Mom, sudah pernah bacakan salah satu cerita anak Islami yaitu kisah Nabi Adam sebagai dongeng pengantar tidur untuk si kecil? Selain mengajarkan nilai-nilai agama, mendongengkan cerita Nabi Adam pada anak juga berguna untuk asah daya imajinasinya.

Manfaat mendongeng untuk anak ternyata tak boleh dianggap remeh. Rutin mendongeng bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan kognitif dan bahasa anak sehingga ia jadi lebih cerdas.

Tak perlu mendongengkan cerita yang terlalu panjang, Mom cukup menceritakan kisah Nabi Adam singkat saja. Tanpa berlama-lama, yuk simak kisah teladan Nabi Adam berikut.

Sejarah Nabi Adam: Manusia pertama di bumi

Cerita Nabi Adam dimulai dari sejarah Nabi Adam AS yang merupakan manusia pertama yang diciptakan Allah SWT.

Sebelum menciptakan Nabi Adam, Allah SWT telah lebih dulu menciptakan malaikat dan iblis. Malaikat diciptakan dari cahaya (nur), sedangkan iblis diciptakan dari api.

Nabi Adam AS diciptakan dari tanah. Ia diberi keistimewaan oleh Allah SWT berupa diberi pengetahuan tentang alam semesta yang tidak diberikan kepada makhluk lain. Oleh karena itulah, ia diciptakan untuk menjadi pemimpin (khalifah) di bumi.

Karena keistimewaan yang dimilikinya, Allah SWT lalu memerintahkan para malaikat, iblis dan jin untuk bersujud pada Nabi Adam.

Akan tetapi, Iblis menolak.

Ia merasa dirinya punya kedudukan lebih tinggi daripada Nabi Adam sebab iblis diciptakan dari api, sedangkan Nabi Adam dari tanah.

Iblis membangkang, tidak mau bersujud pada Adam, lalu Allah SWT mengutuknya dan mengusirnya dari surga.

Tinggallah Nabi Adam sendirian bersama para malaikat di surga.

Suatu ketika, Adam merasa kesepian. Maka Allah SWT menciptakan Hawa untuk menemani Adam hidup di surga.

Adam dan Hawa pun menikah dan mereka hidup bahagia di surga beserta seluruh kemewahannya.

Allah SWT memperbolehkan mereka berdua menikmati apapun yang ada di surga, tapi Allah melarang Adam dan Hawa memakan buah khuldi.

Bertahun-tahun lamanya Adam dan Hawa hidup dengan patuh, tapi tipu daya setan tak pernah berhenti menggoda mereka agar mau mencicipi buah khuldi.

Dan setan pun berhasil.

Nabi Adam akhirnya tergoda, ia lantas memetik buah khuldi dan memakannya bersama Hawa.

Mengetahui hal ini, Allah SWT sangat marah. Allah lalu menghukum Nabi Adam dan Hawa, mereka dikeluarkan dari surga dan disuruh hidup di bumi.

Adam dan Hawa diturunkan di bumi pada tempat yang berbeda. Namun setelah 40 tahun lamanya saling mencari, akhirnya mereka dipertemukan di sebuah bukit bernama Jabal Rahmah atau Padang Arafah.

Setelah diusir dari surga, Adam dan Hawa merasa sangat menyesal. Mereka pun bertaubat, memohon ampunan kepada Allah.

Baca Juga: 3 Cerita Anak Islami yang Bisa Mom Bacakan untuk Si Kecil

Sebagai manusia pertama sekaligus khalifah (pemimpin) di muka bumi, Allah juga menyuruh Nabi Adam untuk menjadi Rasul, menyampaikan ajaran Islam kepada istri dan keturunan-keturunannya.

Hidup di bumi membuat Nabi Adam dan istrinya menemui banyak kesulitan. Oleh karena itu mereka pun belajar beternak dan bercocok tanam untuk bertahan hidup.

Adam dan Hawa melahirkan anak cucu sampai 40 anak. Mereka lalu berketurunan lagi, memiliki banyak anak lagi sampai menjadi banyak suku bangsa seperti kita sekarang.

Keteladanan Nabi Adam

Nah, setelah mengetahui kisah Nabi Adam lengkap, sekarang cobalah untuk mengajak anak mempelajari keteladanan Nabi Adam. Berdasarkan cerita nabi Adam di atas, berikut beberapa hal yang bisa diteladani.

  • Setan adalah ciptaan Allah yang akan selalu menggoda manusia agar mau melanggar perintah Allah. Oleh karena itu, kita harus memperkuat keimanan agar tidak mudah tergoda dalam tipu daya setan.

  • Apabila terlanjur melakukan kesalahan/dosa, segeralah bertaubat. Allah pasti mengampuni asalkan taubat dilakukan bersungguh-sungguh, berjanji tidak mengulang dosa itu kembali.

  • Dalam keadaan susah maupun senang, kita harus selalu mengingat Allah.

  • Apabila menghadapi kesulitan/ujian, harus dilalui dengan kuat, sabar, percaya bahwa setelah kesulitan itu usai, Allah akan memberi kebahagiaan/mengangkat derajat. Terbukti, setelah Nabi Adam diberi ujian yaitu diturunkan ke bumi lalu ia bertaubat, Allah mengangkat derajatnya dengan mengangkat Nabi Adam sebagai Rasul.

Cara ajarkan anak agar cinta Al Quran

Memiliki anak yang saleh dan taat pada aturan agama tentu menjadi dambaan setiap orang tua. Nah, untuk membuat anak cinta Al Quran, Mom perlu membiasakannya sejak usia dini. Cara-cara berikut mungkin bisa membantu.

  • Perdengarkan ayat-ayat Al Quran sejak dini

Untuk membuat anak mulai cinta Al Quran, cobalah untuk memperdengarkan ayat-ayat Al Quran. Sering mendengarkan lantunan ayat Al Quran akan membuatnya lebih familiar, sekaligus jadi cara awal yang bagus memperkenalkannya pada kitab suci umat Islam ini.

  • Beri contoh

Ingat, anak adalah peniru yang ulung. Jadi, berikanlah contoh yang ril. Mom dan ayah juga harus rutin membaca dan mendengar ayat Al Quran agar si kecil mengikuti kebiasaan tersebut.

  • Cari metode belajar membaca Al Quran yang menyenangkan

Apabila Mom dan ayah berniat mengajarkan anak cara membaca Al Quran, cobalah mencari metode belajar Al Quran yang menyenangkan untuk anak seusianya, supaya ia tidak cepat bosan dan mau terus melakukannya seterusnya.

  • Rutin membaca Al Quran setiap hari

Biasakan agar Mom, ayah dan si kecil rutin membaca Al Quran setiap hari, meski hanya beberapa ayat.

  • Jangan lupa memuji

Kemajuan sekecil apapun yang dibuat anak, jangan lupa memberi apresiasi meski hanya berupa kalimat pujian. Misalnya ketika ia berhasil menghafalkan satu surat pendek, atau apapun, berilah pujian. Ini berguna supaya ia mendapat kesan yang baik sehingga ia jadi lebih percaya diri dan semakin tertarik belajar hal baru lainnya.

Itulah kisah Nabi Adam singkat yang bisa Mom bacakan untuk anak. Mendongengkan cerita anak Islami seperti ini baik untuk menstimulasi daya imajinasi sekaligus melatih kemampuan berbahasa anak. Semoga berhasil.