Masa pubertas adalah masa pertumbuhan yang dialami oleh semua anak laki-laki dan perempuan. Masa pubertas bisa terjadi dalam waktu cepat atau lambat. Jadi, penting bagi Mom untuk mengenali ciri-ciri pubertas pada anak laki-laki maupun perempuan.

Salah satu tanda anak mengalami masa pubertas yaitu dengan adanya perubahan pada tubuh mereka.

Rata-rata masa pubertas terjadi pada anak yang berusia 9 - 14 tahun, sehingga Mom tidak perlu khawatir jika anak mengalami pubertas lebih lambat atau cepat dibanding dengan teman sebayanya.

Lalu, apa pengertian pubertas itu?

Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi reproduksinya menuju dewasa.

Pada umumnya, ciri-ciri pubertas pada anak laki-laki dan perempuan berbeda. Selain itu, banyak faktor yang mempengaruhi mulainya masa pubertas seperti faktor sosial, psikologis, nutrisi, fisis, penyakit kronis hingga etnis.

Download aplikasi ruangmom

Masa Pubertas Perempuan

Pada umumnya, anak perempuan lebih cepat memasuki masa pubertas dibanding dengan anak laki-laki, yang rata-rata dimulai pada usia 11 tahun.

Terjadinya pubertas pada masing-masing anak sebagian besar ditentukan oleh faktor keturunan dan ras. Sementara sisanya yakni ditentukan oleh faktor lingkungan anak itu sendiri, seperti iklim, asupan nutrisi, stress, kondisi gangguan kesehatan kronis tertentu saat bayi dan anak-anak.

Saat memasuki masa pubertas, akan terjadi peningkatan produksi hormon pertumbuhan, hormon reproduksi, dan hormon androgen yang disebabkan oleh perubahan sinyal di dalam kelenjar hypothalamus di dalam otak.

Hormon-hormon seperti hormon pertumbuhan, progesteron, testosteron, dan estrogen ini yang nantinya akan mempengaruhi perubahan pesat pada jasmani, reproduksi, dan emosi anak di usia pubertas.

Ciri-Ciri Pubertas pada Perempuan

Perubahan fisik pada anak perempuan biasanya muncul 2 tahun sebelum menstruasi pertama datang. Berikut beberapa ciri-ciri yang terjadi pada anak perempuan saat masa pubertas.

1. Tumbuhnya Payudara

Perubahan yang paling jelas pada fisik anak perempuan selama masa pubertas yaitu tumbuh kembang payudara yang terjadi dalam beberapa tahap.

Diawali dengan puting yang berubah menjadi sedikit lebih keras dan kemudian tumbuh kembang daerah di sekitar payudara menjadi lebih segar. Pertumbuhan payudara ini antara kanan dan kiri kadang tidak sama besarnya. Tidak perlu dikhawatirkan karena hal ini normal terjadi.

Anak perempuan yang tidak cukup memiliki pengetahuan tentang pubertas mungkin akan merasa panik dan sedih saat mengalami pertumbuhan payudara. Oleh karena itu, pendampingan Mom dibutuhkan ketika ia memasuki periode ini.

2. Tumbuhnya Rambut Halus

Perubahan fisik pada pubertas anak perempuan selanjutnya yaitu ditandai dengan tumbuhnya rambut di daerah tertentu, seperti pada ketiak, kaki dan sekitar kemaluan.

Terkadang, pada sejumlah anak masa pubertasnya diawali dengan tumbuhnya rambut di sekitar kemaluan terlebih dahulu dibanding dengan tumbuh kembang payudara.

3. Munculnya Jerawat

Munculnya jerawat dapat disebabkan oleh perubahan hormon di masa pubertas. Perubahan hormon tersebut membuat kelenjar minyak lebih aktif dan akhirnya produksi minyak meningkat.

Tidak jarang, anak perempuan yang memasuki masa puber akan mengalami beberapa masalah di wajah seperti jerawat, wajah berminyak dan juga komedo.

Perubahan hormon yang terjadi juga dapat mengakibatkan bau badan tak sedap karena pengaruh kelenjar keringat yang berlebih.

