Saffron jadi topik yang banyak dibicarakan akhir-akhir ini. Saffron adalah jenis rempah-rempah yang umumnya digunakan sebagai bumbu masakan, sebagai perisa makanan atau penyedap rasa. Berasal dari bunga Crocus sativus, saffron mempunyai bentuk seperti benang halus, tipis berwarna merah.

Bunga saffron dikenal sebagai salah satu rempah termahal di dunia. Untuk menghasilkan 1 gram bunga saffron saja, diperlukan 150 bunga crocus sativus. Selain itu, proses memanennya juga terbilang sulit. Petani saffron harus memetik helaian halus menyerupai benang di setiap bunga dengan tangan. Lalu hasil panen dipanaskan dan diproses kembali sampai aroma khas saffron keluar.

Dalam pengobatan tradisional, rempah yang berasal dari Yunani ini berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit. Lantas apa saja manfaat saffron bagi kesehatan? Apakah ibu hamil boleh mengonsumsinya? Simak uraiannya berikut ini.

Sumber antioksidan

Hasil studi menyatakan bahwa saffron kaya akan kandungan antioksidan, seperti crocin, crocetin, safranal dan kaempferol. Zat ini bermanfaat untuk menangkal radikal bebas yang jadi penyebab penyakit jantung dan kanker.

Warna merah pada bunga saffron diakibatkan adanya zat crocin dan crocetin. Kedua zat ini berguna sebagai antidepresan dan melindungi sel otak dari kerusakan. Kaempferol yang terdapat pada kelopak bunga saffron berkhasiat untuk mengurangi peradangan dan anti kanker.

Meredakan gejala PMS

Mom pasti sudah tidak asing dengan gejala Pre Menstruation Syndrom (PMS). Sebelum memasuki periode menstruasi, umumnya wanita akan mengalami keluhan-keluhan baik fisik maupun emosional, seperti sakit kepala dan nyeri pada perut. Nah, mengonsumsi saffron membantu mengurangi gejala PMS. Selain itu, studi menyebutkan bahwa mencium aroma saffron selama 20 menit mampu meredakan gejala-gejala PMS seperti mudah cemas dan menurunkan kadar hormon stress.

Memperbaiki mood

Apabila Mom sedang mengalami suasana hati yang kurang baik, konsumsi saffron bermanfaat untuk memperbaiki mood, lho. Suplemen saffron yang dikonsumsi secara rutin efektif untuk mengobati gejala depresi ringan hingga sedang. Ini karena saffron memiliki efek perlindungan bagi syaraf (neuroproteksi).

Mengurangi nafsu makan dan menurunkan berat badan

Salah satu faktor yang menjadi pemicu lonjakan berat badan ialah kebiasaan ngemil. Apalagi jika makanan camilan yang dikonsumsi termasuk makanan yang tinggi gula dan kalori. Hasil studi yang dilakukan pada sekelompok wanita menunjukkan bahwa mereka yang rutin mengonsumsi suplemen saffron lebih mudah kenyang dan jarang mengemil. Ini berakibat pada penurunan berat badan yang signifikan dibandingkan dengan yang tidak mengonsumsi suplemen saffron.

Cara mendapatkan khasiat saffron cukup mudah. Mom bisa mencampurkannya pada hidangan pasta atau nasi, sedangkan jika ingin dikonsumsi dengan cara diminum, Mom cukup menyeduhnya dengan air panas.

Membantu melawan sel kanker

Masih ingat kan, kalau saffron punya kandungan antioksidan tinggi? Antioksidan yang identik dengan penangkal radikal bebas ini sekaligus berperan dalam melawan sel-sel kanker. Studi menunjukkan bahwa saffron mampu menekan pertumbuhan sel kanker usus besar. Selain itu, zat crocin pada bunga saffron juga lebih sensitif terhadap efek kemoterapi. Meski begitu, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan efek antikanker ini.

Meringankan keluhan penyakit Alzheimer

Alzheimer adalah penyakit yang terjadi pada otak, mengakibatkan penurunan daya ingat, penurunan kemampuan berbicara, berpikir, dan diikuti dengan perubahan perilaku. Umumnya alzheimer terjadi pada lansia (usia di atas 65 tahun). Dalam sebuah studi, diketahui bahwa konsumsi 15 miligram saffron dua kali sehari pada penderita penyakit alzheimer mampu meningkatkan fungsi kognitif dan meningkatkan daya ingat.

Mengurangi gula darah

Saffron disebut mampu meningkatkan sensitivitas hormon insulin serta menurunkan gula darah. Akan tetapi mengenai kemampuannya untuk mengobati pasien dengan penyakit diabetes, masih diperlukan penelitian secara klinis lebih lanjut.

Meningkatkan gairah seksual

Saffron juga dipercaya mampu meningkatkan gairah seksual pada pria maupun wanita. Terutama pada wanita yang mengonsumsi obat antidepresan, umumnya mereka mengalami keluhan hasrat seksual rendah. Konsumsi saffron sebanyak 30 mg perhari selama 4 minggu disebut mampu meningkatkan hasrat seksual dan mengurangi rasa sakit karena seks. Sementara pada pria, konsumsi saffron dengan dosis yang sama diklaim mampu meningkatkan fungsi ereksi.

Apakah ibu hamil boleh mengkonsumsi saffron?

Manfaat saffron dari segi kesehatan bisa diperoleh jika dikonsumsi dengan dosis setidaknya 30 mg. Ibu hamil boleh mengonsumsi saffron, asalkan dengan dosis yang wajar. Mom harus menghindari konsumsi saffron lebih dari 5 gram perhari karena bisa menyebabkan keguguran. Meski begitu, konsultasi dengan dokter harus dilakukan sebelum Mom ingin mengonsumsi saffron dalam bentuk apapun.

Cara Konsumsi Saffron

Selain bisa dikonsumsi dalam bentuk kapsul, bunga saffron juga bisa dikonsumsi dengan cara diseduh. Untuk mendapatkan manfaat kesehatan, konsumsi bunga saffron sebanyak 30 mg perhari saja sudah cukup. Secara keseluruhan, konsumsi bunga ini aman tanpa efek samping selama dosisnya tidak berlebihan. Namun apabila dikonsumsi terlalu banyak, beberapa efek samping yang mungkin muncul antara lain:

  • Mengantuk

  • Sakit kepala

  • Mual

Itulah sederet manfaat saffron untuk kesehatan. Apabila Mom ingin mencoba mengonsumsi bunga satu ini, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu untuk mendapatkan saran terbaik. Meski bunga saffron menjanjikan khasiat yang sangat banyak, tetapi dosis pemakaiannya haruslah tetap dipertimbangkan sesuai kebutuhan.