Sejak awal kehamilan, Mom disarankan untuk melakukan pemeriksaan ultrasonography (USG) secara rutin. Tujuan dari USG adalah untuk memantau kondisi kesehatan janin dalam kandungan. Secara umum, ada dua jenis USG yang biasa dilakukan selama kehamilan, yaitu USG transvaginal dan USG abdomen. Apabila USG transvaginal idealnya dilakukan pada awal kehamilan, biasanya sebelum usia delapan minggu, maka USG abdomen dilakukan secara berkala ketika kondisi kehamilan sudah semakin matang.

Tumbuh kembang si kecil dalam kandungan biasanya bertambah kuat saat memasuki trimester 2. Penting bagi Mom untuk tetap USG secara rutin selama trimester ini. Melalui USG trimester 2, Mom bisa mengetahui berbagai kondisi janin berikut ini.

1. Jenis kelamin janin

Sebagai calon orang tua, Mom pasti excited untuk mengetahui jenis kelamin si kecil. Nah, dengan USG trimester 2, jenis kelamin bayi idealnya sudah mulai bisa terdeteksi. Walaupun begitu, hal ini biasanya juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor, salah satunya adalah posisi bayi.

Jika posisi bayi dalam kandungan kurang baik, maka bakal membuat dokter kesulitan untuk mendeteksi jenis kelaminnya. Kalau kondisinya begini, biasanya dokter akan menyarankan Mom untuk melakukan pemeriksaan jenis kelamin pada sesi USG selanjutnya.

2. Posisi dan kondisi plasenta

Plasenta berperan penting dalam membawa oksigen dan aliran darah ke tubuh janin. Dengan kata lain, apabila kondisi plasenta buruk atau mengalami gangguan, tentu akan memengaruhi proses penyaluran tersebut. Nah, USG trimester 2 bisa membantu Mom untuk memantau kondisi plasenta. Jadi, jika misalnya memang ditemukan gangguan, dokter bisa segera mengambil tindakan agar kondisi tidak semakin parah.

Selain kondisi, Mom juga bisa mengetahui posisi plasenta melalui USG trimester 2. Dokter akan memastikan bahwa posisi plasenta Mom tidak menutup jalan lahir. Namun, jika seandainya terjadi seperti itu, Mom sebaiknya tidak perlu panik atau khawatir. Seiring bertambahnya usia kehamilan, biasanya posisi plasenta bisa berubah kembali normal. Mom hanya perlu rutin melakukan USG untuk memastikannya.

3. Ukuran janin

Salah satu ciri janin sehat adalah memiliki ukuran dan berat badan yang sesuai, tidak lebih maupun kurang. USG trimester 2 bisa membantu Mom untuk mengetahui hal tersebut. Pasalnya, Mom, kalau janin mengalami kelebihan berat badan, Mom bisa berisiko kesulitan saat proses persalinan nanti. Hal ini juga bisa berisiko mengganggu kesehatan si kecil.

Sementara itu, kalau berat badan janin cenderung kurang, risikonya adalah Mom lebih rentan mengalami persalinan prematur. Kondisi tersebut bisa terjadi karena Mom tidak tahan terhadap kontraksi yang biasanya mulai muncul pada usia kehamilan trimester 3.

4. Ritme dan detak jantung

Ritme dan detak jantung juga menjadi hal yang bisa Mom ketahui dari USG kehamilan trimester 2. Seiring bertambahnya usia si kecil dalam kandungan, idealnya memang ritme dan detak jantung bayi berubah-ubah. Memasuki trimester 2, normalnya jantung bayi akan berdetak dengan hitungan 120-180 denyut permenit.

Khusus bagi Mom yang sejak awal kehamilan belum melakukan USG, pada USG trimester 2 inilah dokter biasanya juga bisa mendeteksi kehamilan kembar. Melalui kondisi ritme dan detak jantung pula, dokter bisa mengetahui kondisi kesehatan si kecil dalam kandungan.

Selain keempat poin di atas, Mom juga dapat mengetahui jumlah cairan ketuban melalui USG trimester 2. Kurangnya ketuban dalam kandungan berisiko mengganggu tumbuh kembang janin. Nah, mengingat pentingnya USG trimester 2, pastikan Mom melakukannya secara rutin, ya.