4. Tinggi Badan Meningkat

Ciri-ciri masa pubertas pada anak perempuan selanjutnya yaitu peningkatan tinggi badan yang pesat.

Rata-rata anak perempuan tinggi badannya akan meningkat pesat ketika payudara sudah mulai berkembang. Dan juga ketika sudah mendapatkan haid pertama, pertumbuhan tinggi badan anak perempuan tidak akan sepesat sebelum haid.

Anak perempuan setelah menstruasi kebanyakan tinggi badannya akan bertambah sampai 5 cm.

5. Pinggul Membesar

Perubahan ukuran pinggul juga dapat menjadi ciri-ciri bahwa anak mengalami masa puber. Saat masa puber umumnya pinggang anak perempuan anak mengecil dan pinggulnya bertambah lebar. Perubahan ini akan membuat bentuk tubuh anak juga ikut berubah.

6. Keluar Cairan dari Vagina

Ciri yang lainnya yaitu ditandai dengan keluarnya cairan bening atau berwarna putih dari vagina. Cairan ini adalah pertanda jika jumlah hormon estrogen mulai bertambah.

Tanda ini akan terjadi sejak setengah hingga setahun sebelum anak perempuan mengalami haid pertama.

7. Siklus Menstruasi

Pada masa pubertas anak perempuan, mereka akan mengalami siklus menstruasi untuk pertama kali. Kebanyakan anak mendapatkan menstruasi pada tahun kedua setelah payudaranya tumbuh. Menstruasi pada anak perempuan beragam, ada yang dimulai dengan keluarnya darah berwarna merah cerah dan juga ada yang hanya bercak coklat.

Siklus haid pada awal masa haid perempuan umumnya tidak teratur, ada yang tiga minggu setelah haid sudah haid kembali dan ada juga yang lebih dari satu bulan baru haid lagi. Nantinya, setelah beberapa tahun setelah haid pertama, siklus haid akan berubah menjadi rutin dengan sendirinya.

8. Perubahan Emosi

Tidak hanya perubahan fisik yang terjadi saat anak perempuan mengalami masa pubertas, tetapi juga melibatkan perubahan emosional. Perubahan emosional ini disebabkan oleh perubahan siklus hormon estrogen dan progesteron.

Beberapa perubahan emosi yang tampak jelas pada anak diantaranya yaitu anak lebih sering mood swing yaitu perasaan gampang marah dan gampang gembira, sering berbeda pendapat dengan orang disekitarnya, sering murung, dan sangat sensitif.

Perubahan yang terjadi pada anak perempuan tak jarang membuat anak merasa tidak nyaman.

Baca juga: 5 Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi pada Masa Pubertas

Masa Pubertas pada Anak Laki-Laki

Sama halnya dengan perempuan, laki-laki juga mengalami berbagai perubahan fisik dan emosional saat masa pubertas.

Proses pendewasaan laki-laki memang lebih lambat jika dibanding dengan perempuan. Berbeda dengan anak perempuan yang rata-rata usia pubernya 11 tahun, anak laki-laki baru mulai memasuki masa pubertas saat berusia 12 tahun. Yang berkisar antara usia 12-16 tahun.

Ciri-Ciri Masa Pubertas Laki-Laki

Berikut ciri-ciri bahwa anak laki-laki sedang mengalami masa pubertas.

1. Berubahnya Bentuk Tubuh

Tanda masa pubertas laki-laki yang paling terlihat yaitu perubahan bentuk fisik, seperti bagian kaki, lengan, dan bahu yang melebar dan otot yang mulai terbentuk.

Perubahan bentuk badan dan pertumbuhan otot ini akan semakin signifikan jika laki-laki sering berolahraga.

2. Mulai Tumbuh Bulu dan Jerawat

Seperti halnya dengan perempuan, laki-laki juga mengalami tanda-tanda munculnya jerawat di wajah dan bulu di area wajah dan ketiak. Hal ini dipengaruhi adanya perubahan hormon yang membuat produksi minyak meningkat.

