Menantikan kelahiran buah hati tentu menjadi saat-saat yang mendebarkan, bukan begitu, Mom? Apalagi ketika usia kehamilan sudah memasuki Hari Perkiraan Lahir (HPL) dan Anda belum merasakan kontraksi. Maka tak ada salahnya jika Mom akhirnya memilih melakukan induksi alami untuk mempercepat persalinan.

Induksi persalinan alami dilakukan guna merangsang terjadinya kontraksi tersebut. Banyak cara induksi alami yang bisa Mom coba, misal dengan olahraga ringan. Namun, sebelum melakukan induksi persalinan alami, cari tahu dulu yuk penjelasan lebih lanjut tentang induksi persalinan!

Apa itu induksi persalinan?

Induksi persalinan adalah proses memperlancar persalinan yang dilakukan ibu hamil untuk merangsang kontraksi otot-otot rahim supaya dapat melahirkan normal melalui vagina. Kontraksi yang berlangsung dengan cepat akan memperluas pembukaan jalan lahir sehingga proses persalinan juga semakin cepat.

Biasanya induksi dilakukan sesuai dengan anjuran dokter dan akan disarankan ketika Mom telah melewati hari perkiraan lahir (HPL) namun belum ada tanda-tanda kontraksi.

Syarat induksi persalinan

Setelah berkonsultasi dengan dokter, biasanya Mom akan direkomendasikan untuk melakukan induksi persalinan dengan berbagai alasan. Berikut beberapa syarat atau kondisi yang menentukan Mom harus melakukan induksi persalinan.

1. Usia kehamilan ibu

Umumnya dokter akan memberikan rekomendasi melakukan induksi persalinan jika usia kehamilan melebihi 42 minggu dan Anda belum merasakan tanda-tanda melahirkan. Usia kehamilan yang hampir atau melewati 2 minggu dari tanggal ditetapkan kelahiran biasanya memiliki risiko lebih besar, seperti bayi meninggal dalam kandungan.

2. Kesehatan ibu

Kondisi kesehatan ibu menjadi faktor penting dalam menentukan apakah Anda bisa melakukan induksi persalinan. Jika Mom memiliki komplikasi kehamilan seperti infeksi rahim, penyakit ginjal, preeklampsia, tekanan darah tinggi, serta berbagai kondisi yang berpotensi membahayakan ibu dan bayi, maka dokter biasanya menyarankan untuk melahirkan dengan operasi.

3. Kondisi bayi dalam kandungan

Selain kondisi kesehatan ibu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan terhadap kondisi bayi dalam kandungan. Bayi yang mengalami masalah pertumbuhan bisa saja dirujuk melakukan induksi persalinan guna memberikan pertolongan pada bayi tersebut.

4. Ketuban pecah tapi belum ada kontraksi

Pecahnya ketuban tanpa disertai dengan tanda melahirkan akan membuat cairan terus berkurang, sehingga akan meningkatkan risiko infeksi pada ibu dan bayi. Jika air ketuban pecah ketika usia kehamilan kurang dari 34 minggu, dokter bisa saja merekomendasikan Mom untuk melakukan induksi persalinan.

Baca juga: Induksi Persalinan untuk Percepat Kelahiran, Kapan Boleh Dilakukan?

Cara induksi alami untuk mempercepat persalinan

Selama ini induksi persalinan dikenal sebagai metode dengan rasa sakit dan nyeri yang berlipat ganda. Maka banyak Mom yang mencoba induksi alami sebagai alternatif untuk mengurangi nyeri berlebih dalam proses tersebut. Induksi kelahiran alami dapat dilakukan dengan mudah dan tanpa menggunakan obat-obatan. Inilah berbagai cara induksi alami untuk mempercepat persalinan yang bisa Mom jadikan pilihan.

1. Berhubungan seks

Berhubungan seks dengan pasangan adalah cara efektif yang dapat menenangkan sekaligus menyenangkan untuk menjadi induksi alami. Seks akan membantu Anda melepaskan hormon oksitosin untuk meningkatkan kontraksi. Namun jangan melakukan hubungan seks ketika ketuban sudah pecah ya Mom, sebab hal tersebut justru bisa meningkatkan risiko infeksi.

2. Stimulasi puting

Stimulasi puting sebagai induksi alami disebut bisa melepaskan oksitosin yang menyebabkan terjadinya kontraksi. Lakukan stimulasi dengan cara memberikan rangsangan pada satu payudara dan batasi maksimal 5 menit saja ya, Mom.

