Melahirkan baik secara normal maupun cesar tentu akan meninggalkan luka jahitan. Perlu Mom ketahui, jahitan pasca melahirkan robek adalah fenomena yang bisa terjadi dan patut diwaspadai.

Jahitan setelah melahirkan normal terbuka atau setelah operasi cesar robek lagi tidak bisa diabaikan karena berdampak buruk pada kondisi Mom.

Berikut ini beberapa tanda jahitan pasca melahirkan robek yang perlu Mom ketahui:

1. Jahitan pasca melahirkan robek untuk prosesi normal

Tanda jahitan pasca melahirkan robek untuk prosesi normal biasanya diketahui dengan keluarnya darah atau nanah dan bau menyengat.

Beberapa lainnya adalah munculnya gejala demam dan rasa nyeri yang tidak tertahan.

Ciri-ciri jahitan pasca melahirkan robek lainnya adalah:

  • Munculnya gumpalan darah pada vagina. Jika Mom sebelumnya menjalani prosedur cesar lalu kehamilan kedua menjalani prosedur normal, hal ini dapat terjadi.

  • Keputihan berlebihan dengan bau tidak sedap juga menjadi tanda jahitan terbuka.

  • Mengalami gangguan buang air kecil. Ada rasa nyeri ata sensasi seperti rasa panas terbakar saat buang air kecil tanda jahitan bermasalah.

  • Bengkak pada beberapa bagian tubuh, umumnya di bagian kaki.

Faktor penyebab jahitan setelah melahirkan normal terbuka antara lain:

  • Luas bagian tubuh yang mendapat jahitan

  • Lokasi jahitan, apakah berada pada persendian atau bagian tubuh yang sering ditekuk, bergeser atau bergerak.

  • Adanya faktor infeksi

2. Jahitan pasca melahirkan robek untuk prosesi cesar

Sedangkan pada kelahiran dengan operasi cesar, lepasnya jahitan atau robek dapat ditandai dengan pendarahan pada vagina yang tidak biasa, rasa nyeri tiba-tiba pada lokasi jahitan, denyut nadi lebih cepat serta beberapa tanda syok lain.

Ciri-ciri lain yang dapat juga terjadi sebagai tanda jahitan pasca melahirkan robek pada operasi cesar antara lain:

  • Nyeri pada area perut. Kondisi ini dalam beberapa kasus dideteksi seperti rasa kram hebat di bagian perut. Dengan tingkat kesakitan yang luar biasa, sebaiknya Mom waspada ya.

  • Luka jahitan akan memerah dan terasa sakit saat disentuh.

  • Demam tinggi adalah sinyal dari tubuh telah terjadi sesuatu hal yang salah. Jika setelah melahirkan Mom merasakan gejala di atas disertai demam tinggi, segera periksa kembali luka jahitan ke dokter spesialis.

Faktor penyebabnya dapat dipastikan bahwa luka jahitan belum pulih benar, atau Mom melakukan aktivitas harian yang tidak biasa, kondisi tubuh terlalu lelah dan mengangkat beban berat.

Cara merawat jahitan setelah melahirkan

Cara merawat jahitan setelah melahirkan normal bisa dilakukan dengan langkah di bawah ini:

  1. Untuk mengurangi peradangan Mom dapat lakukan kompres air dingin dengan kain kasa tebal di area jahitan.

  2. Membersihkan area perineum (area kulit antara liang vagina dengan anus) dengan menggunakan botol semprot yang berisi air. Mom dapat melakukan hal ini saat setelah buang air kecil atau air besar.

  3. Luka dapat di tepuk secara lembut dengan kain kasa yang telah dibaluri cairan povidine Iodine.

  4. Banyak minum air putih

  5. Hindari penggunaan celana yang terlalu ketat, sering ganti pakaian dalam dan pilih bahan katun.

  6. Konsumsi makanan tinggi serat dan vitamin untuk membantu proses pemulihan luka.

Untuk Mom yang melahirkan dengan melalui operasi cesar, merawat luka jahitan sendiri dapat dilakukan dengan beberapa langkah ini.

  1. Rutin mengganti perban. Jika perban yang digunakan harus diganti harian, maka segeralah ganti saat perban terasa lembab, tidak nyaman digunakan dan terasa basah.

  2. Menjaga area luka tetap bersih dan kering. Saat mandi dapat dibasuh dengan sabun dan air mengalir, kemudian keringkan sampai bersih.

  3. Jangan mandi dalam bathtub atau berendam di kolam renang. Sebaiknya mintalah persetujuan dokter sebelum melakukannya.

  4. Hindari mengangkat beban terlalu berat dan membungkukkan badan terlalu sering.

  5. Konsumsi makanan kaya gizi seperti daging merah, sayuran dan buah kaya protein.

Semoga informasi ini bermanfaat ya, Mom.

Baca juga: 4 Mitos dan Fakta tentang Melahirkan dengan Operasi Caesar