Tumbuhnya bulu di beberapa area tubuh dan munculnya jerawat karena peningkatan produksi minyak, membuat laki-laki harus lebih merawat diri. Jika tidak menjaga kebersihan diri dengan baik seperti mandi dan cuci muka ini akan membuat jerawat lebih banyak tumbuh dan bau badan tidak sedap.

3. Penis dan Testis Membesar

Tumbuhnya testis dan skrotum sebenarnya adalah tanda mulainya pubertas pada laki-laki. Penis dan testis akan bertumbuh seiring munculnya rambut halus pada kemaluan.

Penis mereka akan bertambah panjang saat berada di usia pubertas, dan memiliki benjolan kecil yang disebut dengan papula. Umumnya benjolan ini terlihat seperti jerawat dan tidak berbahaya.

4. Mimpi Basah

Ciri-ciri lainnya pada anak lelaki yang mengalami masa pubertas yaitu ditandai dengan mimpi basah. Mimpi ini bisa terjadi dengan mimpi seksual atau tidak, keduanya sangat normal.

Untuk mengantisipasi anak laki-laki terkejut dengan adanya mimpi tersebut, Mom atau mungkin suami bisa menjelaskan bahwa mimpi basah adalah bagian dari pubertas.

5. Suara Menjadi Berat

Anak laki-laki yang mengalami pubertas suaranya akan berubah menjadi lebih berat. Kondisi ini terjadi karena pita suaranya mulai berkembang.

Proses ini biasanya dimulai dari suara yang nyaring, meninggi, dan akhirnya berubah menjadi lebih rendah dan berat.

Faktor yang Mempengaruhi Pubertas Terjadi Lebih Cepat

Masa puber yang datang terlalu cepat tanpa adanya bimbingan orang tua dapat berdampak buruk terhadap kondisi anak. Beberapa anak yang mengalami pubertas lebih awal rentan mengalami serangan panik, depresi, dan ketidakpuasan tubuh.

Lalu, apa yang menyebabkan anak melalui pubertas lebih awal? Simak ulasan berikut.

1. Adanya Gangguan Kesehatan

Pubertas terjadi lebih cepat menjadi pertanda adanya gangguan kesehatan pada anak, salah satunya yaitu Hipotiroidisme.

Mom harus segera memeriksakan kondisi anak ke rumah sakit untuk memastikan kondisi kesehatan anak ketika mengalami tanda pubertas yang disertai dengan wajah bengkak, rambut rontok, sulit berkonsentrasi, mudah lelah, dan sensitif dengan cuaca dingin.

2. Kecukupan Gizi dan Nutrisi

Ketersediaan makanan dan nutrisinya mempengaruhi kemampuan reproduksi seseorang. Nutrisi yang cukup dan baik bagi anak menjadi salah satu faktor yang membuat anak lebih cepat mengalami pubertas.

3. Paparan Bahan Kimia

Bahan kimia yang terkandung dalam alat make-up dan produk perawatan tubuh berisiko dapat meningkatkan hormon estrogen yang berguna untuk mempercepat pubertas. Mom sebaiknya memilihkan produk perawatan tubuh yang aman dari kandungan bahan kimia untuk anak, agar kesehatannya tetap terjaga.

4. Faktor Keluarga

Faktor keluarga yang kurang harmonis dapat mengakibatkan pubertas datang lebih awal.

Itu tadi beberapa ciri-ciri pubertas pada anak dan faktor yang mempengaruhi pubertas terjadi lebih cepat. Mom harus menjaga kondisi kesehatan anak dengan baik.

Tidak ada salahnya Mom mengajak anak bicara lebih dalam lagi mengenai masa pubertas agar anak lebih siap mengalami masa pubernya.

Dengarkan setiap keluhan yang mungkin dialami oleh anak mengenai masalah pubertas. Bagaimanapun, mendukung anak menghadapi masa puber dapat memberikan dampak yang positif, baik untuk kesehatan mental maupun fisik.

Jangan ragu untuk bertanya dengan dokter atau psikolog ya Mom, untuk mengetahui lebih banyak mengenai masa pubertas yang dialami anak.

Baca juga: Mimpi Basah Tanda Anak Pubertas? Kenali Penyebabnya