Pernahkah Mom ‘kebobolan’ melahirkan padahal sedang tidak merencanakan program hamil? Sehingga Mom dan Dad belum memiliki persiapan yang matang untuk kehadiran calon buah hati. Dalam kasus ini, sepertinya Mom membutuhkan alat tes kesuburan agar bisa mengetahui kapan waktu yang tepat untuk melakukan hubungan seksual dengan suami, yaitu ovutest.

Mungkin menghitung siklus menstruasi sudah pernah Anda lakukan, namun memang cara ini terkadang tidak selalu akurat. Selain menggunakan kalkulator perhitungan masa subur ruangmom, Anda juga dapat menggunakan ovutest strip dan ovutest scope.

Apa itu ovutest strip dan ovutest scope serta bagaimana cara menggunakannya? Simak artikel berikut agar Mom tidak ketinggalan info, ya!

Masa subur

Masa subur wanita terjadi saat masa ovulasi, yaitu kondisi di mana sel telur atau ovum dilepaskan dari ovarium ke saluran tuba falopi dan siap dibuahi sperma. Masa subur ini sendiri umumnya berkisar antara 1- hingga 14 hari sebelum masa haid berikutnya tiba.

Akan tetapi, hal tersebut hanya berlaku bagi wanita yang siklus haidnya teratur. Jadi, bagi Mom yang menstruasinya kurang teratur mungkin akan sedikit mengalami kesulitan dalam menentukan masa ovulasi. Oleh karena itu, di sinilah pentingnya menggunakan alat tes kesuburan.

Ovutest (Ovulation Test Pack)

Mungkin jika mendengar kata ovutest, sekilas mirip dengan test pack atau tespek. Ovutest atau kepanjangan dari Ovulation Test Pack adalah salah satu alat tes kesuburan yang memanfaatkan urine.

Selain praktis, alat ini juga mudah digunakan dan terbilang efektif untuk mendeteksi masa subur. Ovutest sendiri dibagi menjadi dua jenis, yaitu ovutest strip dan ovutest scope.

1. Ovutest strip

Sesuai namanya, ovutest strip berbentuk garis atau strip yang bekerja dengan mengukur kadar LH atau luteinizing hormone dalam urine. Jika hormon LH mengalami peningkatan, artinya masa ovulasi Anda akan segera tiba, dan inilah waktu terbaik untuk berhubungan seksual jika Mom merencanakan program hamil.

Lalu, bagaimana cara menggunakan ovutest strip yang benar? Perlu diingat bahwa setiap merek atau jenis ovutest strip mempunyai indikator yang berbeda-beda, jadi Mom dapat menyesuaikan dengan alat yang Anda pilih. Namun, sebagai pengetahuan beberapa instruksi berikut dapat Mom jadikan acuan.

  • Pastikan Anda menggunakan urin di antara jam 10 pagi hingga 8 malam
  • Kurangi asupan minum air putih sekitar 2 jam sebelum tes
  • Letakkan sampel urin pada wadah yang bersih
  • Tidak disarankan menggunakan urin saat pagi hari karena kadar hormon LH terlalu rendah
  • Pegang ovutest strip yang berwarna biru
  • Celupkan alat tes ke dalam urin hingga batas garis max
  • Tunggu hingga 5 detik, lalu angkat
  • Letakkan ovutest strip pada bidang yang datar dan kering
  • Tunggu hingga beberapa saat dan amati perubahan warna yang terjadi
  • Disarankan untuk segera membaca hasil tes maksimal 5-10 menit setelah perubahan muncul

Setelah muncul perubahan warna, Mom dapat mengamatinya dengan cermat. Jika garis bagian bawah ovutest strip berwarna lebih gelap, berarti hasil menunjukkan bahwa Anda positif. Ini artinya ovulasi akan terjadi dalam waktu 1-2 hari ke depan.

Sebaliknya, jika garis bagian bawah berwarna lebih terang atau buram, berarti Anda negatif. Yang artinya ovulasi tidak akan terjadi atau Anda sedang tidak pada masa subur. Jika tidak terlihat garis warna sama sekali, berarti tes invalid, sehingga Mom harus mengulanginya.

Perlu diketahui bahwa meskipun akurasi alat mencapai 99 persen, namun Mom disarankan untuk menggunakan alat ini tidak hanya sekali dalam sehari saja, melainkan selama 6 hari berturut-turut untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.

Mudah bukan, Mom? Apalagi harganya yang terjangkau, yaitu kisaran Rp 20.000 - Rp 40.000. Anda juga dapat mendapatkannya di apotek-apotek terdekat.

Baca juga: Cek Kehamilan Setelah Berhubungan? Ini Waktu Idealnya

2. Ovutest scope

Jika ovutest strip memanfaatkan urine dalam pengujiaannya, ovutest scope ini menggunakan air liur untuk mendeteksi kesuburan wanita. Cara kerja ovutest scope mirip dengan mikroskop mini sekaligus dilengkapi lensa perbesaran 54x sehingga membantu Anda melihat lebih jelas.

Cara menggunakan ovutest scope adalah sebagai berikut.

  • Air liur yang ideal digunakan adalah antara jam 8 hingga 11 pagi
  • Beri jarak 2 jam sebelum makan dan minum sebelum melakukan tes
  • Pastikan baterai ovutest telah terpasang
  • Oleskan air liur secara merata pada permukaan lensa ovutest scope
  • Tunggu sekitar 7 sampai 10 menit agar mengering
  • Pasang kembali lensa seperti semula
  • Tunggu hasil selama kurang lebih 30 sampai 60 menit
  • Lihat hasil gambar dengan menyalakan lampu di mikroskop
  • Putar perbesaran lensa ovutest hingga mendapatkan gambar yang jelas
  • Amati gambar yang muncul dengan indikator yang ada

Jika Mom mengamati gambar pada ovutest scope dan hasilnya titik dan garis saja, berarti Anda sedang tidak dalam masa subur. Apabila terlihat titik, garis, dan sedikit kristal atau tulang daun berarti masa transisi, yaitu masa peralihan dari tidak subur ke masa subur.

Sedangkan, jika gambar terlihat jelas seperti tulang daun pakis, hal tersebut menandakan bahwa Anda sedang masa subur. Bagi Mom yang ingin hamil, lakukan hubungan intim dalam waktu 1 hingga 2 hari ke depan, ya.

Perlu diketahui, jika hasil gambar sulit terbaca, Mom dapat mencobanya kembali pada siang, sore, maupun malam hari dengan tetap memperhatikan instruksi di atas.

Alat ovutest scope ini memiliki tingkat keakuratan 98% dan bisa Anda dapatkan di e-commerce maupun apotek dengan harga kisaran Rp 273.000/ pcs. Tertarik mencobanya, Mom?

Itulah beberapa hal yang harus Mom perhatikan dalam cara menggunakan ovutest yang baik dan benar. Sebenarnya, masih banyak alat tes kesuburan lain yang bisa Mom coba, baik manual maupun digital.

Pastikan untuk mengikuti setiap petunjuk yang ada pada masing-masing alat agar hasilnya juga akurat. Jadi, mulai sekarang tak perlu takut ‘kebobolan’ lagi ya, Mom!

Baca juga: Tanda-Tanda Hamil 1 Hari, Bisakah Dideteksi Langsung?