika semua perempuan tetap mampu menghasilkan pasokan air susu meskipun dengan ukuran payudara yang berbeda-beda.

Jadi, Mom tak perlu khawatir lagi apabila tidak memiliki payudara besar ataupun jika tidak mengalami peningkatan ukuran secara signifikan selama masa kehamilan. Sebab ASI untuk si kecil tetap terproduksi di dalam tubuh Anda.

Apakah ASI bisa seret pada payudara yang besar?

Peristiwa ASI seret dapat dialami oleh siapa saja, baik ibu dengan payudara yang besar maupun kecil. Banyak faktor yang mempengaruhinya, antara lain masalah hormonal dan penggunaan KB.

Masalah hormonal biasanya diakibatkan karena adanya penyakit-penyakit tertentu seperti PCOS (Polycystic Ovarian Syndrome), diabetes, hipertensi, dan sejenisnya. Gangguan kesehatan tersebut akan berdampak pada jumlah ASI yang dihasilkan.

Pada situasi serupa, biasanya dokter akan memberikan obat atau suplemen khusus sebagai pembantu produksi air susu.

Penggunaan KB ternyata juga berefek pada hormon ibu yang menghambat kelancaran ASI. Oleh sebab itu, ada baiknya apabila Mom mengundur program KB hingga si kecil berumur 2 tahun atau ketika ia sudah tidak lagi membutuhkan asupan air susu ibu.

Tidak berhenti disitu, hambatan dalam menyusui ternyata dapat berasal dari bentuk puting lho, Mom. Beberapa ibu mungkin memiliki puting datar, pendek, dan terbalik.

Menurut Aruna Kalra, seorang dokter kandungan, puting sejenis itu bisa diakali melalui cara manual atapun pompa penarik puting.

Baca juga: Payudara Sakit Seminggu Sebelum Haid Apakah Tanda Hamil?

Tahapan perubahan payudara ibu hamil

Nah, untuk menambah wawasan seputar payudara besar saat hamil, berikut telah ruangmom uraikan tahapan-tahapan perubahan pada bagian dada yang akan Mom alami sejak minggu pertama kehamilan hingga minggu terakhir kehamilan.

Tahapan perubahan bentuk hingga ukuran payudara ibu hamil tersebut dimulai saat kandungan memasuki fase trimester pertama dan berlanjut sampai trimester ketiga. Penasaran bagaimana perubahannya? Yuk baca selengkapnya di bawah ini.

  • Trimester pertama (Minggu ke-1 hingga minggu ke-12)

Di trimester pertama, payudara akan terasa lebih sensitif seperti geli, nyeri, dan sakit ketika disentuh. Kondisi berikut mirip rasanya dengan sakit payudara sebelum menstruasi.

Pada masa ini juga dada akan mulai membesar satu atau dua cup diikuti munculnya garis-garis stretch mark.

  • Trimester kedua (Minggu ke-13 hingga minggu ke-26)

Sesaat memasuki trimester kedua, perubahan payudara akan terlihat lebih jelas. Dimana pembuluh darah payudara mulai tampak dan puting beserta area sekitarnya menjadi lebih gelap dan melebar.

Di antara minggu ke-14 dan ke-26, akan ada masa ketika cairan kuning keluar dari puting Anda. Namun, jangan khawatir ya, Mom. Sebab itu tandanya tubuh telah siap memberi ASI kepada si kecil sesaat ia lahir.

  • Trimester ketiga (Minggu ke-27 hingga hari kelahiran)

Selama trimester ketiga hingga mendekati HPL (hari perkiraan lahir), Mom akan merasa payudara besar dan bertambah berat diikuti ukuran puting yang membesar. Tak jarang air susu akan keluar sendirinya sebagai bentuk kesiapan tubuh dalam menyusui.

##Kesimpulan

Bagaiamana, Mom? Sudah terjawab bukan rasa penasaran Anda? Payudara besar saat hamil tidak lah berpengaruh pada jumlah produksi air susu ibu (ASI). Sebab, payudara yang besar tersebut dipicu oleh peningkatan hormon tertentu dan juga penambahan lemak dalam tubuh.

Apabila air susu keluar tidak lancar, maka penyebabnya bukan lah dari ukuran, melainkan faktor-faktor lain seperti gangguan hormon hingga bentuk puting. Jadi, buang jauh-jauh rasa khawatir apabila dada Anda tidak mengalami perubahan ukuran di masa kehamilan.

Baca juga: Perawatan Payudara Selama Masa Kehamilan