Tahukah Mom kalau olahraga untuk ibu hamil sangat penting dilakukan? Ternyata, berolahraga saat hamil bisa membawa dampak positif saat proses persalinan. Mom tetap harus memprioritaskan kenyamanan dan jenis olahraga yang dilakukan, jangan disamakan dengan jenis olahraga yang dilakukan orang pada umumnya. Olahraga untuk ibu hamil juga bisa dipisahkan ke dalam kategori berdasarkan periode kehamilannya. Tentu olahraga untuk ibu hamil muda berbeda dengan olahraga yang disarankan untuk ibu hamil di trimester ketiga yang tinggal sebentar lagi menunggu proses persalinan. Untuk lebih jelasnya mengenai pentingnya olahraga untuk bumil dan menampik mitos buruk mengenai olahraga saat hamil, Ruangmom menyajikan ulasannya dengan lengkap di sini.

Mitos ibu hamil tidak boleh olahraga

Laura Riley, MD, seorang pakar mengenai kehamilan berisiko tinggi mengatakan, “Anda perlu aktif secara fisik selama masa kehamilan. Olahraga memiliki manfaat yang berkaitan dengan hasil kehamilan yang lebih baik, bahkan proses persalinan yang cepat.”

“Ini adalah situasi yang menguntungkan baik bagi ibu maupun bayi,” tambah wanita yang menjadi Juru Bicara American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) ini.

Riley juga menambahkan, banyak sekali rumor atau bahkan mitos yang berkembang di masyarakat mengenai kehamilan. Hal ini seringkali membuat para Mom kebingungan, apa yang semestinya dilakukan selama hamil dan mana yang tidak.

Meski demikian, terkait dengan olahraga selama hamil ini, tentunya Mom harus berkonsultasi dengan dokter. Bila Anda menjalani kehamilan berisiko yang membuat aktifitas fisik harus dibatasi, maka sebaiknya hindari olahraga berlebihan yang bisa berbahaya bagi janin.

Berikut ini adalah mitos tentang olahraga saat hamil dan faktanya:

1. Mitos ibu hamil muda olahraga berbahaya bagi kinerja perut selama kehamilan

Mitos ini dibantah oleh para pakar kandungan dan olahraga. Sejatinya, olahraga saat hamil memiliki banyak manfaat.

“Perut, dan seluruh inti tubuh Anda termasuk dasar panggul harus dikuatkan selama hamil. Hal ini tidak hanya akan membantu Mom menjalani masa kehamilan, tapi akan bermanfaat saat proses persalinan, juga masa pemulihan pasca melahirkan,” tutur Sue Fleming, seorang instruktur kebugaran bersertifikat.

Fleming juga mengatakan, olahraga untuk ibu hamil akan membantu masalah postur yang sering dialami ibu hamil, juga akan bermanfaat bagi bayi saat ia lahir nanti.

Namun perlu diingat, bila telah memasuki trimester kedua, Bumil dianjurkan untuk menghindari olahraga yang membuat punggung dan bagian belakang pinggul mendapat tekanan.

2. Mitos ibu hamil yang olahraga akan membuat nutrisi bagi janinnya berkurang sehingga tidak bisa tumbuh dengan baik

Riley mengatakan, anggapan bahwa terlalu banyak berolahraga selama hamil membuat janin kekurangan nutrisi hanyalah mitos semata. Faktanya, janin akan selalu mendapat nutrisi yang ia butuhkan selama Mom menjaga asupan makanannya agar tetap sehat dan seimbang.

“Cara untuk menghindari masalah kesehatan selama hamil ialah dengan menjaga kadar gula darah tetap seimbang. Juga mengonsumsi makanan dalam porsi kecil dan sering,” papar Riley.

“Bayi yang lahir dari ibu rajin berolahraga selama hamil memang cenderung kecil, namun ukuran organ dan lingkar kepalanya normal. Jadi tak perlu takut melakukan olahraga selama kehamilan,” tambahnya.

3. Mitos olahraga untuk ibu hamil, bila keluar flek atau sakit di perut maka harus berhenti olahraga

Flek, pusing, mual dan rasa sakit yang ibu hamil rasakan saat melakukan olahraga bukan berarti Anda harus berhenti olahraga sama sekali.

“Bila hal-hal itu terjadi, artinya Anda harus pergi ke dokter. Katakan dengan jelas apa yang Mom rasakan, berapa lama hal tersebut berlangsung, dan tanyakan apakah Anda bisa terus berolahraga atau tidak,” tutur Riley.

4. Mitos bahwa olahraga saat hamil bisa membuat ibu kelelahan berlebihan

Meski ibu hamil disarankan untuk perbanyak istirahat, namun sebenarnya terlalu banyak istirahat saat hamil juga tidak baik. Karena akan membuat Mom merasa tidak berenergi dan selalu letih.

Olahraga untuk bumil dengan porsi ringan bisa meningkatkan energi lho. Akan tetapi, bila Mom merasa sangat lelah dan mengantuk setelah olahraga, itu tandanya Anda sudah berlebihan saat berolahraga.

5. Ibu hamil tidak boleh angkat barang berat

Mengangkat benda yang sangat berat saat hamil bisa membuat tekanan darah Anda naik selama sesaat. Akan tetapi, bukan berarti Anda tidak bisa melakukan olahraga angkat beban.

Mengangkat barbel dengan berat sedang termasuk aman bagi ibu hamil, dan bisa membantu menjaga massa otot.

Tanda bahaya yang perlu diwaspadai bagi ibu hamil saat berolahraga:

American College of Obstetricians and Gynecologists memberikan daftar hal-hal berbahaya yang membuat ibu hamil harus berhenti olahraga dan segera menghubungi dokter, yakni sebagai berikut:

  • Perdarahan dari vagina

  • Keluar cairan dari vagina

  • Gerakan janin berkurang

  • Kontraksi rahim

  • Otot dan persendian terasa lemas

  • Sakit kepala

  • Nyeri di bagian dada

  • Napas tersengal

  • Pusing atau merasa ingin pingsan.

Nah, sekarang sudah tahu ya Mom, bahwa olahraga saat hamil muda berbahaya itu hanya mitos belaka. Justru melakukan olahraga saat hamil akan sangat bermanfaat bagi ibu hamil dan janin, selama kehamilannya tidak berisiko.

Bila ingin berolahraga saat hamil, jangan lupa untuk melakukan pemanasan, minum air yang banyak, dan pilih jenis olahraga yang tidak terlalu berat serta menguras tenaga.

Semoga informasi ini bermanfaat ya, Mom.