Mom, pasti sering mendengar hubungan hewan kucing dan kondisi susah hamil yang dialami perempuan. Ini dikaitkan dengan parasit toksoplasma yang identik dengan kucing.

Tapi apakah benar, jika hewan kucing dapat membuat sulit hamil?

Bulu kucing membuat sulit hamil

Banyak yang mempercayai bulu kucing dapat menyebabkan seorang perempuan menjadi susah memiliki keturunan. Namun anggapan tersebut tidaklah benar. Bulu kucing yang menyebabkan perempuan susah hamil adalah mitos.

Karena penyebab infertilitas umumnya berasal dari masalah kesuburan pasangan suami istri.

Untuk istri, biasanya penyebab infertilitas adalah karena masalah saluran telur, kista, faktor usia dan gangguan pematangan telur.

Sedangkan untuk suami, faktor yang bisa menjadi sebab infertilitas adalah gangguan sperma, bentuk sperma dan jumlah sperma yang sedikit.

Jadi toxoplasma bukan penyebab seseorang susah memiliki keturunan. Untuk diketahui penyakit toxoplasma atau toxoplasmosis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit toxoplasma gondii.

Parasit ini hidup tidak hanya kucing tapi juga burung, anjing, tikus, sapi, babi dan kelinci. Parasit biasanya terbuang bersama kotoran hewan tersebut. Umumnya, karena kucing adalah binatang yang dekat dan sering dipelihara oleh manusia, sehingga saat terkena kontak dengan kotorannya maka terjadi risiko parasit ikut masuk ke dalam mulut.

Baca juga: Ini Kisaran Biaya Promil di 3 Klinik dan RS di Jakarta

Bahaya toxoplasmosis bagi ibu hamil

Meski bukan penyebab sulit hamil, tapi toxoplasma akibat memelihara kucing perlu diwaspadai bagi Mom yang merencanakan kehamilan.

Jika infeksi ini menjangkiti ibu hamil, ada kemungkinan bayi yang dilahirkan menderita cacat fisik dan cacat otak atau Mom mengalami kelahiran bayi prematur serta risiko keguguran. Penularan toksoplasma dari Mom ke janin meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan. Jika Mom tertular parasit ini pada trimester pertama, maka kemungkinan bayi di dalam kandungan tertular sebesar 15 persen.

Pada trimester kedua risikonya naik menjadi 30 persen dan trimester ketiga menjadi 60 persen. Namun risiko penularan semakin rendah jika Mom terinfeksi beberapa bulan sebelum hamil. Inilah pentingnya calon ibu sebelum memulai program kehamilan untuk melakukan tes darah di laboratorium.

Jika kadar antibodi Immunoglobulin M (IgM) dalam darah meningkat hingga 4 kali lipat dari kadar normal, maka infeksi dipastikan sudah aktif di dalam tubuh. Jika tubuh sudah terinfeksi, tundalah program hamil hingga sedikitnya selama 6 bulan.

Baca juga: Anda Ingin Cepat Hamil ? Kenali ciri-ciri wanita subur berikut ini!

Lakukan langkah pencegahan

Untuk mencegah kehamilan berisiko karena toxoplasma Mom bisa melakukan tes laboratorium TORCH (Toxoplasma, Other infections, Rubella, Cytomegalovirus (CMV) dan Herpes simplex virus atau HSV).

Untuk Mom sedang hamil dan takut tertular parasit ini karena memelihara kucing, jangan panik ya. Lakukan beberapa hal di bawah ini untuk mengurangi risiko terinfeksi.

  • Jangan makan daging mentah atau setengah matang. Hindari dulu sushi, sashimi, steak dan sejenisnya.

  • Cuci bersih sayur dan buah yang akan dikonsumsi, terutama sayur yang rentan terkena parasit karena tumbuh dekat dengan tanah.

  • Hindari aktivitas berkebun di tanah, gunakan sarung tangan khusus untuk menghindari kontak.

  • Biasakan mencuci bersih tangan setiap usai beraktivitas, apalagi aktivitas yang berhubungan dengan binatang peliharaan ya Mom.

  • Jika kucing peliharaan tertular parasit ini, untuk sementara waktu dapat menitipkan di penampungan hewan atau dokter hewan sambil dilakukan pengobatan.