Tahukah Mom bahwa tanggal 26 September diperingati sebagai Hari Kontrasepsi Sedunia atau World Contraception Day? Yup! Peringatan ini merupakan suatu kampanye jangka panjang yang berfungsi meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya penggunaan kontrasepsi.

Dengan adanya Hari Kontrasepsi Sedunia, diharapkan masyarakat dapat menurunkan angka kehamilan yang tidak diinginkan, mengatur kelahiran, sekaligus mendapatkan informasi mengenai kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual yang memadai.

Nah, itu tadi tujuan diadakannya Hari Kontrasepsi Sedunia atau World Contraception Day. Dalam rangka memperingati hari spesial ini, tak ada salahnya bagi Anda untuk mengetahui berbagai jenis alat kontrasepsi beserta cara kerjanya yang telah Ruangmom rangkum di bawah ini. Check it out!

Apa itu kontrasepsi?

Kontrasepsi adalah suatu alat atau cara yang digunakan seseorang dengan tujuan mencegah terjadinya kehamilan. Umumnya, kehamilan bisa terjadi apabila sel telur wanita bertemu dengan sperma laki-laki, Mom.

Penggunaan kontrasepsi akan mencegah pertemuan sel telur dan sperma tersebut, menghentikan produksi telur sekaligus penggabungan sperma dengan sel telur yang telah dibuahi.

Saat ini, penggunaan kontrasepsi sangat aktif dikampanyekan di seluruh dunia, salah satunya melalui peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia. Mengapa demikian? Melalui kontrasepsi, diharapkan masyarakat dapat mencapai tujuan menciptakan keluarga kecil bahagia, sejahtera serta memiliki keluarga yang sehat di masa depan.

Jenis kontrasepsi dan cara kerjanya

Sebagai peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia, yuk ketahui berbagai jenis alat kontrasepsi dan cara kerjanya agar Mom dapat menentukan kontrasepsi yang tepat bagi keluarga kecil Anda!

1. KB suntik

Salah satu jenis kontrasepsi adalah KB suntik. KB suntik dilakukan dengan cara menyuntikkan hormon progesteron ke dalam aliran darah. Jenis KB ini merupakan salah satu metode yang paling efektif mencegah kehamilan lho, Mom. Tingkat keberhasilannya bisa mencapai 99 persen.

Saat ini, terdapat dua jenis KB suntik yang dapat Mom gunakan.

  • Suntik KB 1 bulan

Cara kerja suntik KB 1 bulan adalah dengan memberikan suntikan dengan jarak 1 siklus atau 28 hari. Artinya, suntikan KB setelahnya dilakukan tiap 28 hingga 30 hari.

  • Suntik KB 3 bulan

Pada jenis ini, cara menghitung tanggal kembali KB suntik 3 bulan adalah dengan mengalikan jarak sebanyak 3 siklus, berarti 3x28 = 84 hari. Mom dapat melakukan suntik KB lagi setelah hari ke-84.

2. Kontrasepsi hormonal (pil KB)

Pil KB atau pil kontrasepsi adalah metode yang paling banyak dipilih dan digunakan wanita Indonesia. Pil KB juga menjadi salah satu upaya pemerintah Indonesia dalam turut serta menyukseskan peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia (World Contraception Day).

Dalam pil KB, terdapat kandungan hormon progesteron dan estrogen yang bekerja agar ovarium tidak memproduksi sel telur. Selain itu pil ini juga membuat perubahan leher rahim dan endometrium supaya sel telur tidak bisa bertemu dengan sperma.

Mom dapat memilih pil KB dengan kandungan progesteron saja atau pil KB kombinasi. Namun perlu diketahui, penggunaan pil KB biasanya akan menimbulkan efek samping seperti peningkatan berat badan. Maka, pastikan untuk menerapkan pola hidup sehat dan olahraga secara teratur selama penggunaan pil KB ya, Mom.

3. Kondom

Dalam rangka memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia atau World Contraception Day, Anda juga perlu tahu dan paham tentang bagaimana cara penggunaan kondom yang benar. Kondom merupakan jenis kontrasepsi yang terbilang cukup praktis dan mudah, sebab penggunaannya tidak harus dengan memasukkan atau menanam apapun ke dalam tubuh.

Kondom bekerja dengan cara menjaga sperma agar tidak masuk dalam tubuh wanita. Tak hanya itu, kondom juga bisa mencegah penularan HIV maupun penyakit menular seksual lainnya, Mom.

4. Diafragma

Kontrasepsi diafragma merupakan kontrasepsi yang terbuat dari silikon dan berbentuk melingkar menyerupai kubah. Berbeda dengan kondom, diafragma dapat digunakan berulang kali. Fungsi dari kontrasepsi ini adalah mencegah sperma masuk dalam rahim.

Cara menggunakan kontrasepsi diafragma umumnya dengan melipat atau menekuknya menjadi dua bagian, kemudian memasukkannya ke dalam vagina agar melindungi serviks atau leher rahim.

Hanya saja, biasanya diafragma yang ukurannya terlalu besar membuat rasa tidak nyaman ketika digunakan. Sementara jika diafragma terlalu kecil, justru berpotensi pindah posisi atau lepas.

5. Implan

Implan atau susuk KB merupakan jenis kontrasepsi yang dilakukan dengan cara menanamkan benda kecil di bagian lengan atas. KB implan kemudian akan mengeluarkan hormon progestin secara bertahap dan perlahan.

