Keputihan merupakan kondisi umum yang cukup sering terjadi pada wanita dan biasanya tak berbahaya. Akan tetapi, pernahkah Mom mengalami keputihan berwarna coklat saat hamil muda atau setelah haid? Jika iya, mungkin Anda bertanya-tanya apakah hal tersebut normal atau tidak.

Mom, keputihan berwarna coklat sebenarnya tak selalu berbahaya. Namun tak dapat dipungkiri, ini juga bisa jadi pertanda adanya penyakit yang perlu Anda waspadai. Maka dari itu, yuk simak berbagai penyebab keputihan berwarna coklat setelah haid lengkap dengan tips mencegah dan cara mengatasinya.

Download aplikasi ruangmom

Penyebab keputihan berwarna coklat

Mom, keputihan berwarna coklat saat hamil muda maupun setelah haid umumnya tergolong normal terjadi pada wanita.

Akan tetapi, bukan berarti Mom bisa mengabaikannya begitu saja. Sebab, kondisi tersebut perlu Anda waspadai jika disertai gejala seperti bau tidak sedap, nyeri, gatal, ataupun pendarahan berlebihan. Adapun alasan kenapa keputihan berwarna coklat bisa terjadi, di antaranya:

1. Kontrasepsi hormonal

Penyebab keputihan berwarna coklat setelah haid salah satunya ialah karena kontrasepsi hormonal seperti pil KB. Biasanya, bercak kecoklatan akan keluar pada bulan-bulan pertama penggunaan. Akan tetapi, jika kondisi ini terus terjadi selama lebih dari tiga bulan, ada baiknya Mom segera melakukan pemeriksaan ke dokter.

2. Atrofi vagina

Kemungkinan penyebab keputihan berwarna coklat setelah haid ialah vaginitis atrofi. Kondisi ini diakibatkan oleh kurangnya hormon estrogen yang biasanya terjadi pada wanita dalam masa menopause.

Atrofi vagina bisa menimbulkan iritasi atau peradangan hingga berkurangnya cairan pelumas alami pada daerah intim wanita, Mom. Gejala umumnya antara lain rasa perih atau sakit ketika berhubungan intim dan vagina terasa kering.

3. Polip rahim

Alasan lainnya kenapa keputihan berwarna coklat bisa terjadi ialah pertanda adanya penyakit polip rahim. Biasanya kondisi ini diiringi dengan gejala lain, seperti pendarahan setelah berhubungan seksual atau menstruasi abnormal. Bila tidak segera ditangani, polip rahim dapat meningkatkan risiko infertilitas atau sulit hamil lho, Mom!

4. Servisitis

Mom juga harus waspada saat mengalami keputihan berwarna kecoklatan, sebab hal tersebut bisa saja menandakan penyakit radang leher rahim atau servisitis, yaitu infeksi pada serviks dan rahim.

Meski terkadang tanpa gejala, namun penyakit ini juga mungkin akan menimbulkan keluhan, seperti keputihan yang berbau dan disertai darah, nyeri saat berhubungan intim atau buang air kecil, serta anyang-anyangan. Jika tidak segera diobati, servisitis berpotensi menjadi lebih berbahaya.

5. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

Keputihan kecoklatan dapat disebabkan oleh sindrom ovarium polikistik atau PCOS, yaitu kondisi ketidakseimbangan hormon pada wanita. Bukan cuma keluarnya cairan berwarna coklat, penyakit ini juga bisa menimbulkan gejala lain, yakni:

  • Nyeri pada panggul
  • Sulit hamil
  • Siklus menstruasi tidak teratur
  • Tidak mengalami menstruasi
  • Terdapat bercak kulit gelap
  • Kelebihan rambut pada wajah atau tubuh
  • Wajah cenderung berjerawat atau kulit berminyak

6. Kanker serviks

Kanker serviks pada awalnya memang tidak menimbulkan gejala. Akan tetapi, semakin parah kondisi ini, penderitanya bisa mengalami berbagai keluhan, di antaranya keputihan kecoklatan, nyeri panggul, sulit buang air kecil, dan sakit ketika berhubungan intim. Di samping itu, kanker serviks juga dapat mengakibatkan turunnya berat badan hingga pendarahan yang tidak normal.