3. Birth ball

Birth ball adalah bola besar menyerupai bola gym yang didesain khusus untuk ibu hamil, sehingga aman ketika digunakan. Birth ball diyakini dapat menjadi salah satu induksi alami untuk mempercepat persalinan dan membuat Mom menjadi lebih rileks. Selain itu, birth ball juga akan membantu mengurangi rasa nyeri pada punggung serta ketidaknyamanan akibat kontraksi.

4. Akupresur

Pijat akupresur bisa menjadi salah satu pilihan sebagai induksi alami. Pijatan pada titik-titik akupresur seperti pergelangan kaki dan sela-sela ibu jari serta telunjuk akan menyebabkan kontraksi otot dalam rahim. Namun pijatan ini tidak boleh dilakukan sembarangan, ya. Pastikan pijat akupresur dilakukan oleh tenaga pijat berpengalaman dan Anda sudah mendapatkan izin dari dokter untuk melakukannya.

5. Akupuntur

Seperti halnya akupresur, menggunakan akupuntur sebagai induksi alami juga harus dilakukan oleh terapis atau pakar berpengalaman ya, Mom. Akupuntur yang dilakukan dengan tepat dipercaya dapat memicu pergerakan kepala bayi, meningkatkan hormon oksitosin, juga merangsang kesiapan rahim menuju persalinan.

6. Konsumsi buah kurma dan pisang

Mom, kandungan kalium yang terdapat pada buah pisang dan kurma ternyata dapat membantu proses induksi alami, lho. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang mengonsumsi pisang dan kurma selama satu bulan sebelum hari perkiraan lahir akan mempercepat proses pembukaan.

7. Membrane stripping

Berbeda dengan cara induksi alami sebelumnya, membrane stripping merupakan metode yang dilakukan langsung oleh dokter, namun metode ini termasuk induksi alami sebab tidak menggunakan obat-obatan. Membrane stripping dilakukan dengan cara memasukkan jari dalam vagina untuk memisahkan kantong ketuban. Meski tergolong aman, induksi alami ini berisiko menyebabkan nyeri dan muncul bercak darah.

8. Olahraga ringan

Induksi kelahiran alami bisa Mom lakukan dengan berolahraga ringan, lho. Tidak perlu olahraga yang terlalu berat atau sulit, Anda cukup berjalan kaki mengelilingi sekitar ruangan. Selain menjadi induksi persalinan alami, jalan kaki juga dapat mengurangi stres dan memacu kinerja jantung, sehingga aliran darah ke janin lebih lancar.

Baca juga: 7 Tips Cepat Melahirkan di Usia 38 Minggu Kehamilan

Induksi alami yang belum terbukti secara medis

Dalam melakukan induksi, Mom perlu waspada terhadap cara-cara yang masih belum terbukti secara medis. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Mengonsumsi makanan pedas

Jika Anda pernah mendengar mengonsumsi makanan pedas bisa merangsang kontraksi, maka hal tersebut adalah mitos. Justru cara ini dapat berisiko menyebabkan nyeri ulu hati pada Mom. selain itu, tak ada hubungan langsung antara rahim dengan saluran pencernaan.

2. Berjalan jauh

Induksi yang masih belum terbukti secara medis berikutnya adalah berjalan jauh. Justru dengan berjalan jauh dikhawatirkan bisa menyebabkan Mom terlalu lelah menjelang persalinan hingga tidak kuat mengejan ketika kontraksi tiba.

3. Minum obat herbal

Beberapa jenis tanaman diyakini masyarakat bisa merangsang terjadinya kontraksi. Namun, sebaiknya Anda berdiskusi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya ya, Mom. Sebab dikhawatirkan persalinan menjadi lebih lama atau malah mengakibatkan masalah komplikasi.

Mom, meski berbagai cara di atas dapat dilakukan sebagai induksi alami, perlu diingat bahwa metode tersebut belum sepenuhnya terbukti secara ilmiah, ya. Anda harus tetap melakukan konsultasi dengan dokter sebelum melakukan induksi persalinan alami di atas.

Induksi persalinan alami memang kerap kali menjadi pilihan ibu hamil guna mempercepat kelahiran. Namun ada beberapa kondisi yang mengharuskan Mom untuk berhati-hati ketika ingin melakukan induksi alami, seperti riwayat kehamilan prematur atau kehamilan kembar. Semoga proses persalinannya lancar ya, Mom.

Baca juga: 10 Tanda Mom Sudah Semakin Dekat dengan Persalinan