Sebagai salah satu jenis kontrasepsi yang perlu dipahami untuk memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia, implan bisa mencegah terjadinya kehamilan tiga hingga lima tahun serta memiliki tingkat keefektifan mencapai 99 persen, Mom.

Namun, sama halnya dengan KB pil, implan juga memiliki efek samping dapat menaikkan berat badan dan membuat siklus menstruasi tidak teratur. Selain itu, ketika pemasangan implan biasanya Mom akan merasakan nyeri pada tempat implan dipasang.

Baca juga: Pil KB: Ini Jenis, Manfaat, Efek Samping & Cara Minum yang Benar

6. Spermisida

Jenis kontrasepsi selanjutnya yaitu spermisida. Spermisida merupakan zat kimia berbentuk krim, busa, atau jeli yang mampu merusak sperma. Mungkin saat ini penggunaan kontrasepsi spermisida masih terdengar asing. Namun sebenarnya Mom bisa mendapatkannya dengan mudah, lho!

Sayangnya, spermisida akan berkurang efektivitasnya apabila digunakan melebihi satu jam dan belum cukup kuat jika digunakan sendiri. Penggunaan spermisida akan lebih efektif bila digabungkan dengan kontrasepsi lain seperti kondom.

7. IUD

Intrauterine Device atau IUD merupakan sebuah alat kontrasepsi yang dipasang dalam rahim dan menyisakan sedikit benang guna menandakan posisinya. Alat ini berbentuk menyerupai huruf T dengan ujung seperti kabel. Kandungan tembaga dalam IUD mampu mencegah dan menghancurkan sperma agar tidak sampai bertemu dengan sel telur.

Saat ini, terdapat dua jenis IUD yang bisa Mom gunakan, yaitu IUD mengandung hormon dan IUD tidak mengandung hormon.

8. Vasektomi

Dalam rangka Hari Kontrasepsi Sedunia, Mom dan Dad juga perlu tahu apa itu vasektomi. Metode vasektomi dilakukan oleh pria. Kontrasepsi ini merupakan kontrasepsi permanen, sebab vasektomi akan memotong atau memblokir vas deferens tabung yang gunanya membawa sperma dari testis.

Kontrasepsi vasektomi memiliki tingkat keefektifan mencapai 99 persen, Mom. Anda tak perlu khawatir, meski harus dilakukan operasi, vasektomi tidak akan mempengaruhi kinerja seksual pria.

9. Tubektomi

Jika vasektomi dilakukan dengan memblokir vas deferens tabung pria, maka tubektomi dilakukan dengan memotong atau memblokir tuba falopi pada wanita. Tujuannya adalah agar sel telur tidak mampu bertemu sperma sehingga tidak akan terjadi pembuahan.

Sama persis dengan vasektomi, tubektomi juga tidak akan mempengaruhi kinerja seksual Anda, Mom. hanya saja setelah operasi biasanya Mom akan merasakan nyeri sementara pada bagian panggul.

10. Cincin vagina

Jenis kontrasepsi yang harus diketahui sebagai upaya peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia berikutnya yaitu cincin vagina. Kontrasepsi ini berupa alat berbentuk cincin yang ditempatkan dalam vagina agar melepaskan hormon estrogen dan progestin. Biasanya, cincin vagina digunakan selama tiga minggu dan kemudian diganti saat Mom mengalami menstruasi.

Meski terbilang cukup efektif, namun metode ini memiliki tingkat kegagalan mencapai tujuh persen. Selain itu, cincin vagina juga memiliki efek samping seperti sakit kepala, iritasi, dan mual.

Baca juga: Ini 9 Efek Samping Pil KB Untuk Wanita, Tetap Waspada!

Pentingnya menggunakan kontrasepsi

Banyaknya jenis pilihan alat kontrasepsi dan upaya pemerintah sekaligus badan kesehatan dalam melakukan kampanye melalui Hari Kontrasepsi Sedunia atau World Contraception Day menandakan bahwa penggunaan metode ini sangatlah penting.

Manfaat kontrasepsi adalah dapat mengatur jarak dan jumlah anak yang diinginkan suatu keluarga, menunda memiliki keturunan, serta melindungi kesehatan reproduksi pria juga wanita.

Lebih jauh lagi, beberapa alat kontrasepsi juga digunakan untuk menghindari penularan penyakit menular seksual (PMS), Mom.

Menurut data dari World Health Organization (WHO), sebanyak 214 juta wanita usia produktif belum benar-benar menyadari pentingnya penggunaan kontrasepsi. Padahal, banyak generasi usia subur yang sebenarnya ingin menghindari kehamilan tak direncanakan.

Pada manfaat jangka panjang, kontrasepsi membuat keluarga dapat memperjuangkan pendidikan anak lebih baik, sebab keluarga yang memiliki jumlah anak lebih sedikit bisa menginvestasikan dana pendidikan dengan porsi lebih besar dibandingkan jumlah anak banyak. Untuk itulah peringatan Hari Reproduksi Sedunia dirayakan setiap tahunnya.

Demikian beragam jenis kontrasepsi yang wajib diketahui. Semoga dengan adanya Hari Kontrasepsi Sedunia ini dapat meningkatkan kepedulian Anda terhadap pentingnya penggunaan kontrasepsi. Semoga bermanfaat, dan Happy World Contraception Day 2021!

Baca juga: Mitos Tentang Pil KB yang Perlu Diketahui