7. Implantasi

Implantasi merupakan salah satu alasan kenapa keputihan berwarna coklat saat hamil muda bisa terjadi, yaitu saat telur yang sudah dibuahi kemudian menempel di lapisan rahim wanita. Umumnya, hal ini terjadi pada 10 sampai 14 hari setelah pembuahan. Adapun gejala awal kehamilan lainnya seperti mual, kelelahan, kembung, kram rahim, atau payudara terasa sakit.

Baca juga: Normalkah Keputihan Saat Hamil Muda? Cek Jenis & Cara Mengatasinya

Tanda keputihan berwarna coklat yang tidak normal

Penyebab keputihan berwarna coklat dapat menjadi pertanda adanya penyakit atau gangguan kesehatan tertentu bila disertai dengan ciri-ciri yang tidak wajar. Mom sebaiknya segera konsultasi dengan dokter jika:

  • Keputihan coklat berlangsung selama beberapa minggu
  • Kerap terjadi setelah berhubungan intim
  • Menimbulkan bau tidak sedap
  • Disertai nyeri atau kram
  • Vagina terasa gatal

Cara menghilangkan keputihan berwarna coklat

Terdapat berbagai penanganan yang dapat dilakukan sebagai cara menghilangkan keputihan berwarna coklat sesuai dengan penyebabnya. Cara tersebut antara lain sebagai berikut.

1. Pemberian obat-obatan

Dokter umumnya memberikan terapi seperti pemberian obat-obatan atau krim untuk mengatasi atrofi vagina. Selain itu, penderita juga disarankan untuk menggunakan gel atau pelumas vagina berbahan dasar air guna melembabkan area vagina yang kering. Selain itu, antibiotik juga bisa diberikan untuk mengobati keputihan akibat infeksi.

2. Operasi

Jika keputihan terjadi karena kanker serviks atau polip rahim, biasanya diperlukan tindakan operasi untuk mengatasinya. Terdapat berbagai cara yang bisa dilakukan, misalnya dengan bedah atau metode laparoskopi.

3. Kemoterapi dan terapi radiasi

Kemoterapi dan terapi radiasi umumnya diberikan kepada penderita kanker serviks. Ini bertujuan untuk membunuh sel-sel kanker yang tumbuh pada serviks dan telah menyebar ke bagian tubuh lain.

Baca juga: Keluar Flek Coklat Berhari-Hari Setelah Haid, Bahayakah?

Tips mencegah keputihan berwarna coklat

Merawat kesehatan area intim dengan benar merupakan cara menghilangkan keputihan berwarna coklat yang paling utama, Mom. Di samping itu, berikut beberapa tips yang bisa Mom terapkan untuk menjaga kebersihan organ intim.

  • Bersihkan area luar miss V menggunakan sabun lembut khusus yang tidak beraroma dan memiliki pH sesuai dengan vagina
  • Hindari produk vaginal douche atau pembersih wanita
  • Pastikan Anda selalu membersihkan area intim dari arah depan ke belakang guna mencegah bakteri penyebab infeksi di sekitar anus masuk ke vagina
  • Gunakanlah pakaian dalam dengan bahan katun yang mampu menyerap keringat sehingga vagina tidak lembab
  • Hindari aktivitas seks yang berisiko, seperti tidak mengenakan kondom saat berhubungan intim atau sering berganti pasangan seksual
  • Lengkapi vaksinasi, terutama vaksin HPV yang berguna untuk menangkal kanker serviks

Meski tak selalu mengkhawatirkan, namun segeralah periksakan ke dokter apabila keputihan berwarna coklat tak juga kunjung hilang ya, Mom. Terlebih lagi jika disertai gejala lain, seperti nyeri perut, demam, turunnya berat badan, sering buang air kecil, ataupun mudah lelah. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.

Baca juga: 5 Penyebab Sakit di Bawah Perut di Atas Kemaluan, Tanda Hamil?