Microlax adalah salah satu jenis obat yang banyak digunakan untuk mengatasi sembelit dan susah BAB. Namun penggunaannya seringkali hanya berfokus pada orang dewasa. Lantas, bagaimana jika si kecil mengalaminya? Bolehkah memberikan microlax untuk bayi?

Nah, artikel kali ini akan mengulas mengenai penggunaan microlax untuk bayi, mulai dari dosis, cara menggunakan, sekaligus upaya mengatasi sembelit si kecil. Yuk simak, Mom!

Download aplikasi ruangmom

Amankah Microlax untuk Bayi 6 Bulan?

Ketika bayi susah buang air besar, reaksi para Mom pasti akan panik dan mencoba mencari-cari obat apa yang cocok sebagai pertolongan pertama. Tak jarang, banyak yang kemudian mempertanyakan amankah menggunakan microlax untuk si kecil, mengingat bahwa obat ini merupakan solusi ampuh ketika sembelit.

Menurut keterangan medis, penggunaan microlax untuk bayi tidak disarankan apabila tidak disertai anjuran dokter. Terlebih jika si kecil masih dalam periode ASI eksklusif, Mom. Obat ini baru boleh digunakan ketika mereka telah berusia 1 tahun ke atas, itu pun tetap harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu.

Dosis Microlax untuk Bayi

Microlax merupakan obat pencahar terdiri dari sodium lauryl sulfoacetate, sodium citrate dihydrate, dan sorbitol yang fungsinya melunakkan feses. Adapun dosis microlax untuk bayi 1 tahun adalah sebanyak ½ tube dengan cara dimasukkan ke dalam anus menggunakan aplikator.

Cara Penggunaan Microlax untuk Bayi

Sebagaimana telah disinggung di atas, dosis microlax untuk bayi adalah sebanyak ½ tube saja. Adapun cara penggunaannya adalah sebagai berikut, Mom.

  1. Cuci tangan dan bersihkan area anus bayi hingga bersih.
  2. Takar jumlah obat di dalam tube sesuai dosis. Jangan sampai terlalu banyak karena bisa memicu gangguan pencernaan.
  3. Tekan kemasan sampai obat dapat dikeluarkan sesuai dosis.
  4. Ratakan menggunakan pipa aplikator yang tersedia.
  5. Tekan badan kemasan lalu setelah obat keluar sesuai dosis, tarik keluar dari anus bayi.

Efek Samping Microlax untuk Bayi

Meskipun boleh digunakan ketika si kecil berusia 1 tahun atau atas petunjuk dokter, penggunaan microlax pada bayi memiliki beberapa efek samping Mom, yakni sebagai berikut.

1. Diare dan Dehidrasi

Karena sifatnya sebagai pelunak feses dan memudahkannya keluar, penggunaan microlax pada bayi dengan dosis berlebihan dapat menimbulkan diare. Jika hal ini dibiarkan terus menerus, lama kelamaan si kecil akan mengalami dehidrasi karena terlalu banyak serat dan cairan yang dikeluarkan.

2. Sensasi Terbakar di Bagian Anus

Pada beberapa kasus, terutama jika kulit bayi sensitif, penggunaan microlax juga bisa menimbulkan sensasi terbakar dan panas hingga kemerahan di sekitar anus.

3. Reaksi Alergi

Penggunaan microlax bisa menimbulkan alergi yang ditandai dengan pembengkakan tenggorokan, lidah, bibir, atau wajah. Selain itu, gejala ini juga dapat dikenali melalui adanya gatal-gatal, ruam, dan sesak napas.

Baca juga: Tujuh Jenis Makanan Penyebab Sembelit Pada Bayi

Harga Microlax untuk Bayi

Harga microlax untuk bayi cukup bervariasi, mulai dari Rp21 ribu hingga Rp60 ribu tergantung jumlah pembelian. Mom dapat membelinya di apotek terdekat.

Penyebab Bayi Sembelit

Berikut beberapa beberapa penyebab bayi sembelit yang perlu Mom ketahui.

1. Penyerapan ASI Secara Sempurna

Pada bayi yang masih mendapatkan ASI eksklusif, susah BAB biasanya terjadi karena mereka mampu menyerap kandungan air susu dengan sempurna. Jadi, tidak ada sisa yang perlu dikeluarkan.

2. Beradaptasi dengan Makanan Baru

Ketika Mom mulai memberikan MPASI pada si kecil, umumnya mereka akan mengalami sembelit dan susah BAB sebagai bentuk adaptasi terhadap makanan padat. Hal ini juga bisa terjadi karena makanan tersebut tidak mengandung cukup air dan serat.

3. Konsumsi Susu Formula Berlebihan

Kandungan susu formula lebih sulit dicerna daripada ASI, Mom. Oleh karena itu, apabila konsumsinya dilakukan secara berlebihan, penyerapan dalam usus akan terhambat sehingga memicu sembelit.

4. Kurang Air Putih

Penyebab sembelit lainnya ialah karena bayi kurang asupan air putih. Padahal, air putih penting bagi si kecil agar pencernaannya lancar. Namun ingat, pemberiannya hanya boleh dilakukan jika mereka telah berusia di atas 6 bulan ya, Mom.

5. Perubahan Tekstur Makanan

Perubahan tekstur makanan dari encer ke padat secara mendadak dapat mengganggu pencernaan bayi sehingga mereka mengalami sembelit.

Cara Mengatasi Sembelit pada Bayi

Tak perlu terburu-buru memberikan microlax untuk bayi Anda ya, Mom. Ketika si kecil sembelit, Mom dapat melakukan beberapa penanganan terlebih dulu dengan cara sebagai berikut.

  • Beri pijatan lembut di bawah pusar sekitar 3 sampai 5 menit untuk merangsang keluarnya feses.
  • Atur menu makanan dengan kandungan cukup cairan, cukup lemak, dan sedikit serat.
  • Tekuk paha si kecil ke arah perut, kemudian posisikan seperti sedang mengayuh sepeda sehingga feses dapat terdorong keluar.

Nah, itu tadi penjelasan Ruangmom mengenai penggunaan microlax untuk bayi beserta dosis, harga, dan efek sampingnya. Mom juga bisa menemukan artikel lainnya terkait kesehatan anak cukup dengan mengunjungi website Ruangmom. Semoga bermanfaat!

Sumber: Hello Sehat, Alodokter

Baca juga: Ini 17 Cara Mengatasi Perut Kembung pada Bayi, Coba Mom!