Masyarakat Indonesia terutama mereka yang merupakan generasi terdahulu biasanya sangat mempercayai mitos dalam berbagai aspek kehidupan. Sebut saja mitos membuka payung didalam ruangan karena akan cepat mati, mitos tidak boleh duduk di depan pintu karena akan jauh jodohnya dan banyak lagi mitos lain yang belum tentu benar terjadi.

Tidak terkecuali dengan mitos tentang ibu hamil. Banyak sekali mitos tentang kehamilan hingga persalinan di masyarakat yang bahkan masih dipegang teguh dan dipercaya oleh banyak orang hingga saat ini, seperti mitos ibu hamil tidak boleh memotong rambut . Lalu, apakah mitos-mitos tersebut dan benarkah mitos itu bisa berpengaruh secara langsung pada kehamilan Mom? Simak ulasannya berikut ini.

1. Mengangkat Benda Berat

Bagi ibu hamil, mengangkat beban berat sebenarnya sah-sah saja dan tidak akan serta merta menyebabkan keguguran. Akan tetapi, beban tersebut tidak boleh lebih dari 9 kilogram. Selain itu, bukan beban yang menyebabkan keguguran akan tetapi cara mengangkat dan posisi badan saat mengangkat beban. Pastikan untuk menekuk lutut terlebih dahulu dan memposisikan badan dengan membungkuk dan punggung harus tetap lurus.

Jangan mengangkat barang yang sekiranya membuat ibu hamil menekan atau mengencangkan perut. Selain itu, ibu hamil tidak boleh mengangkat beban terlalu berat karena ditakutkan beban ini dapat membuat ibu jatuh. Saat ibu hamil jatuh, maka hal ini akan membahayakan janin. Plasenta bayi bisa saja terlepas dari rahim dan bisa menyebabkan bayi lahir premature.

2. Berhubungan Intim Saat Hamil

Banyak orang tua selalu menyarankan untuk tidak melakukan hubungan intim dahulu selama ibu sedang hamil hingga bayi lahir. Faktanya, sebenarnya mitos ini tidak benar. Hubungan intim aman dan tidak akan membahayakan bayi dalam kandungan meskipun hubungan intim dilakukan pada trimester I. Hal ini karena janin bayi tetap terlindung oleh selaput ketuban di dalam rahim, serta posisinya jauh dari mulut rahim. Selain itu, ibu hamil memiliki otot rahim yang kuat dan pasitinya tidak akan mudah rapuh hanya karena hubungan intim.

Mom hanya perlu menyesuaikan posisi yang tepat untuk berhubungan intim saat hamil. Pastikan posisi tubuh nyaman dan tidak menganggu perut Mom. Akan tetapi, Mom harus tetap berhati-hati jika pernah mengalami pendarahan, infeksi pada rahim, gangguan serviks, ketuban bocor, atau memiliki riwayat keguguran sebelumnya.

3. Konsumsi Makanan Pedas

Mungkin hal ini terdengar konyol, tetapi banyak orang tua percaya bahwa mengkonsumsi makanan pedas dapat menyebabkan keguguran dan kontraksi berlebihan. Faktanya, tidak ada hubungan apapun antara memakan makanan pedas dengan kontraksi ataupun keguguran. Akan tetapi, Mom perlu berhati-hati dan tidak memakan makanan pedas secara berlebihan karena dapat menyebabkan diare, nyeri perut dan gangguan pencernaan.

4. Melakukan Olahraga

Orang yang hamil biasanya dilarang untuk melakukan olahraga oleh orang-orang tua karena ditakutkan ada apa-apa terhadap janin. Faktanya, olahraga dapat memperlancar proses persalinan jika dilakukan dengan teratur. Jenis olahraga yang dianjurkan untuk dilakukan oleh ibu hamil yaitu jalan kaki, yoga, senam hamil dan renang.

5. Mengonsumsi Nanas

Salah satu mitos konyol lainnya tentang penyebab keguguran adalah mengonsumsi nanas. Bahkan, orang yang ingin menggugurkan kandungannya banyak mengonsumsi nanas karena dipercaya dapat meluruhkan janin.

Nanas memang mengandung senyawa bromelin, yakni senyawa yang dipercaya memiliki fungsi untuk melunakkan daging sehingga dapat meluruhkan janin dari rahim. Selama dikonsumsi dalam ambang batas normal dan sewajarnya, senyawa ini tidak akan menyebabkan keguguran pada ibu hamil.

Itulah beberapa mitos yang dipercaya oleh banyak orang Indonesia tentang penyebab keguguran. Jangan langsung mempercayai segala mitos maupun larangan tentang keguguran tanpa mencari tahu kebenarannya ya, Mom. Semoga membantu!