Pada enam bulan pertama sejak kelahiran si kecil, Mom dianjurkan untuk memberikannya ASI eksklusif sebagai ibu menyusui. Banyak manfaat yang bisa didapatkan si kecil dari ASI eksklusif ini lho Mom. Mulai dari meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi, memperkuat hubungan Mom dan anak, tulang bayi jadi lebih kuat, hingga mengurangi risiko terjadinya sindrom kematian bayi mendadak. Dalam praktiknya, ada cukup banyak mitos ibu menyusui yang mungkin pernah Mom dengar. Jangan langsung percaya begitu saja ya, Mom.

Mom perlu mengetahui fakta tentang ASI dan mitos ASI yang selama ini sering disalah artikan oleh ibu menyusui. Ini dia beberapa di antaranya!

Mitos tentang ASI: Stok ASI bisa menurun karena sering menyusui

Mitos ibu menyusui satu ini sama sekali tidak benar, Mom. Faktanya, produksi ASI menyesuaikan jadwal dan kebutuhan si kecil, kok. Bahkan pada saat bayi mengalami tahap growth spurt, yaitu ketika bayi akan membutuhkan konsumsi ASI lebih banyak daripada biasanya.

Umumnya, growth spurt ini terjadi ketika bayi berusia 7-10 hari, 2-3 minggu, 4-6 minggu, lalu berlanjut ketika ia memasuki usia 4, 6, dan 9 bulan. Tenang saja Mom, kondisi growth spurt biasanya hanya terjadi sekitar 3-7 hari. Setelah itu, nafsu makan si kecil akan kembali normal.

Mitos tentang ASI: Mom harus menggunakan 2 payudara saat menyusui si kecil

Ada anggapan bahwa ketika si kecil sedang menyusui, Mom harus memberikan ASI dari dua payudara dalam satu sesi menyusui tersebut. Mitos ini tidak sepenuhnya benar, tapi juga tidak sepenuhnya salah. Bagi Mom yang baru melahirkan dan masih menyusui pada minggu-minggu awal, memang dianjurkan untuk menggunakan dua payudara secara bergantian. Tujuannya agar pasokan ASI kedua payudara tetap seimbang.

Sebagai tips, kalau kemarin Mom menyusui dengan payudara kanan dulu baru kiri, pada sesi menyusui berikutnya cobalah mulai dari kiri dulu baru kanan. Lakukan terus secara bergantian demi menjaga pasokan ASI tetap seimbang.

Namun, melewati beberapa minggu persalinan, akan lebih baik jika Mom menyusui dengan menghabiskan payudara pertama dulu meskipun mungkin setelahnya si kecil tidak lanjut menyusui dari payudara kedua. Tujuannya agar si kecil bisa mendapatkan cukup foremilk dan hindmilk demi memenuhi kebutuhan kalorinya. Jangan keliru dan menganggap mitos di atas sebagai fakta ASI ya Mom!

Mitos tentang ASI: Produksi ASI sedikit pasti karena Mom merasa stres

Si kecil memang seharusnya mendapatkan asupan ASI setidaknya hingga ia berusia enam bulan. Setiap ibu baik itu ibu menyusui atau pun bukan, pasti ingin agar anaknya bisa mendapatkan ASI eksklusif. Namun pada beberapa kasus, ada juga beberapa ibu yang payudaranya susah memproduksi ASI. Ada mitos ibu menyusui yang mengatakan bahwa hal ini disebabkan oleh perasaan stres.

Hal ini belum tentu, Mom, karena rendahnya produksi ASI juga bisa disebabkan oleh jadwal menyusui yang kurang teratur hingga konsumsi makanan dan minuman yang kurang diperhatikan. Mom bisa berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penjelasan lebih jauh terkait kondisi ini.

Mitos tentang ASI: Mom sebagai ibu menyusui harus selalu minum susu untuk menghasilkan ASI

Demi bisa memberikan produksi ASI yang cukup untuk bayi, beberapa wanita sengaja minum susu sebanyak mungkin agar stok ASI selalu terjaga. Mom memang bisa mendapatkan kandungan kalsium dari susu, yang tentu saja merupakan kandungan baik untuk tumbuh kembang si kecil.

Namun, susu bukan satu-satunya sumber makanan dan minuman yang bisa membantu Mom memproduksi ASI. Mom juga perlu mengimbanginya dengan makanan lain. Kalsium, terutama, bisa Mom dapatkan melalui konsumsi biji-bijian, sayuran, kacang-kacangan, hingga ikan teri. Jaga pola makan dan pahami apa makanan pantangan ibu menyusui ya Mom!

Sebagai seorang ibu, wajar jika Mom ingin memberikan produksi ASI terbaik untuk si kecil. Namun, jangan sampai Mom mempercayai begitu saja berbagai mitos ibu menyusui yang banyak beredar, ya.

Semoga ulasan di atas bisa membantu Mom untuk mengetahui fakta di balik berbagai mitos ibu menyusui. Semangat terus memberikan ASI eksklusif untuk si kecil ya, Mom!