Idealnya memeriksakan diri ke dokter spesialis untuk memeriksa kesuburan memang sebaiknya dilakukan sebelum pernikahan. Hal ini untuk mengantisipasi masalah kesuburan dan mengobati penyakit pada organ reproduksi bila ditemukan, sebelum Mom memulai kehamilan.

Lalu, kapan sebaiknya ke dokter kandungan untuk program hamil?

1. Enam bulan sebelum menikah

Pemeriksaan kesehatan dan kesuburan memang sebaiknya dilakukan sebelum pesta pernikahan digelar. Waktu ideal adalah paling telat 6 bulan sebelum Hari H, demi mendapatkan hasil dan antisipasi terbaik.

Tentu calon pasangan yang akan menikah harus membicarakan hal ini dengan baik-baik untuk mendapatkan kata sepakat. Sebab, hal ini masih cukup sensitif bagi beberapa calon pasangan.

Namun, jika kedua calon mempelai sudah sepakat untuk melakukan pemeriksaan kesuburan sebelum menikah, maka akan dilakukan berbagai tes.

Biasanya dilakukan 6 macam tes untuk secara umum menggambarkan kondisi yang terkait kesehatan reproduksi, yaitu tes darah lengkap termasuk kelainan darah dan cek rhesus, periksa gula darah, pemeriksaan Hepatitis, pemeriksaan infeksi menular seksual, pemeriksaan urin dan tes TORCH (Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes simplex).

Harga pemeriksaan standar di klinik mandiri atau rumah sakit untuk tes ini berkisar Rp1-3 juta. Tetapi pemeriksaan untuk wanita menghabiskan biaya lebih besar daripada untuk pria.

2. Ketika usia di atas 35

Untuk Mom dan suami yang belum juga dikarunia anak, ada baiknya segera memeriksakan diri untuk program hamil.

Apalagi untuk pria dan wanita yang berusia di atas 35 tahun, segeralah untuk berkonsultasi ke dokter kandungan dan memeriksakan kesehatan reproduksi.

Kenapa pria harus ikut menentukan kapan sebaiknya periksa ke dokter kandungan? Alasannya karena bagi pria, usia 35-40 tahun biasanya mengalami penurunan kualitas sperma. Wajar pada usia ini jika kesehatan reproduksi pria akan dicek lebih detail.

Sedangkan bagi wanita, pada usia ini memang menjadi puncak kesuburan. Akan tetapi jumlah sel telur yang diproduksi kemungkinan besar sudah menurun. Sehingga akan sulit untuk memulai program kehamilan di rentang usia ini.

3. Ada masalah berat badan

Bicara tentang keberhasilan kehamilan, salah satu faktor yang tidak boleh dianggap sepele tetapi penting adalah berat badan ideal.

Dalam penelitian, berat badan ideal dihubungkan dengan kesuburan bagi kaum wanita. Berat badan berlebih membuat fungsi ovarium menurun, dan produksi hormon tidak stabil. Juga dihubungkan dengan polycystic ovary syndrome (PCOS) atau gangguan keseimbangan kadar hormonal yang menyebabkan sulit hamil.

Sedangkan yang memiliki bobot kurang ideal, cenderung kekurangan leptin. Level leptin yang kurang membuat wanita mengalami haid tidak teratur atau bahkan tidak mendapat haid sama sekali.

Secara sederhana, Mom dapat menghitung dengan rumus indeks massa tubuh (IMT). Yaitu dengan membagi berat badan (dalam kg) dengan kuadrat tinggi badan (dalam satuan meter, pangkat dua).

Sebagai informasi, angka IMT yang normal ada pada rentang 18,5 -22,9 poin. Selebihnya dianggap kelebihan, dan kurang ideal jika di bawah rentang tersebut.

4. Ketika timbul masalah kesehatan

Pemeriksaan kesuburan dan kehamilan dapat membantu Mom mendeteksi masalah-masalah terkait persiapan kehamilan. Beberapa masalah kesehatan yang dapat dideteksi misalnya:

Gangguan pada kelenjar tiroid. Sesuai hasil penelitian, masalah pada tiroid sering dikaitkan dengan haid yang tidak teratur dan masalah gangguan ovulasi. Risiko lain yang meningkat terkait gangguan kelenjar ini antara lain preeklampsia, keguguran, pertumbuhan janin yang buruk, kelahiran prematur dan kelahiran mati atau stillbirth.

Gangguan kesehatan yang paling banyak dijumpai terkait masalah kesuburan pada wanita adalah tuberkulosis panggul atau dikenal sebagai Pelvic Inflammatory Disease (PID). Suatu kondisi dimana leher rahim, rahim, saluran indung telur dan indung telur terserang infeksi.

Kondisi gangguan kesehatan lain yang perlu diperhatikan misal adalah kondisi septate uterus. Yaitu suatu kelainan pada rongga rahim sehingga menyebabkan keguguran berulang atau menyebabkan sulit hamil.

Baca juga: 3 Persiapan Program Hamil yang Perlu Mom Lakukan